Hari sudah menjelang sore, Sakha bahkan melewatkan makan siangnya hari ini.Daniel sudah pulang sekolah sejak tadi sebenarnya anak itu hanya datang ke sekolah tak sampai satu jam lalu memutuskan untuk pergi ke basecamp miliknya, membolos dengan teman-teman segengnya yang lain, anak yang lain sebenarnya hanya mengikuti Daniel, jika Daniel membolos yang lain juga membolos karena ia adalah patokan dari semuanya, daniel adalah ketua dari kelompok mereka.
Sampai saat ini Daniel belum ada niatan untuk pulang ke mansion ayahnya itu, ntah kenapa ia kesal sekaligus emosi mengingat muka pucat gegenya tadi pagi, dan juga luka di lengan gegenya itu terus terbayang di otaknya bahkan sejak ia pergi sekolah tadi.
Drttt..
Daniel melihat handphone di atas meja yang sudah berdering sedari tadi, kenan menghubunginya sejak siang tadi dan tak sekalipun Daniel angkat ia terlalu malas lagipula moodnya sedang buruk.
"angkat, siapa tau penting." Ucap sergant, Sergant dirgantara salah satu sahabat dekat Daniel, pemuda dingin yang menjabat sebagai tangan kanan Daniel dalam mengatur kelompok mereka, dan pemuda yang duduk di sebelah Sergant ialah
Jafar Adrastea pemuda kelahiran kanada, pemuda yang sama dinginnya dengan Daniel dan Sergant ada dua orang lagi sahabat Daniel, dua orang itu sedang di sibukkan dengan urusannya jadi dengan terpaksa tak bisa ikut berkumpul.Dengan kasar Daniel mengambil handphonenya yang terletak di atas meja lalu melangkah keluar ke arah balkon.
"Ada apa?"
"kau, apa yang kau lakukan pada anak sialan itu bodoh"
"Itu bukan salahku, bajingan itu saja yang lemah"
"anak itu hampir mati"
"aku akan pulang sebentar lagi" mendengar ucapan kenan membuat nafas Daniel tercekat sesat, ia mematikan panggilan suara itu bahkan sebelum kenan membalas ucapannya.
Derap langkah cepat dari kaki Daniel membuat Jafar dan Sergant mengalihkan fokus mereka, Jafar menaikkan satu alisnya melihat Daniel yang terburu-buru, dan Sergant yang tak bereaksi apapun lagipula sudah ia katakan untuk mengangkat panggilan yang di lakukan oleh kenan tadinya sepertinya apa yang ia katakan tadi benar, pasti itu panggilan penting.
"Mau kemana boss?" Tanya reon salah satu anggota Sparta [ nama geng milik Daniel ]
Daniel tak menjawab pertanyaan reon, pemuda itu bahkan tak membawa barang-barang miliknya ia hanya mengambil kunci motor lalu keluar dari apartemen itu.
Beberapa anggota yang berada di ruang tengah menatap bingung kepergian Daniel, pasti ada hal yang sangat penting sehingga membuat wajah Daniel seperti itu bahkan ketika mereka memiliki masalah dengan geng lain atau keributan besarpun wajah Daniel tetap terlihat tenang tak seperti tadi.
.....Daniel melajukan motornya dengan kecepatan penuh, bahkan lampu merah tadi ia terobos, ia beberapa kali mendapatkan kelaksonan dari mobil atau motor yang lewati, hal itu tak membuat membuat Daniel memelankan kecepatan motornya, tak membutuhkan waktu lama Daniel sudah tiba di depan gerbang mansion,
t
KAMU SEDANG MEMBACA
LOKA SAKHA [END]
Humoralderich original novel. alangkah baiknya follow dulu sebelum baca. [ Slow update ] [ brothership ] Semakin terang cahaya, semakin gelap pula bayangannya. brothership no romance Disclaimer ; semua gambar yang ada di buku ini berasal dari Google mau...