Christ menerobos masuk ke dalam kawasan properti milik keluarga pradixie, ia keluar dari mobil dengan angkuh sembari menatap dingin orang-orang di hadapannya saat ini, di ikuti dengan Daniel yang bersama anak-anak gengnya dan kenan dengan mobil di belakang, mereka tentunya berhasil menerobos penjaga di gerbang depan yang sangat sedikit itu.Sekarang Christ berhadapan dengan keturunan pradixie, Nataniel berdiri tegap di hadapannya saat ini di ikuti dengan anggota inti black Eagle di belakang pemuda itu.
"aku tak mau berbasa-basi, apa yang kau inginkan Christ denandra?" Ucap Nataniel dingin, masa bodoh dengan tatakrama pria di hadapannya ini membuat sakhanya takut nata tak suka akan hal itu.
"kembalikan putraku" ucap christ.
Nataniel meneliti keadaan saat ini mereka kalah jumlah dengan perbandingan yang sangat jauh, mau tak mau ia harus bermain aman.
"putramu? bukankah kau tak menginginkannya" joan menyahut, semua orang tau akan hal itu keturunan kedua dari Christ denandra alias Sakha denandra itu di benci oleh keluarganya sendiri, hal itu terlihat dari perlakuan mereka yang terkadang terliput masa, mereka itu orang penting jadi apapun yang mereka lakukan di pantau oleh media dan dengan bodohnya Christ mengucilkan putranya itu bahkan di kantornya sendiri tentunya hal itu dengan cepat menyebar.
"jaga ucapanmu itu, di mana gegeku?"
ucap Daniel yang berada di belakang Christ, ia geram apa susahnya menyerahkan gegenya yang ringkih itu saat ini lagi pula mereka tak akan mendapatkan apapun dari menampung pembunuh itu, itulah yang ada di pikiran Daniel saat ini."Untuk apa? menyerahkannya untuk kau siksa?" Sora geram, apa mereka pikir ia bodoh menyerahkan adiknya itu pada keluarga bejad di hadapannya saat ini, hah yang benar saja, firasatnya pun mengatakan luka di tangan adiknya itu ulah dari keluarga bajingan di hadapannya ini.
"Pergilah" Nataniel membuka suara, ia menatap datar Christ.
"berikan putraku selagi aku masih mengatakannya baik-baik, pradixie" beberapa bodyguard di belakang tubuh Christ menodongkan pistol ke arah anggota black Eagle, nata serta Sora dan yang lainnya menggeram marah, jika saja mereka tau hal ini akan terjadi mereka tentunya akan mengumpulkan seluruh anggota black Eagle untuk memusnahkan Christ saat ini, tapi hal itu tentunya akan membuat sakha sangat sedih.
"Tak ada, pergilah"
"omong kosong, semua bukti sudah ada" Christ mendekati Nataniel ternyata pemuda seperti ini yang menjadi sahabat putra kecilnya itu, Christ tak suka Sakha bergaul dengan pemuda tak tau sopan santun seperti nata di tambah lagi pemuda itu keturunan dari musuh bebuyutannya, keluarga licik itu pasti akan menggunakan putra kecilnya itu sebagai umpan.
"tck, bagaimana jika aku tak menyerahkannya?"
"kepala dengan otak kecilmu itu akan terlobangi, berikan putraku dan kalian semua akan aman" Nataniel mendengus, ini keputusan yang berat.
Huft..
Ini keputusan yang berat, dengan berat hati ia akan menyerahkan sakha, nata akan memikirkan apa yang akan ia lakukan kedepannya untuk mengambil anak itu agar kembali padanya.
Nata berbalik ia memasuki rumah itu dengan berat hati, anggota black Eagle mendengus kesal walau begitu mereka tetap membukakan jalan, Daniel memandang rendah mereka di ikuti dengan Sergant dan Ja'far di belakangnya.
Cklek..
pintu kamar berwarna putih itu terbuka pelan, nata, Christ dan juga kedua putranya Christ memasuki kamar itu.
Nata membuka pelan pintu lemari dengan hati-hati, terlihat jelas sakha yang tertidur sembari bersender di lemari itu dengan boneka molang di pelukannya.
Saat nata ingin mengelus rambut Sakha tangannya di hempaskan dengan kasar oleh daniel, Daniel menatap tajam nata yang di balas dengan tatapan tajam juga.
Christ menggendong tubuh kecil itu dengan gaya koala, ia mengusap rambut Sakha dengan pelan.
"Ungh.. xiee.." Sakha bergumam ia menggeliat pelan di dalam gendongan Christ, anak itu hampir terbangun dengan segera Christ mengusap pelan punggung Sakha.
Sakha itu type yang sekali saja menempel pada dinding dan kasur maka bulu mata anak itu akan segera menyatu lalu terlelap dengan begitu mudahnya dan tanpa memandang situasi, jadi nata tak heran jika sakha kembali tertidur saat ia tinggalkan.
Christ turun di ikuti dengan yang lainnya, anggota black Eagle dan orang-orang yang tadinya ikut menunggu di bawah memperhatikan Christ dengan seksama, Joel menghela nafas melihat adiknya itu sudah tertidur lagi bahkan dengan pulas begitu.
"Jangan dekati putraku lagi, ku peringatkan kau termasuk anggota geng mu itu pradixie" ucap christ sebelum meninggalkan rumah itu.
"bukan urusanmu" balas nata.
Brakk..
Nataniel membanting barang-barang yang berada di atas meja di hadapannya, sedangkan Sora tangan pemuda itu sudah berdarah-darah ia tadinya sudah memecahkan gelas yang ia genggam dengan erat karena emosi.
Dave mengobati luka Sora dalam diam dan atlas yang membereskan kekacauan yang di perbuat nata dengan telaten, mereka akan membahas bagaimana cara membawa sakha kembali pada mereka nantinya, saat ini yang mereka perlukan adalah bersabar dan menahan emosi.
.....
Sakha duduk di pangkuan Christ saat ini, pria tua itu memandangi wajah putranya dalam diam, ia terus mengelus punggung Sakha dengan pelan Sembari memperhatikan pemandangan di sisi luar mobil.
Christ bingung dengan dirinya sendiri, terkadang ia ingin menghabisi putranya ini tapi saat Sakha tak ada di hadapannya hatinya selalu saja gelisah, Christ akan memikirkan hal itu nanti, ia akan check up di rumah sakit sekalian takutnya ada yang salah dengan dirinya.
Jangankan Christ, aku yang buat pun bingung.
Double up deh, edisi kangen kalian.
ya walaupun pendek tapi gpp lah ya
KAMU SEDANG MEMBACA
LOKA SAKHA [END]
Humoralderich original novel. alangkah baiknya follow dulu sebelum baca. [ Slow update ] [ brothership ] Semakin terang cahaya, semakin gelap pula bayangannya. brothership no romance Disclaimer ; semua gambar yang ada di buku ini berasal dari Google mau...