Operasi Sakha sudah selesai sejak sehari yang lalu, Sakha pun sudah siuman keluarganya tak ada yang pergi sejengkal pun dari dalam ruang rawat Sakha yang berada di ruang VIP para bawahan Christ lah yang mengurus kebutuhan mereka, sakha pun sudah di perbolehkan pulang lusa nanti.
Dokter sudah mewanti-wanti untuk tak membiarkan Sakha beraktivitas berat sehabis pulang nanti, pergi-pergi boleh tapi harus dalam pengawasan ketat.
Dan di sinilah ia sekarang di ranjang rumah sakit dengan kedua adiknya yang tak mau lepas, Daniel dan Kenan sibuk menempeli sakha, Kenan bahkan sempat menangis [akting] membuat Sakha tak tega melarang adiknya itu.
"buka mulutmu" Reyga menyodorkan potongan melon kecil itu di hadapan adiknya yang di terima dengan baik oleh Sakha, lagipula ia suka melon salah satu buah favoritnya ya hampir semua buah menjadi favorit sakha.
"Haus" ucap Sakha pelan, ia memang haus butuh air mineral karena lelah menghadapi tingkah kedua adiknya itu.
"Gege tak boleh lagi mengonsumsi makanan cepat saji untuk kedepannya ya" peringat kenan sembari mendusel di leher gegenya itu, untung saja mereka di ruang VIP jadi ranjangnya sangat lapang cukup untuk menampung dua tubuh bongor adiknya itu.
"un, tapi-" belum juga kalimatnya selesai mulut Sakha sudah di sumpel potongan melon oleh kakaknya itu, Sakha mendelik ntah hilang kemana ketidak beraniannya terhadap reyga, Sakha memukul pelan tangan Reyga yang menyumpelnya itu.
"tak ada tapi-tapian" Daniel ikut mewanti-wanti gegenya itu
"no more junk food from now on" suara dingin Christ sudah terdengar membuat Sakha menunduk, pemuda itu kembali berbaring masuk ke dalam pelukan kenan dengan cebikan kesal.
Christ abai putra kecilnya itu ternyata cukup sulit di peringati tapi ia akan menjadi lebih teliti akan apa yang akan putranya konsumsi untuk kedepannya.
Cup
Kenan dak henti-hentinya mengecupi surai halus milik gegenya itu yang mana membuat anggota keluarga lainnya cemburu, Daniel bahkan sudah sangat kesal pemuda itu refleks mendorong Kenan dengan brutal membuat Sakha kaget.
Brukk
"omg kenan-ugh" Sakha refleks berdiri ingin melihat kondisi Kenan di bawah sana namun ia kurang perhatian dengan dirinya sendiri, jarum infus tertarik membuat darahnya naik dan hal itu cukup menyakitkan.
"Astaga gege" Kenan bahkan langsung berdiri mendengar gegenya itu meringis mengabaikan pantatnya yang nyut-nyutan, pemuda itu langsung menyentuh tangan kecil Sakha.
Christ bahkan melemparkan MacBook nya begitu saja begitupula dengan Reyga yang langsung membuang buah yang ada di tangannya, Daniel memucat sungguh ia tak sengaja mendorong Kenan [bohong] ia tak mau di beri hukuman apalagi jika itu bersangkutan dengan gegenya.
"Daniel keluar" suara berat Christ membuat sakha tersentak, begitupula dengan Daniel pemuda itu langsung memeluk Sakha, sedangkan Kenan pemuda itu sibuk menekan tombol di dekat ranjang memanggil perawat untuk membenarkan infus gegenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOKA SAKHA [END]
Humoralderich original novel. alangkah baiknya follow dulu sebelum baca. [ Slow update ] [ brothership ] Semakin terang cahaya, semakin gelap pula bayangannya. brothership no romance Disclaimer ; semua gambar yang ada di buku ini berasal dari Google mau...