Emmanuel aka Amy saat ini sudah sangat kalang kabut, kakak sakhanya tak ada kabar sama sekali teleponnya pun tak diangkat dan pesannya tak di baca bagaimana Amy tak khawatir coba.ia sudah meminta papanya untuk mencari keberadaan sakha, begitu pula dengan kakak-kakaknya yang lain Amy memerintahkan mereka semua untuk mencari kabar tentang Sakha, mau tak mau mereka menuruti kehendak si bungsu kesayangan.
"tenanglah, Sakha aman bersama keluarganya" ucap moero pria tua itu juga ikut mencari keberadaan kakak angkat cucunya itu, lagipula ia menyukai Sakha anak yang sangat sopan dan lembut seperti itu siapa coba yang tak menyukainya di tambah lagi wajahnya yang imut itu.
"Tapi grandpa" bagaimana ia bisa tenang kakaknya menghilang beberapa hari dan opanya menyuruh ia untuk tenang, Amy tak habis pikir.
"Ia aman jadi tenanglah" moero menenangkan cucunya itu.
"baiklah.."
......
Setelah tiba di mansion denandra tubuh Sakha langsung di ambil alih oleh Reyga, pemuda itu langsung membawa sakha keruang tengah.
Ia mengusap pipi bulat Sakha tangannya berhenti ketika mengusap dahi anak itu yang tertutupi plester penurun panas, Reyga mendengus pelan ia mengecup rambut halus Sakha, hal itu tak luput dari pandangan semua orang yang berada di ruangan itu.
"Apa yang akan kita lakukan setelah ini?" Perkataan daniel membuat orang-orang melihatnya, Sergant dan Ja'far yang duduk di sisi anak itu hanya diam.
Christ diam ia tak tau jelas apa yang hatinya inginkan, pria tua itu berlalu kembali ke ruangan miliknya meninggalkan mereka semua.
"serahkan gege padaku" kenan membuka suara, ia berdiri di depan Reyga walau sebenarnya ia sedikit takut dengan kakak sulungnya itu tapi kenan tetap lah kenan keturunan keluarga denandra dengan nyali yang tinggi.
Reyga hanya menantang kenan sebentar lalu kembali memperhatikan Sakha yang berada di pangkuannya Ia mengangkat tubuh kecil itu lalu beranjak ke kamarnya sendiri dengan Sakha tentunya.
Kenan mendengus kesal, ia pergi dari ruang tengah dengan emosi sedangkan yang tersisa hanya Daniel Sergant dan jafar.
"kau tak pernah mengatakan gegemu semengemaskan itu" ucap jafar, ia tak menduga orang yang di benci sahabatnya ini begitu menggemaskan bagaimana bisa Daniel membenci Sakha.
Daniel hanya diam dan Jafar pun tak melanjutkan pembicaraan yang ia buka tadi.
......
Langit sudah menggelap, mata sakha mengerjap pelan ia mengusap matanya perlahan ia kenal kamar yang saat ini ia tempati, Sakha beranjak dengan cepat muka bantalnya itu seketika pucat pasi, ini kamar Reyga kakak sulungnya yang menyeramkan itu, bukannya tadi ia berada di dalam lemari di rumah perkumpulan para inti black Eagle kenapa saat ini ia sudah di mansion saja, kepalanya sakit memikirkan segala kemungkinan yang ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOKA SAKHA [END]
Humoralderich original novel. alangkah baiknya follow dulu sebelum baca. [ Slow update ] [ brothership ] Semakin terang cahaya, semakin gelap pula bayangannya. brothership no romance Disclaimer ; semua gambar yang ada di buku ini berasal dari Google mau...