jangan jadi silent reader yaa
mereka sudah pulang ke rumah sejak tadi, sekarang sudah jam makan malam dan Kenan tak melepaskan gegenya itu barang sedetikpun sejak pulang tadi bahkan saat Sakha berganti bajupun di temani oleh kenan.
Kenan marah pada semua orang yang pergi membawa gegenya tanpa sepengetahuannya, terlebih lagi pada Daniel lihat saja tubuh gegenya itu berbau seperti Daniel, kenan kan tak suka ia lebih suka aroma manis gegenya dari pada aroma kemenyan si iblis satu itu.
"kenan kita makan malam dulu ya" Sakha sedang berada di pangkuan kenan mereka berdua duduk di depan televisi ruang tengah lebih tepatnya sih berlima, papanya ada di sana dan kakaknya yang lain pun ada di sana tapi kenan abai ia hanya menganggap keberadaan sakha yang lain mah npc doang.
"apa kau tuli, gegeku bilang kita makan malam dulu" sentak daniel, ia kan juga ingin memangku tubuh kecil itu Daniel merasa tak cukup walau sudah cuddle tadi ia candu akan aroma manis gegenya itu.
"kenan" suara dingin Christ terdengar, Sakha tak bersuara ia takut mendengar suara Christ jadi anak itu hanya diam di dalam pelukan kenan ia tak bermaksud membuat Kenan di marahi seperti ini Sakha hanya khawatir adik kecilnya ini belum makan Kenan sendiri yang bilang ia tak makan tadi siang sampai saat ini bagaimana mungkin Sakha tak khawatir coba.
"Gege suapi?" Mata kenan terlihat sedih, fyi itu hanyalah acting iblis kecil itu saja Kenan tau gegenya ini pasti akan menurutinya jika ia memanfaatkan wajah sedihnya ini.
"hey kau sudah dewasa" suara Daniel cukup meninggi
" kau terlalu manja" Reyga yang tadinya diam sembari mengecek pekerjaannya sekarang ikut dalam perbincangan.
"Gege aku di marahi" mata kenan berkaca-kaca pemuda itu menatap gegenya yang saat ini mengalihkan pandangan darinya menjadi melihat keluarganya yang lain, ia menjulurkan lidah mengejek daneil yang saat ini diam karena sedang di tatap gegenya.
Cup
"tak apa biarkan saja, kenan mau gege suapi hm?" ucap Sakha lembut sembari mengusap air mata dari pipi Kenan lalu mengecup pipi adiknya itu hal itu cukup ampuh untuk menghentikan tangisan adiknya ternyata yang ia lihat di aplikasi beranda yang saat ini sedang populer benar adanya, kecupan dapat meredakan tangisan.
"Mau gegee"
Awalnya kenan kaget tapi setelah itu ia memeluk tubuh gegenya erat dan mengejek Daniel yang saat ini wajahnya sudah menggelap karena emosi dan kakaknya yang terlihat tanpa ekspresi tapi kenan cukup sadar kakaknya itu terlihat sedikit iri padanya lihat saja tatapan itu.
Dan untuk papanya pria itu tampak tenang-tenang saja bahkan Christ dengan santai meminum kopinya, tak tau saja pria tua itu sudah bergejolak iri di dalam hatinya.
......
"
Gege kenan tak suka itu" Sakha menurunkan sendokny ternyata selama ini Sakha kurang perduli dengan apa yang di sukai dan tak di sukai adiknya ini lihat saja ia bahkan tak tau kalau adiknya tak menyukai wortel Sakha seringkali menambahkan wortel di masakannya sakha berjanji pada dirinya sendiri ia akan lebih teliti lagi kedepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOKA SAKHA [END]
Humoralderich original novel. alangkah baiknya follow dulu sebelum baca. [ Slow update ] [ brothership ] Semakin terang cahaya, semakin gelap pula bayangannya. brothership no romance Disclaimer ; semua gambar yang ada di buku ini berasal dari Google mau...