side story ; home?? pt²

5.7K 571 13
                                    

disclaimer ! Chapter ini ga ada sangkut pautnya sama cerita ya, ini cerita lanjutan yg kemarin.

disclaimer ! Chapter ini ga ada sangkut pautnya sama cerita ya, ini cerita lanjutan yg kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nafasnya memberat pandangan Sakha terasa seperti berputar, perutnya pasti sudah lebam parah.

Sudah sejak awal ia masuk SMA Sakha mengalami pembullyan, berawal dari Daniel yang mendorongnya saat itu, pada hari itu sakha berniat ingin memberikan bekal untuk adiknya itu niat baiknya malah berujung petaka, ia di dorong hingga jatuh dan jangan tanyakan bagaimana keadaan bekal yang ia bawa kala itu yang sudah pasti hancur lebur, tak ada yang tau ia dan Daniel bersaudara Sakha memang tak di publish ia tak di anggap dan orang-orang pun tak akan tau karena postur wajah mereka yang sangat berbeda, setelah kejadian itu orang-orang beranggapan Sakha ingin mencari perhatian dari anak keluarga denandra tersebut dan ada pula yang berasumsi Sakha menyukai daniel, hal yang sangat tak pernah terfikir kan oleh sakha ia dan Daniel adalah kakak beradik tak mungkin ia suka dengan adiknya itu dalam hal romantis.

Tak sedikit yang membullynya Sakha bahkan tak punya teman orang-orang juga beranggapan Sakha adalah orang miskin yang bersekolah di tempat bergengsi dengan modal beasiswa, tak salah sih yang kaya memang ayahnya ia juga mendapatkan beasiswa tapi yang mengurus sekolah dahulu adalah sekretaris ayahnya bukan pilihannya juga ia bersekolah di sana, Sakha dulu bahkan ingin bersekolah di tempat yang biasa-biasa saja agar tak bertemu dengan adik-adiknya itu ia tak ingin mengganggu kehidupa kedua adiknya itu tapi kenyataan berkata lain.

"uhuk...un..ugh." nafasnya terasa sangat sesak, ia mencoba untuk berdiri toilet sangat sepi karena saat ini adalah waktu pulang sekolah jadi kebanyakan orang sudah pulang ke rumah masing-masing hanya tinggal beberapa orang yang mengikuti ekstrakulikuler ataupun kegiatan osis.

wajahnya memang tak tergores anak-anak yang membullynya sangat pintar mereka tak melukai bagian tubuh yang tak tertutup pakaian, sedangkan yang tertutup pakaian sudah di penuhi dengan lebam terlebih lagi perutnya dan juga lengannya itu juga salah satu penyebab mengapa ia selalu menggunakan baju lengan panjang ataupun Hoodie, sebenarnya ada beberapa yang kasihan dengan Sakha dan ingin menjadi teman anak itu tapi mereka masih sayang nyawa takutnya jika mereka berdekatan dengan Sakha yang ada nantinya mereka ikut di bully.

Sakha berjalan di koridor dengan pelan, ia meremas perutnya rasanya sangat sakit jika saja ia tak sedang berada di sekolah saat ini sudah ia pastikan air matanya pasti sudah keluar sedari tadi, Sakha sangat ingin menangis ia tak kuat seluruh tubuhnya sakit dan pegal ia lelah ingin cepat berbaring di ranjangnya dan bergelung di dalam selimut secepatnya.

suara langkah kaki ramai membuat sakha mengalihkan pandangannya dari lantai koridor menjadi ke sumber suara, terlihat kedua adiknya di sana bersama dengan geng mereka Sakha tau jelas mereka pasti melihatnya saat ini, untung saja ia tadi memakai kembali Hoodie nya sebelum keluar dari toilet jadi lebam di lengannya tak akan terlihat.

"Pembunuh sialan" walau pelan suara Daniel terdengar jelas di rungu sakha teman-teman geng Daniel sebenarnya tak ada yang benci dengan sakha mereka hanya mengikuti Daniel karena mereka yakin ketua mereka itu tak mungkin benci tanpa alasan, mereka juga tak mengerti dengan ucapan yang Daniel ucapkan mungkinkah tubuh ringkih di hadapan mereka saat ini membunuh seseorang mereka sedikit tak percaya dengan hal itu.

LOKA SAKHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang