5

166 50 8
                                    

Ide itu datang begitu saja kala melihat Fatiha dari balik jendela kamarnya. Gadis itu tengah menyemai bibit sayuran bersama beberapa orang pekerja. Belakangan Elang mulai paham kebiasaan dan hal-hal yang disukainya.

Fatiha sangat menyukai tanaman. Meski ia dipercaya sebagai pengelola, tetapi kerap kali turut tangan langsung bersama para pekerja kasaran. Mulai dari menyemai bibit, menyiram, hingga memupuknya. Tak jarang gadis itu juga menjadi guide bagi tamu, mengelilingi seluruh area perkebunan buah, bunga, sayuran, dan berbagai fasilitas yang tersedia di wisata Vila Bunga.

Berlatar belakang tanaman sayuran yang menghijau, ia tampak sangat alami. Kecantikannya begitu memukau. Terang kulitnya berkilau di bawah terpaan cahaya matahari pagi. Di mata Elang, atau mungkin di mata semua pria ia adalah bidadari desa.

Datar wajahnya tak banyak berekspresi. Bening matanya bak mata boneka, bersorot redup, menyimpan banyak misteri yang diam-diam ingin Elang gali. Sekarang, Elang tahu sebab Fatiha tampak berbeda dengan perempuan-perempuan yang dikenalnya? 

Sikapnya. Gadis itu ramah, tapi sekaligus menjaga jarak. Ia tidak membiarkan diri akrab dengan siapa pun. Termasuk seluruh pekerja di Vila Bunga, terlebih lagi pada Elang. Mendadak muncul ide dalam kepala Elang. Mungkin jika ia memperkenalkan Fatiha sebagai calon tunangannya, Ibu akan berubah pikiran untuk terus mendesaknya agar segera menikahi Melanie.

Elang rela membayar gadis itu berapa pun seandainya Fatiha bersedia menjadi tunangan pura-puranya. Namun, ia ragu Fatiha bersedia, dan dugaannya benar. Fatiha hanya menanggapinya datar, bahkan cenderung tak acuh. Mungkin saja gadis itu menganggapnya aneh.

Merasa terdesak akan kedatangan ibunya yang mendadak dipercepat, Elang terlalu buru-buru membuat keputusan. Tiba-tiba ia menawarkan sebuah ikatan tak masuk akal, tentunya tidak masuk akal untuk Fatiha. Bagi perempuan-perempuan lain, mendapat tawaran menikah dengan Airlangga Kusumawardana bak ketiban durian runtuh. Siapa yang dapat menolak pesonanya?

Elang tidak hanya kaya, ia juga terkenal seantero jagat. Aktor berbakat yang telah malang-melintang di dunia hiburan. Wajah tampannya tertampang di mana-mana. Ia digilai banyak perempuan, diidolakan seluruh lapisan masyarakat. Tua, muda, ana-anak remaja, semua menyukainya. Hanya saja, Fatiha memang tidak termasuk salah satu darinya.

“Ti, aku serius ingin menikahimu,” rayunya entah yang ke berapa kali. Elang tidak menyerah meski tanggapan Fatiha sama seperti sebelum-sebelumnya. Ia uga tidak berbohong, Elang akan menikahi Fatiha beneran, bukan pernikahan mainan. Mereka akan datang ke penghulu, melakukan akad nikah dan sah sebagai sepasang suami istri agar ibunya berhenti merecokinya.

“Ayolah, aku serius!” 

“Bapak sangat mengganggu,” balasnya masam. Alih-alih tersinggung, Elang justru kian gencar mendekatinya, mengganggu pekerjaan gadis itu. Semakin dekat waktu kedatangan ibunya, semakin nekat Elang membujuk Fatiha. Namun, gadis sama sekali tidak menggubrisnya

“Aku tidak akan pernah berhenti sampai kamu besedia.”

“Lakukan saja sepuas Bapak, saya tidak peduli.”

Mundur bukan berarti Elang menyerah. Ia hanya mundur sementara waktu, kehabisan ide untuk merayu Fatiha. Keputusan Elang rupanya sangat tepat. Pagi itu Elang mendapat telepon dari Bapak, mengatakan jika Ibu sudah tiba di Batang. Kedatangannya sengaa dipercepat. Lelah akan omelan istrinya, Bapak meminta Elang untuk nurut bila Ibu mengajaknya pulang. Bapak mengancam akan menjual tempat itu jika Elang menolak, agar kehilangan tempat persembunyian.

Elang mendesah panjang. Demi meluluskan rencananya, ia harus memikirkan cara untuk meluluhkan Fatiha. Hingga kemudian secara tidak sengaja, Elang mendengar beberapa pekerja membicarakan Fatiha.

Mencuri dengar, dari mereka Elang tahu bahwa Fatiha tengah bersembunyi dari mantannya. Mereka tidak begitu jelas membicarakannya, tetapi yang dapat Elang tangkap, Fatiha menjadikan tempat ini sebagai tempat persembunyian.

“Sayang sekali, padahal sangat cantik, banyak yang menyukainya,” kata salah satu dari mereka menyadari keberadaan Elang. “Habis mantannya menjijikkan, sih. Mungkin trauma dan sudah malas menjalin hubungan dengan laki-laki, makanya lebih memilih menutup diri dan bersembunyi di sini.”

Mantan? Mantan pacar atau mantan tunangan?

Elang ingin tahu lebih banyak, tetapi mereka keburu menyadari keberadaannya dan langsung menutup mulut. Namun, dari merekalah akhirnya Elang mendapat sebuah ide untuk menjerat Fatiha. Jika benar gadis itu benar-benar membutuhkan tempat ini sebagai tempat persembunyiannya, Elang akan memanfataatkannya sebaik mungkin.

Elang tidak begitu yakin, tetapi tidak ada salahnya dicoba. Ia selalu mendapatkan semua keinginannya dengan mudah. Alih-alih tersinggung dan menjauh, penolakan Fatiha justru menjadikannya kian berambisi untuk menaklukkannya.

Mungkin Fatiha belum mengenalnya. Elang tidak pernah menyerah. Kalau perlu ia akan menghalalkan segala macam cara untuk mewujudkan keinginnnya.

***

Meski tetap datar, tetapi Elang tahu geolak perasaan yang tengah dirasakannya. Sepertinya cara kali ini berhasil mengusik hatinya. Entah seperti apa mantan pacar Fatiha, ia tidak tahu apa yang telah dilakukannya hingga membuat gadis secantik itu memutuskan bersembunyi dan menutup hati rapat-rapat. Elang tidak cukup peduli untuk mengetahuinya, baginya hal itu sama sekali tidak penting. Ia hanya ingin Fatiha bersedia menjadi tamengnya.

Berkali-kali Elang menekankan, tempat ini akan segera dijual. Pemilik baru belum tentu akan mempekerjakannya sebagai pengelola.

Kedatangan Ibu dan Rendy siang itu menjadi sebuah kepastian bagi Elang. Fatiha diam saja kala ia memperkenalkannya sebagai calon tunangan Elang. Gadis itu hanya tersenyum tipis, sama sekali tidak berusaha membantah. Akhirnya ia takluk di bawah ancamannya. Elang tersenyum penuh kemanangan.

Bersambung …

Btw, kalian ada yang punya aplikasi Karyakarsa?

Iyes, cerita ini bakal diup di sana lebih cepet, ya, kalian bisa langsung ke sana kalau mau baca lebih cepet.

Boleh dicari namaku @puspamarkhip pake huruf kecil semua tanpa spasi. Bantu follow, ya. 😊

Makasih atas dukungannya. 😘

Muhasabah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang