Keesokan harinya......
"Emm" perlahan-lahan Maya membuka matanya lalu melihat sekeliling. Ternyata ia sudah dikamar Vero.
Lalu saat Maya akan duduk pintu kamar itu terbuka , dan memperlihatkan Vero yang membawa nampan berisi makanan.
"Udah bangun Lo?" Tanya Vero sambil berjalan mendekati Maya
"Belum, gue masih tidur" jawab Maya
"Judes amat mba" Vero duduk di tepian ranjang lalu meletakkan nampan itu di pangkuan Maya
"Bodoamat, btw thanks" Vero hanya tersenyum lalu menatap Maya yang sedang makan. Sementara Maya ia sudah terbiasa jadi Maya membiarkan nya.
"May, gue mau nanya"
"Apaan?"
"Gue binggung kenapa kasus Lo itu ga masuk berita" Pertanyaan Vero langsung membuat Maya menghentikan makannya lalu menatap Vero
"Bukan urusan Lo" jawab Maya
"Tapi tunggu dulu, kasus gue ga masuk berita kenapa Lo bisa tau?" Sekarang Maya yang balik bertanya dan membuat Vero terdiam
"Rahasia" jawaban Vero membuat Maya kesal, karena sebenarnya Maya juga binggung kenapa kasusnya 2 tahun yang lalu bisa lenyap begitu saja. Seolah-olah ada yang sengaja menutupi kasus nya itu.
"Udahlah gausah diangep serius pertanyaan gue" Maya hanya diam lalu melanjutkan makan nya
*********
"Landak lo mending minggir daripada gue pukul muka lo" Kelvin hanya diam saja, ia tetap berdiri menghalangi Shelly yang ingin keluar kamar untuk menemui Maya.
"Gue bakal minggir kalo Lo ngasih nomor Lo ke gue"ucap Kelvin
"Gamau!! Lagian ngapain Lo minta nomor gue?"
"Ooh atau mungkin Lo suka sama gue?" Ucap Shelly dengan nada meledek
"gausah kepedean, selera gue bukan cwe kaya Lo" mendengar itu Shelly langsung kehilangan kesabaran dan melayangkan satu pukulan kearah Kelvin, tapi pukulan itu berhasil di tahan oleh Kelvin. Shelly langsung memberontak tapi dengan sigap Kelvin mengambil handphone Shelly yang sedang Shelly genggam.
Setelah mendapatkan handphone Shelly Kelvin memanggil 2 bodyguard masuk ke kamar dan menahan Shelly.
"Landak sialan!!!!"teriak Shelly sambil memberontak mencoba melepaskan diri dari 2 bodyguard yang menahan nya
"Shutt, gue cuma pinjem sebentar doang" ucap Kelvin sambil mencatat nomor Shelly di handphone nya
Setelah berhasil mendapatkan nomor Shelly, Kelvin menyuruh dua bodyguard itu untuk melepaskan Shelly dan kembali berjaga di depan pintu kamar itu.
"Nih, udah gausah marah-marah" Kelvin mengembalikan handphone Shelly lalu berjalan keluar kamar meninggalkan Shelly yang sedang menahan marah agar tidak memukul wajah Kelvin.
"Kalian jaga dia, jangan sampai dia keluar kamar"ucap Kelvin pada dua bodyguard yang berjaga di depan kamar.
Saat akan pergi Kelvin mengunci kamar dari luar tanpa sepengetahuan Shelly.
**********
"Lo beneran malem ini mau ninggalin gue?" Tanya Vero pada Maya yang sedang membaca novel di sofa kamar itu
"Iya" jawab Maya tanpa melihat kearah Vero. Vero yang tadinya duduk di tepian ranjang langsung berdiri dan berjalan menghampiri Maya.
Vero langsung mengambil buku novel yang sedang dibaca Maya. Maya tentu langsung marah dengan sikap aneh Vero.
"Apaan si!!!" Maya berdiri berhadapan dengan Vero
"Ulangi yang Lo bilang tadi" ucap Vero dengan nada dingin sambil menatap tajam Maya
"Gue bakal ninggalin Lo malem ini , dan gaakan balik lagi. Puas Lo?!!" Vero tidak menanggapi nya Ia meletakkan novel tadi di sofa dan berjalan keluar kamar.
"Sinting Lo!!!"teriak Maya pada Vero , tapi Vero tidak memperdulikannya.
Sebelum pergi Vero mengunci kamar itu dan berjalan ke ruangan kerjanya...
Saat sudah sampai di ruang kerjanya, ia disambut oleh Kelvin yang sudah disana lebih dulu.
"Wih bos gue yang biasanya dateng sebelum jam perjanjian sekarang telat? Harus di catet nih di sejarah keluarga Anggara" ucap Kelvin dengan nada meledek.
Vero yang mendengar itu hanya diam saja Ia duduk di kursi kerja nya dan mengambil handphone Maya yang kemarin malam Ia ambil. Sebenernya Maya sudah tau Vero mengambil handphone nya dan Ia juga sempat memaksa Vero untuk mengembalikannya tapi jelas Vero menolak dan akhirnya Maya membiarkan nya.
"Lo dapet ngga?" Tanya Vero
"ngga" jawab Kelvin
"Kok bisa? Lo tinggal paksa dia kalo ga rebut hp nya" ucap Vero
"ngga mungkin ga dapet maksudnya" Kelvin menunjukan satu nomor di handphone nya yang bertuliskan nama Shelly
"Bagus, kita tinggal nyusun rencana buat nanti malem"Baru saja Vero mengucapkan itu pintu ruangan Vero dibuka dan terlihat Alex yang sedang membawa beberapa dokumen.
"Vero gue nemuin beberapa petunjuk, jadi di pulau-" Ucapan Alex terpotong oleh kelvin yang langsung menghampiri nya lalu mengambil dokumen yang Alex bawa
"udah itu nanti dulu sekarang lo ikut kita"Kelvin meletakan dokumen itu di meja kerja Vero dan mendekati Alex lalu mengarahkan Alex keluar dari ruangan Vero. Diikuti oleh Vero yang berjalan dibelakang mereka
"Lo mau bawa gue kemana?" Tanya Alex. Kelvin bingung mau menjawab apa jadi ia memberi kode kedipan mata pada Vero agar menggantikannya. Vero yang mengerti kode dari Kelvin langsung berjalan di sebelah Alex dan merangkulnya.
"Ke tempat kesukaan gue" jawab Vero dengan wajah tersenyum
"Gamau gue kalo di luar ruangan"ucap Alex
"Tenang bukan di luar ruangan" ucap Vero
Sampai di tempat yang dimaksud.....
"Tinggal ngomong mau ke dapur" ucap Alex dengan wajah datar, sementara Vero dan Kelvin sibuk berbisik-bisik sambil melihat kearah Alex layaknya ibu-ibu yang sedang bergosip.
"ngomongin apa si kalian"Alex mulai kesal melihat kelakuan Vero dan Kelvin
"Engga, ga ngomongin apa-apa ya kan Vin?" Kelvin hanya mengangguk
"Ga jelas lo berdua"Alex berbalik dan berjalan meninggalkan Vero dan Kelvin
"Weh sekarang cepetan"bisik Vero pada Kelvin
"Nanti dulu, lo tau kan dia pinter taekwondo, kalo gue dibanting ama dia masuk UGD gua"
"Ck, nanti gue tambahin gaji lo" mendengar itu Kelvin langsung berlari kearah Alex dan membungkam Alex dengan kain yang sudah di beri obat. Alex yang kaget tidak sempat melawan Akhirnya pingsan di lantai.
"Wih keren lo Vin" Vero mendekati Kelvin lalu menepuk-nepuk pundak nya
"Ooh pasti, Alex doang mah gampang"ucap Kelvin, walaupun Ia berkata begitu tapi kaki dan tangannya gemetaran.
"Yaudah panggil bodyguard, suruh bawa Alex ke ruangan gue" Kelvin langsung melaksanakan perintah Vero.
"Lo mau kemana?"Tanya Kelvin yang melihat Vero berjalan pergi keluar dapur
"Ke kamar" jawab Vero
"Lah terus gue?" Tanya Kelvin sambil menunjuk dirinya sendiri
"Lo ke ruangan gue trus iket si Alex di kursi"
"Oiya sekalian lakban mulutnya"setelahnya Vero pergi untuk ke kamar nya, dan Kelvin Ia melakukan yang di perintahkan Vero.
KAMU SEDANG MEMBACA
VERO
RomantizmVero Laventino Anggara seorang CEO perusahaan besar yang usianya baru 20 tahun. Dia tampan, kaya, pintar tapi sikapnya itu sangat mudah berubah-ubah sesuai mood nya. Vero itu salah satu orang yang tidak percaya soal cinta. Sampai ada satu gadis yang...