Tiga tahun yg lalu, seorang pemuda di usir oleh ayahnya sendiri dari rumah. Ia di anggap sebagai anak pembangkang dan tak berguna. Bahkan selama masih berada di sana, pemuda itu kerap di perlakukan buruk oleh sang ayah.
Jaemin, pemuda itu sangat sering di pukuli ayahnya tiap kali melakukan kesalahan-kesalahan kecil.
Di tambah sang anak yg tak pernah mendapat nilai tinggi ketika ujian, membuatnya kerap kali menerima hukuman yg bisa di bilang cukup extrem, salah satunya dicambuk lalu di kurung di kamar mandi dan tak di beri makan semalaman.
Lalu puncak nya, tepat tiga tahun yg lalu, sang ayah berniat menjodohkan jaemin dengan seorang duda kaya raya yg memiliki 4 orang anak. Jaemin menolaknya mentah-mentah, ia berontak karena tak Sudi jika perihal jodohnya harus sang ayah pula yg menentukan.
Sang ayah yg geram pun mengusir jaemin tanpa memperbolehkan pemuda itu membawa satupun barang berharga miliknya termasuk ponsel dan uang.
Untung saja renjun Sudi menolongnya. Teman sewaktu sekolah jaemin itu menampung jaemin untuk tinggal di apartemennya. Kebetulan renjun hanya seorang diri tinggal di sana karena orang tua nya berada di China bersama sang adik.
Faktor tak memiliki identitas dan surat-surat penting lainnya membuat jaemin tak bisa melanjutkan pendidikan. Namun ia cukup beruntung karena kakak kelas nya dulu mau memberikan pekerjaan untuknya sebagai pelayan di sebuah kafe.
Kini 3 tahun telah berlalu. Jaemin menjalani hidup nya dengan cukup baik walaupun tak ada tanda-tanda pihak keluarga mencarinya.
--🐶🐰--
Seminggu kemudian.
Berhari-hari jaemin terlihat selalu murung. Hal itu cukup membuat renjun merasa muak. Apalagi setelah pemuda Huang itu tau kalau penyebab jaemin murung tak lain karena Mark yg mencampakkan sahabatnya itu begitu saja.
"Ya udah sih, si Mark mah lupain aja. Jelek gitu, nanti gue kenalin deh sama temen-temen gue." Ucap renjun sambil menepuk-nepuk punggung jaemin coba menghibur temannya itu.
"Gamau ah, temenmu kan jalang semua."
"Anjing sembarangan kalau ngomong, gue kerja di club' sebagai bartender bukan germo!" Renjun tak terima, kepala jaemin ia sentil hingga pemiliknya mengaduh kesakitan.
"Auu, Tapi kamu kan kadang jual diri"
"Iya sih kalau kepepet"
"Aish"
"Hehe, tapi gue punya loh temen. Dia keren banget. Namanya Jeff, salah satu pelanggan gue di club'. Dia kaya, terus keliatannya juga royal soalnya beberapa kali ngasih gue tip gede"
"Nggak ah, nanti aku di perkosa lagi"
"Astaga, ga usah jual mahal Napa!! Hari gini Lo tuh harus realistis! Noh si Mark yg kata Lo romantis kaya Romeo aja bisa-bisanya ninggalin Lo kaya gini, terus Lo mau yg nyari yg spek gimana lagi? Lagian pelanggan-pelanggan gue itu orang kaya semua. Emang Lo mau hidup miskin sampe tua? Gaji Lo aja abis buat beli ciki-ciki!!"
"Iya tapi kan__"
"Udah deh jaem, lagian di dunia ini ga ada yg namanya manusia tulus. Yg ada itu napsu, mereka bakal bilang cinta kalau mereka masih nafsu ke Lo, begitu mereka dapet pengganti, mereka bakal berpaling! Jadi sekali lagi gue bilang, harus realistis!!"
"Iya iya ga usah keras-keras ngomong nya, Aku ga tuli astaga!"
"Ya udah nanti malem dandan yg cakep, ikut gue ke club"
"Hah? Nggak ah, pulang kerja kan pasti capek"
"Cuti aja dulu"
"Sembarangan, nanti kak hendery marah."
YOU ARE READING
My Perverted Boy || NoMin
Fanfiction☞NOMIN AREA☜ ⚠️BL, BXB, YAOI⚠️ On going M-preg Charadeath Non baku Baca aja dulu, siapa tau suka. 📌Cerita ini 100% imajinasi author. Readers di harap bijak untuk tidak membawa cerita ini ke real life para idol. 'Start : 01 January 23' 'End : (?)'