2. Taman

883 80 20
                                    

Tak ada yang menarik dari seorang Jung Jeno. Ia hanyalah seorang pemuda yg masih duduk di bangku SMA kelas 3.

Wajah tampan tak menjamin kelakuannya, Jeno di kenal sebagai seorang player yg suka bergonta ganti pasangan di sekolahnya, selain itu dia juga seorang yg angkuh dan berakhlak minus.

Namun hal itu tak merusak daya tarik Jeno. Nyatanya ia tetap menjadi incaran para gadis dan pihak bawah di sekolahnya. Karisma Jeno yg begitu kuat, membuat siapa saja yg berada di dekatnya bertekuk lutut memohon cintanya.

Seperti halnya siang itu. Di saat jam istirahat para murid menikmati jam istirahat ke dua mereka di kantin sekolah, namun Jeno dan anggota Genk nya malah asyik merokok di roof top sekolah.

Sudah dua Putung rokok Jeno hisap, tak lupa beberapa kaleng soda dan cemilan ringan juga menemani siang Jeno dengan beberapa temannya.

"Malam Minggu nih, ke club' gak entar malem?" Yeonjun.

"Ya iyalah, gue udah kangen banget sama si bartender cantik" sunwoo.

"Renjun maksud Lo?" Tanya Jeno sambil menyesap batang rokok miliknya.

"Yo'i" sunwoo.

Mendengar percakapan antar pemuda itu, membuat satu-satu nya perempuan di sana berdecak kesal. Ia memutar bola matanya malas lalu berjalan mendekat kearah jeno yg sedang bersandar di tembok.

"Gue bisa kok muasin Lo lebih dari si renjun yg kalian maksud itu" ucap perempuan itu sambil mengelus sensual rahang Jeno.

Jeno menarik salah satu sudut bibirnya, ia buang putung rokoknya sembarangan lalu menarik pinggang perempuan itu dengan paksa dan segera mencium bibir di hadapannya itu penuh napsu.

Sedangkan yeonjun dan sunwoo hanya melirik sambil terus mengisap rokok masing-masing seolah hal seperti itu sudah sangat biasa mereka lihat walaupun Jeno dan Karina bukanlah sepasang kekasih.

13.00

jaemin mendengus kesal. Sedari tadi notifikasi di ponselnya terus menganggu rungu nya. Jaemin jadi tak fokus dengan pekerjaannya.

"Hape lu bunyi terus dari tadi tuh jaem." Ucap haechan, teman kerja jaemin.

"Biarin aja, ga penting kok"

Jaemin sudah tau siapa pelakunya. Sejak hari dimana pemuda mesum yg bertemu dengan nya di minimarket waktu itu, jaemin menjadi sangat muak. Pemuda itu terus mengirimi nya pesan tak penting, bahkan beberapa kali coba mengajaknya Vidio call namun jaemin mengabaikannya.

"Jaem, antar makanan ini ke meja nomer 9" sebuah suara menarik atensi jaemin, ia mengangguk lalu berjalan ke arah orang yg memanggilnya tadi dan melanjutkan pekerjaannya.

Hingga sore harinya, jaemin akhirnya bernafas lega, ia menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Hari ini memang keadaan kafe cukup ramai, ia harus bekerja extra untuk akhir pekan seperti ini dan tentu saja sangat melelehkan.

Sepulang bekerja, pemuda berusia 24 tahun itu pergi ke taman kota, ia menumpang sama haechan yg memang naik motor untuk menghindari kemacetan.

Lantas pemuda itu duduk di sebuah bangku panjang yg berada tepat di bawah pohon besar. Jaemin sedang menunggu Mark, lelaki yg sudah menjadi kekasihnya sejak duduk di bangku SMA kelas 3.

Cukup deg-deg'an, pasalnya ini adalah pertemuan pertama setelah 4 tahun mereka berdua menjalani hubungan jarak jauh. Mark pindah ke Kanada ikut orang tua nya untuk melanjutkan pendidikan di sana.

Dan sekarang Mark kembali, menepati janji untuk pulang dan melanjutkan kisah bersama jaemin. Anggap saja ini setimpal dengan pengorbanan jaemin yg sampai harus terusir dari rumah demi menghindari sebuah perjodohan dan memilih Mark untuk tetap menjadi kekasihnya.

My Perverted Boy || NoMinWhere stories live. Discover now