Tidak seperti biasanya, walaupun bukan akhir pekan entah mengapa suasana kafe tempat jaemin bekerja hari ini terlihat sangat ramai. Banyak sekali muda mudi yg menikmati siang mereka di sana, mungkin karena banyak menu baru yg kafe itu hadirkan.
Lalu terlihat segerombolan pemuda masuk, masih memakai seragam dengan berlapis jaket berwarna hitam. Terlihat jelas logo di bagian belakang jaket itu dengan tulisan ALANSKA.
Tentu saja jaemin mengenal satu di antara 5 pemuda itu.
"Mau pesen minum kaya biasanya?" Tanya jaemin ramah.
"Iya kak, sama cemilan ya, terserah Kaka yg penting enak"
"Okey!"
Yangyang dan 4 temannya itu lantas duduk, namun salah satu di antara mereka tak bisa mengalihkan atensinya dari jaemin.
"Siapa yang?"
"Oh itu, kak jaemin namanya" yangyang.
"Punya nomer nya ga?"
"Punya, mau?"
Hyunjin mengangguk dan dengan cepat mengeluarkan ponselnya.
"Permisi, ini pesanan kalian" jaemin datang membawa beberapa macam minuman dan makanan.
"Kak jaem, ada yg mau ngajak kenalan nih!" Seru yangyang sambil menyenggol bahu hyunjin yg duduk di sampingnya.
Jaemin hanya tertawa ringan, memang hal seperti ini sudah sangat sering terjadi, pelanggan mengajaknya berinteraksi dan berkenalan.
Namun hyunjin terlihat mengulurkan tangannya, hingga membuat jaemin tak enak jika mengabaikan itu, apalagi pemuda itu teman dari yangyang, adik sang pemilik kafe.
"Kenalin aku hyunjin"
"Oh aku Jaemin"
"Kalau aku han kak" pemuda lain menyaut.
"Aku Felix" sambung yg lainnya lagi.
"Aku Jongin"
"Kenapa malah absen dah?" Yangyang.
"Hehe iya, salam kenal. Aku permisi dulu ya"
Jaemin merasa tak enak jika terlalu lama berinteraksi seperti itu pada pelanggan, terlihat tidak sopan.
Dugg
Jaemin terpental saat membalikkan tubuhnya berniat meninggalkan yangyang dan kawan-kawannya.
"Auh" keluh jaemin.
Sejak kapan Jeno berdiri di belakangnya, dan untuk apa ia di sana? Karena seharusnya jam pulang jaemin masih 3 jam lagi, tidak mungkin Jeno menjemputnya sekarang.
"Jeno?"
Jeno seolah tak perduli dengan si manis yg mengusap keningnya karena terbentur dengan dada bidang miliknya.
Ia memandang ke arah hyunjin dengan tatapan tak suka. Tentu saja, karena mereka memang memiliki konflik sebelumnya.
"Ikut aku!"
Jaemin tersentak, pergelangan tangannya di tarik begitu saja oleh Jeno. Di bawa keluar dari kafe.
"Jeno kenapa sih?" Tanya jaemin heran.
"Kenapa kamu ngobrol sama mereka?" Wajah Jeno terlihat begitu serius, membuat jaemin semakin heran dan tak paham.
"Siapa?" Jaemin.
"Mereka, hyunjin dan teman-temannya"
"Oh, tadi mereka ngajak kenalan, terus_"
"Bisa ga, ga usah kegenitan kalau kerja?"
YOU ARE READING
My Perverted Boy || NoMin
Fanfiction☞NOMIN AREA☜ ⚠️BL, BXB, YAOI⚠️ On going M-preg Charadeath Non baku Baca aja dulu, siapa tau suka. 📌Cerita ini 100% imajinasi author. Readers di harap bijak untuk tidak membawa cerita ini ke real life para idol. 'Start : 01 January 23' 'End : (?)'