6. Halaman Sekolah

540 72 2
                                    

Jeno melangkah pelan ketika memasuki rumahnya. Bahkan pintu pun ia buka dengan sangat hati-hati agar orang tua nya tak terbangun dan menyadari jika ia pulang dini hari.

Pemuda itu memang memiliki apartemen pribadi namun hanya ia gunakan sesekali saja, ia tak suka suasana sepi.

Cukup lega, keadaan rumah memang benar-benar sepi dan lampu utama telah di matikan, menyisakan lampu hias yg hanya menerangi samar-samar tangga yg sedang Jeno naiki.

Klik

Langkah pelan itu terhenti tepat saat lampu utama kembali nyala.

"Bagus, baru pulang tuan muda Jung Jeno?"

Sebuah suara yg sangat Jeno kenal, ia menoleh perlahan dan melihat sang mama sedang berdiri di belakangnya sambil melipat kedua tangan.

"Eh mama? Kok belum bobok sih?" Tanya Jeno berbasa basi sambil menggaruk kepalanya yg tidak gatal.

"Iya nih mama belum bisa tidur, nungguin majikan yg ga pulang-pulang"

Jeno yg merasa tersindir pun kembali menuruni tangga, mendekat ke arah sang mama lalu bergelayut manja di lengannya.

"Astaga, tadi aku ngerjain pr di rumah Sunwoo terus ketiduran di sana ma" ucap Jeno berusaha membela diri.

"Tadi mama telfon Sunwoo katanya dia Lagi nganter mama nya check up tuh"

Yg lebih muda hanya bisa memejamkan matanya frustasi, memang temannya itu tak bisa di andalkan, terlalu bodoh.

"Hehe, mama mau Jeno pijitin ga?" Rayu sang anak.

"Ga usah ngalihin topik!"

"Papa aja sini Jen, pijitin!" Suara lain turut hadir. Itu Jung jaehyun, papa Jeno yg terlihat berjalan pelan dari arah dapur membawa segelas air putih.

"Pa tolongin" ucap Jeno tanpa suara namun bisa di mengerti oleh sang papa.

"Udah lah ma, ngapain sih marahin Jeno segala, dia udah gede wajar lah pulang pagi kaya gini" jaehyun.

Taeyong menatap wajah suaminya dengan begitu sengit. Ia tau jika suaminya pasti akan membela sang anak karena kelakuan Jaehyun sewaktu muda juga persis seperti Jeno.

"Pulang pagi kok di biarin? Kalau dia kenapa-kenapa gimana?" Taeyong melebar kan matanya tak terima dengan kalimat sang suami.

"Ya kan tinggal bikin lagi" Jaehyun.

Kali ini Jeno yg menatap sang papa dengan tatapan sengit, ingin saja melakukan protes jika saja sang mama tak menjewer telinga nya lebih dulu.

"Arrgh mama sakiiitt!!" Keluh Jeno sambil memegang tangan sang mama yg sudah menarik telinganya kasar.

"Emang bapak sama anak ga ada yg bener, sini ikut mama!!"

Jaehyun hanya mengendikkan bahunya acuh, tak ingin terlalu ikut campur pertikaian anak dan istrinya tersebut, membuatnya pusing saja.

"Kamu tuh Jen, udah kelas 3 SMA tapi masih aja suka keluyuran. Terus tadi siang mama dapat telefon dari pihak sekolah, katanya kemarin kamu habis bertengkar di depan sekolah sama anak sekolah taruna bangsa, apa itu bener?" Taeyong terus mengomel pada Jeno ketika dua Adam itu berada di dalam kamar yg lebih muda.

"Bener ma tapi bukan Jeno kok yg mulai" lagi-lagi Jeno coba membela diri.

"Tapi ga mungkin ada orang nyerang kamu duluan kalau kamu ga bikin masalah!" Sentak sang mama.

Jeno hanya diam, ia masih mengelus telinganya yg memerah bekas jeweran taeyong.

"Iya ma iya maaf" Jeno membuat ekspresi menyesal dan merasa bersalah kali ini.

My Perverted Boy || NoMinWhere stories live. Discover now