4. Makan Malam

671 83 16
                                    

Suasana kantin hari itu ramai seperti biasa. Jeno dan tiga kawannya memilih tempat di sudut kantin yg memang sudah jadi hak paten miliknya, tak akan ada yg berani mengambil alih tempat itu.

Lalu tak lama, terlihat seorang gadis mendekat, duduk tanpa permisi di sebelah jeno yg sedang sibuk menikmati ice coffe nya.

"Hai Jen" sapa gadis itu sambil memasang senyum sumringah.

Jeno melirik sekilas dengan wajah datar. Yeonjun dan Sunwoo saling sikut melihat drama yg sepertinya akan di mulai sebentar lagi sedangkan Karina memutar bola matanya malas, ia tak suka jika ada perempuan lain yg dekat dengan Jeno.

"Kok chat aku ga pernah kamu bales sih Jen?" Tanya gadis itu namun tak mendapat jawaban dari Jeno.

"Jeno ih kok ga di jawab, kamu udah ga sayang aku?" Gadis itu kesal, ia mengerucutkan bibirnya berniat jeno akan gemas lalu menciumnya seperti biasa.

"Gak!" Ucap Jeno singkat.

Gadis yg bernama yeji itupun mendelik terkejut. Beranggapan bahwa ia hanya salah dengar saja.

"Apa?" Yeji coba memastikan Indra pendengarnya.

"Lo tuli? Gue udah ga sayang sama Lo!" Ucap Jeno dengan nada yg begitu dingin.

"Kamu bercanda kan Jen? 1 bulan yg lalu kamu bilang aku cewe paling cantik di dunia, kamu juga bilang kamu sayang banget sama aku, bahkan kita udah ngelakuin___" yeji menjeda kalimatnya.

"Itukan satu bulan yg lalu, sekarang udah beda, gue jijik liat cewe murahan kaya Lo"

Jeno beranjak berdiri, ia sungguh muak dengan tingkah berlebihan gadis-gadis yg pernah ia ajak berkencan. Selalu beranggapan bahwa segala yg Jeno ucapkan adalah tulus dari hati, padahal itu hanya sekedar bualan dan rayuan semata, tak ada sedikitpun rasa cinta di hati Jeno untuk mereka semua.

"Jeno, kamu jahat banget! Aku benci sama kamu!" Teriak yeji hingga membuat banyak penghuni kantin memandang bingung ke arahnya.

Sayangnya Jeno tak perduli, ia tetap melanjutkan langkahnya pergi dari tempat ramai itu dan di ikuti oleh yeonjun dan Sunwoo di belakangnya.

"Makanya jangan murahan jadi cewe!" Ucap Karina sambil melipat kedua tangannya di depan dada, ia pasang raut wajah angkuh pada yeji lalu tertawa begitu kencang dalam hati, setidaknya satu saingannya telah tersingkirkan.

"Gilak sih, kasian anak orang Lo mainin!" Ucap Sunwoo yg tak habis fikir dengan kelakuan Jeno. Tiga pemuda itu sekarang telah berada di dalam kelas.

"Dia aja yg bodoh! Dia yg duluan ngejar gue, lagian lubangnya udah longgar, masih mending lobangnya renjun." Jeno.

"Astaga, Lo udah pernah nglakuin itu sama yeji?" Yeonjun penasaran.

"Dia yg nawarin diri, gue cuma bilang dia cantik, dan dia suka rela ngelepas celana dalem nya buat gue, gue cuma nyoba dan gue kecewa, longgar bro longgar hahaha"

"Bener-bener bajingan nih anak hahaha" sunwoo.

Lalu tak lama ponsel Jeno berdering, sebuah panggilan masuk dari seorang yg sudah sangat Jeno tunggu sedari tadi.

"Halo?"

"Halo Jeno?"

"Iya kenapa sayang?" Kalimat singkat jeno cukup membuat teman-teman nya berdecih tak heran.

"Dasar kadal, dapet aja mangsanya!" Gumam Sunwoo.

"Em nanti aku lembur, kemungkinan pulang malam. Kalau Jeno sibuk, ga usah jemput ya, biar aku naik bus aja"

"Aku jemput, mana mungkin aku biarin kursi bus nyentuh pantat kamu"

"Ish, apasih? Siang-siang jangan mesum!!"

My Perverted Boy || NoMinWhere stories live. Discover now