Bab 4 : Rubah putih

906 77 12
                                    

"Eum.." Renjun membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah Jaehyun yang tengah duduk di kursi balkon sembari membaca buku.

"Hng!" Renjun merasa seperti tersengat. Tubuhnya terasa panas dan sakit terutama di area pundaknya. Renjun kemudian melepaskan pakaiannya dan berguling-guling di kasur.

Jaehyun beranjak dan masuk ke kamar. Ia melihat baju Renjun yang berceceran di lantai, dan jangan lupakan kasur yang juga dalam keadaan kacau.

"Ung!" Seekor rubah putih bermata biru muncul dari balik selimut.

"Wah wah, lihat siapa ini" Jaehyun nampak merentangkan tangannya.

Renjun melompat ke dalam gendongan Jaehyun. Jaehyun tersenyum sembari mengelus kepala Renjun dan membawanya ke balkon.

Renjun duduk meringkuk di paha Jaehyun. Angin pagi terasa dingin mengingat mereka masih berada di hutan.

Renjun melompat. Kemudian, ia duduk di lantai sembari menggeram sesekali meraung.

Jaehyun memperhatikan setiap pergerakan Renjun. Perlahan, rubah itu kembali ke dalam bentuk tubuh manusia.

Jaehyun kembali tersenyum. Ternyata 'peliharaannya' sudah dapat mengendalikan perubahan dan kemampuannya dengan baik.

Ekor Renjun bergerak kesana kemari, ia menatap Jaehyun sembari memiringkan wajahnya.

Angin kembali berhembus membuat Renjun berjengit kaget. Tubuhnya menggigil seketika.

Jaehyun tersenyum tipis, ia mendekat ke arah Renjun dan menyelimuti Renjun dengan jaketnya.

°°°

"Tuan"

Jaehyun menoleh dengan tatapan bertanya. Renjun balas menatapnya dengan wajah bingung.

"Kau bebas membeli apapun, hadiah untuk kemarin" ujar Jaehyun sembari mendudukkan dirinya di salah satu kursi.

"Benarkah? Apapun?" Mata Renjun berbinar.

Jaehyun hanya berdehem untuk menjawab pertanyaan Renjun.

Renjun tersenyum senang, ia berjalan ke arah meja tempat memesan.

Jaehyun hanya diam memandangi Renjun yang tengah berbicara dengan pelayan.

"Ah, tapi pesanan ini hanya untuk orang dengan usia 17 tahun ke atas karena---"

"Umurku 17 tahun tau!"

"Eh?"

Jaehyun terkekeh pelan melihat rubah kecilnya memekik dengan wajah memerah.

"Ini pesanan anda.."

"Hm" Renjun mengambilnya dengan wajah kesal yang justru terlihat berkali-kali lipat menggemaskan.

"Maaf tapi anda seperti anak 15 tahun..." gumam pelayan itu kepada Renjun yang mulai menghampiri Jaehyun.

Renjun duduk di kursi yang bersebelahan dengan Jaehyun sembari menyendok ice creamnya.

"Hmm~" senyuman kecil muncul di wajah Renjun, rasa manis dan dingin ice cream rasanya sangat pas untuk membalikkan moodnya.

Jaehyun hanya memperhatikan Renjun hingga ia menghabiskan ice creamnya.

The Evil [JAEREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang