Bab 14: Dewa kehidupan

323 40 2
                                    

"Apa maksudmu tuan? 'dewaku'?" Renjun menatap Jaehyun dengan penuh penasaran.

Jaehyun menyentuh kening Renjun, suhu tubuhnya sudah normal dan tidak ada keringat dingin.

"Tuan?" Renjun masih menunggu jawaban Jaehyun yang sepertinya tidak ingin menjawabnya.

"Kau akan tau nanti," balas Jaehyun membuat Renjun mengerucutkan bibirnya. Kesal karena tak mendapatkan jawaban.

Melihat ekspresi murung dan menggemaskan dari rubah kecilnya, Jaehyun menyentuh pipinya dan tersenyum lembut.

Jantung Renjun berdegup kencang. Senyuman Jaehyun terlihat hangat dan tulus. Sesuatu hal yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

"Dia adalah sosok yang kucintai, dan sosok yang harus kau cintai juga"

"Tapi aku tidak mengenalnya, aku tidak mau mencintai orang asing" balas Renjun membuat Jaehyun mengangguk pelan dan sedikit mendekatkan wajahnya.

"Dia bukan orang asing, dia berada diantara kita" ujar Jaehyun membuat Renjun reflek menoleh kanan dan kiri. Mencari keberadaan sosok lain yang mungkin saja bersembunyi.

"Dimana?"

"Disini" Jaehyun mengarahkan tangannya ke dada kiri Renjun.

"Maksudmu? Jantungku?"

Jaehyun terdiam sejenak sebelum akhirnya mengangguk.

"Untuk saat ini, katakan saja dia tinggal di jantungmu"

"Apa aku bisa melihatnya?"

"Ya"

"Aku mau melihatnya!"

"Kenapa kau begitu bersemangat?"

"Aku penasaran siapa dewamu itu! Bagaimana mungkin dia bisa menjadi orang yang kau cintai?! Sedangkan aku hanya menjadi babu dan peliharaanmu!"

Jaehyun terkekeh dan menggelengkan kepalanya, setelah itu, ia memundurkan badannya dan membuat Renjun reflek bangun dari posisinya.

"Tunjukan tunjukan tunjukan!!"

Jaehyun menghela napasnya, apa Renjun sebodoh itu?
Seharusnya dia tau jika sosok dewa yang dimaksud adalah...

"Kau"

"Eum?"

"Kau dewa yang kumaksud"

"Apa?"

"Renjun, Huang Renjun"

Melihat keseriusan di sorot mata Jaehyun, dan mengingat perangai tuannya yang tidak pernah bercanda membuatnya mematung.

"Aku? Dewa?"

"Ya"

Tepat setelah itu, Renjun merasa sesak dan tangannya tiba-tiba mengeluarkan cahaya berwarna biru.

"Tuan!" Renjub terkejut saat tangannya bergerak tanpa kendalinya, menarik kerah Jaehyun dan mencekik leher Jaehyun.

"Tuan hiks.. apa yang kulakukan hiks" Renjun berusaha mengendalikan dirinya namun gagal.

Jaehyun menyentuh tangan Renjun, seketika cahaya biru terang itu bercampur dengan warna merah gelap.

Tangan Renjun yang kaku perlahan melemas dan akhirnya Renjun dapat mengendalikannya.

"Tuan... lehermu... hiks maafkan aku..." Renjun menyentuh leher Jaehyun yang terlihat memerah.

Jaehyun meraih tangan Renjun dan menatapnya dengan dalam.

The Evil [JAEREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang