Bab 13 : 'Dewaku'?

401 44 3
                                    

"Kau sedang apa?" Jaehyun mengernyit karena Renjun sejak tadi duduk di ranjang dengan berbalut selimut.

Renjun menggeleng-geleng, saat Jaehyun mendekat, Renjun semakin bersembunyi di dalam selimut.

"Kenapa?"

Renjun lagi-lagi menggeleng, ia cukup takut setelah melewati kejadian kemarin. Ah, lebih tepatnya, kini ia jadi takut dengan Jaehyun.

"Kalau kau terus bersembunyi seperti itu, aku akan menembakkan peluru ke arahmu" mendengar ucapan Jaehyun, sontak ia segera menyibak selimut dan menatap Jaehyun dengan bibir melengkung ke bawah.

Jaehyun yang melihatnya hanya berekspresi datar.

"Turunlah, aku menunggumu di bawah" ujar Jaehyun membuat Renjun mengangguk pelan.

Renjun dengan mau tak mau harus turun karena jika tidak, Jaehyun akan membunuhnya. Sebelumnya ia sempat melupakan fakta bahwa ia adalah seorang tawanan.

Toktok

"Ya.. masuk"

Karina masuk dengan sebuah paper bag, seperti biasanya. Padahal kalau Renjun perhatikan, pakaiannya sudah cukup banyak jadi untuk apa Jaehyun terus membelikannya pakaian? Terlebih lagi pakaian yang dibelikan oleh Jaehyun cenderung aneh dan tidak disukai Renjun.

Tidak usah banyak protes Renjun! Jaehyun akan membunuhmu jika kau terlalu banyak mengeluh!

Renjun akhirnya segera mengganti pakaiannya.

"Eh?"

Renjun mengerjap. Ia mengucek matanya berkali-kali dan membolak-balikan isi paper bag. Ia tidak salah lihat? Ataukah Jaehyun salah membeli pakaian?

"Aneh sekali karena dia memberikanku pakaian yang normal" gumam Renjun sambil mengedip-ngedip polos.

Selesai mengganti pakaian, Karina tentunya menunggu dan siap mengantarnya ke hadapan Jaehyun. Keduanya berada di lift sekarang. Secara mendadak, Renjun merasa dingin dan gelisah.

"K-karina.."

"Ya..?" Karina tentu bingung saat Renjun mendadak pucat dan terlihat sangat ketakutan.

"Apa hanya perasaanku saja..?--maksudku.." Renjun menyentuh kepalanya, mendadak agak pusing.

"Ada apa?" Karina tampak menunggu ucapan apa yang akan dilontarkan oleh Renjun.

"Apa tuan sedang mengamuk?"

Ting

Karina yang mendengarnya lantas mengernyit karena bingung.

"Saya rasa, tid--"

Brak!

Keduanya terkejut saat melihat keadaan lantai satu yang sudah--nyaris hancur.

Karina mendekati Winter yang nampak kesusahan berdiri karena kakinya terluka.

"Ada apa ini?" Renjun tampak cemas sekaligus takut.

"Ada orang-orang yang menerobos kesini" jawab Winter sambil meringis.

"Lalu dimana tuan Jaehyun?"

"Tuan ada diluar, tapi sebaiknya anda jangan--rubah tuan!!"

Renjun berlari keluar tidak peduli dengan teriakan beberapa pelayan yang melarangnya untuk keluar.

"Tuan Jae--" Renjun melotot. Jantungnya berdegup kencang dan tangannya gemetar. Mendadak, tubuhnya melemas hingga ia akhirnya jatuh.

Aura gelap itu terasa mencekiknya hingga sepertinya ia akan kehabisan nafas.

The Evil [JAEREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang