Bab 7 : Apa kau sudah siap?

725 64 10
                                    

Renjun menghela napas untuk kesekian kalinya. Ia berada di dalam mobil yang terparkir di depan sebuah cafe, menunggu Jaehyun yang katanya ada urusan dengan rekan bisnisnya.

Awalnya, Jaehyun mengajaknya untuk berjalan-jalan. Tapi sekretaris Jaehyun menghubunginya dan mengatakan jika ada pertemuan mendadak yang sangat penting. Renjun tak ada pilihan lain selain ikut.

Dan kini Renjun sudah menunggu sekitar 1 jam, sungguh ia benar-benar merasa bosan.

Tuk tuk

Renjun menoleh, ia sempat terkejut saat melihat perawakan seorang wanita paruh baya yang tengah tersenyum melalui kaca mobil.

Renjun membuka kaca mobil itu.

"Anda siapa?" Tanya Renjun takut-takut.

Wanita itu tak menjawab dan memberikan secarik kertas kepada Renjun masih dengan senyumannya.

Renjun menerima kertas itu dengan ragu. Ia memperhatikan kertasnya dengan seksama.

"Maksudnya apa?--eh?" Renjun celingukan saat wanita itu sudah menghilang entah kemana.

Renjun terlalu sibuk mencari keberadaan wanita itu hingga tidak sadar jika Jaehyun sudah kembali.

"Kau sedang apa?"

"Eum? Tidak" Renjun menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Jaehyun melajukan mobilnya menjauhi area cafe. Tidak butuh waktu lama, mereka sampai di taman kota yang nampak ramai.

Disana tengah diadakan festival yang akan berlanjut hingga malam nanti.

"Kelihatannya enak" gumam Renjun.

"Kau mau?"

"Eum? Boleh?"

Jaehyun mengangguk, "kau bebas membeli apapun" ujarnya membuat Renjun tersenyum riang.

Jaehyun memperhatikan Renjun yang mulai berjalan ke arah salah satu kedai dan mengantri disana.

Saat Renjun hendak memesan, tiba-tiba seorang pria menerobos antrian.

"Anda tidak boleh menerobos antrian" cicit Renjun pelan.

"Apa?!"

Renjun menuduk tak berani menatap pria itu.

"Saya sudah mengantri lebih dulu.."

"Kau harus mengalah kepada yang lebih tua!"

"Tapi.."

"Banyak bicara kau bocah!" Pria itu mengangkat tangannya, hendak memukul, Renjun yang melihatnya reflek menutup mata.

"Bocah sialan!!"

Mendadak sebuah bayangan seseorang hendak memukulnya dengan tongkat bisbol muncul di pikirannya. Jantungnya berdegup kencang dan napasnya sedikit tersendat.

Renjun membuka matanya saat tak merasakan apapun, dan ternyata Jaehyun tengah menahan tangan pria itu.

"Apa-apaan kau!?" Pria itu berusaha melepaskan cengkraman tangan Jaehyun.

Jaehyun melirik Renjun yang nampak berkaca-kaca. Pandangannya yang datar serta aura gelapnya mampu mengintimidasi siapapun. Bahkan, beberapa orang yang mengantri nampak mundur karena tak mau berhadapan dengannya.

"Aaarrrghh!!" Pekikan pria itu sukses membuat beberapa pengunjung berjengit ngilu.

Krrttkk

"Tulangnya.."
"Seperti remuk"
"Aku jadi ngilu"
"Malang sekali"
"Salah sendiri menerobos antrian"
"Iya juga, tapi apa tidak sebaiknya kita menelepon polisi?"
"Kau tidak lihat tatapannya?"
"Kurasa dia bukan orang sembarangan"
"Mengerikan"

The Evil [JAEREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang