Bab 6 : Bintang

609 74 4
                                    

"Cukup pura-puranya"

Renjun yang sebelumnya tengah mengerang itu langsung tersenyum lebar menatap Jaehyun.

"Untuk apa kau berbohong?"

"Aku tidak suka suasananya.. tidak nyaman" balas Renjun sembari memainkan jari jemarinya takut jika Jaehyun marah.

"Kau ingin Moomin?"

"Eum?"

Johnny nampak membukakan pintu mobil. Renjun masih memandangi Jaehyun. Sementara yang ditatap hanya diam tanpa ekspresi.

"Tuan, tidak marah?"

"Untuk?"

"Maksudku.. aku barusaja berbohong, bukankah.. aku sudah melanggar janjiku..?"

"Untuk kali ini kau kumaafkan"

Renjun mengedip-ngedipkan matanya polos. Mobil milik Jaehyun mulai melaju, keadaan di dalam mobil kembali sunyi. Bagi Renjun itu terasa sangat menyebalkan dan juga menyeramkan.

Setelah sampai di pusat perbelanjaan, Renjun membeli beberapa boneka, buku gambar dan baju bergambar moomin.

Renjun menghampiri Jaehyun yang sedang berbincang dengan Johnny entah membicarakan apa.

"Sudah?"

Renjun mengangguk, matanya sempat bertatapan dengan beberapa pria di belakang Johnny. Ah, pasti mereka anak buah Jaehyun.

Renjun segera mengikuti langkah Jaehyun menuju mobil.

"Aku ada urusan, kau pulanglah duluan"

Renjun menurut, ia benar-benar tidak bisa membantah ucapan Jaehyun. Johnny masuk ke dalam mobil untuk mengantar Renjun pulang.

"Tuan Johnny, ada apa dengan tuan Jaehyun?"

"Tuan besar sedang ada urusan yang penting, dan anda tidak perlu memanggil saya tuan"

"Lalu, aku harus memanggilmu apa?"

"Anda boleh memanggil saya apapun, tapi jangan menggunakan kata 'tuan' karena disini posisi saya hanyalah bawahan"

"Bagaimana kalau John?"

"Terserah anda"

"Baiklah! Aku akan memanggilmu John mulai sekarang" ujar Renjun sembari tersenyum senang.

Selang beberapa menit, mereka sudah sampai di mansion mewah milik Jaehyun. Semua barang belanjaan Renjun dibawakan oleh para maid yang telah menyambut kedatangannya.

Renjun segera membersihkan diri karena merasa gerah. Selesai mandi, ia nampak duduk bersila di atas karpet sembari membuka paper bag yang berisi buku gambar dan juga alat gambar lainnya.

Tok tok

"Rubah tuan, ini saatnya makan malam" ujar Karina dari balik pintu.

Renjun beranjak, ia membuka pintu dan berjalan mengikuti Karina berjalan menuju lift.

Ting

Pintu lift terbuka, Renjun sedikit terperanjat melihat beberapa maid telah berdiri di depan lift, menunggu kedatangannya.

"Mari" ujar Karina membuat Renjun kembali melangkahkan kakinya.

Renjun baru sadar, tempat ini begitu luas. Nyaris seperti istana dalam negeri dongeng.

Karina mempersilahkan Renjun untuk duduk di kursi meja makan. Lagi-lagi Renjun terperanjat melihat makanan mewah yang tersedia di meja makan.

"Apa aku makan sendirian?"

The Evil [JAEREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang