Bab 10 : Dejavu²

399 52 7
                                    

"Ahh!! Ngh! T-tuan!"

Jaehyun menatap Renjun yang tengah meronta-ronta berusaha melepaskan tali yang mengikat kedua tangan dan kakinya.

"Tuan..hiks" Renjun lelah, alat vibrator itu masih terlihat menguasai lubangnya. Perut dan pahanya mengeluarkan darah karena Jaehyun menggoresnya dengan sebuah silet.

Jaehyun mendekat dan mengusap pipi Renjun, wajahnya masih terlihat datar.

"Jika kau berbohong lagi, hukumanmu akan lebih dari ini" ujar Jaehyun sambil mematikan alat vibratornya dan melepaskan tali yang mengikat Renjun.

Setelah itu, Jaehyun menggendong Renjun dan membawanya ke kamar mandi.

"Tuan..hiks.. sudah, sakit" gumam Renjun saat air menyentuh permukaan kulitnya yang terluka.

Jaehyun tak mengindahkan ucapan Renjun dan masih sibuk membersihkan luka Renjun. Beberapa kali, ia menekan lukanya membuat Renjun berjengit.

"Aku minta maaf hiks sudah.. hentikan.." Renjun menatap Jaehyun dengan penuh harap. Tapi Jaehyun tetap tidak bergeming.

"Kau harus membiasakan diri untuk mendapatkan luka yang lebih dari ini" ujar Jaehyun membuat Renjun bingung.

"AHH!!--"

Jaehyun menatap Renjun yang saat ini telah kehilangan kesadarannya. Wajah manis itu terlihat agak sedikit pucat dan basah.

Jaehyun mengangkat tubuh Renjun dan membawanya ke kasur. Tentunya setelah ia mengelap tubuh Renjun dan memakaikan piyama bergambar Moomin-nya.

~~

"Um..?"

Renjun menoel pipi dari seorang pria yang tengah terbaring di tanah dengan anak panah yang menusuk dada kirinya.

Pria itu--Jaehyun membuka matanya membuat Renjun terperanjat dan bersembunyi di sebuah semak-semak.

Jaehyun mengernyit dengan kehadiran sosok itu. Ia menyentuh dada kirinya yang tertusuk anak panah dengan perasaan bingung.

"Siapa disana?"

"Ung!" Terdengar suara pekikan rubah dari semak-semak membuat Jaehyun terkejut.

"Hey" Jaehyun mendekati semak-semak dan mengulurkan tangannya.

"Aku tidak akan menyakitimu" ujarnya membuat Renjun keluar dengan perlahan.

"Bagus" Jaehyun mengelus kepala Renjun sambil tersenyum.

"Hng.." Renjun membuka matanya dan menatap langit-langit kamarnya.

"Apa itu barusan? Mimpi?" Renjun mengubah posisinya menjadi duduk dan menatap ke arah balkon karena pintunya terbuka. Ia beranjak dan berjalan ke arah balkon. Jaehyun tengah berdiri menatap ke arah luasnya halaman rumahnya, membelakanginya.

"Tuan"

Jaehyun berbalik dan tersenyum tipis. Ia mengulurkan tangannya dan seketika itu juga Renjun langsung memeluknya.

"Tidur nyenyak?" Jaehyun merasakan anggukan dari Renjun.

"Tuan sudah tidak marah?" tanya Renjun hati-hati.

"Aku marah?"

Renjun mengangguk, mengingat kejadian semalam.

The Evil [JAEREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang