Happy reading..
"Haechanie cepat turun dari kamarmu" Ten mengetuk - ngetuk pintu kamar Haechan namun tidak ada jawaban.
"Haechan?"
"Hoammm iya bun, aku akan bersiap siap" Haechan mengucek - ucek matanya dan beranjak dari tempat tidurnya dia bahkan tidak berhenti untuk menggosokkan kedua telapak tangan nya agar dirinya merasa hangat.
15 menit.
Haechan menuruni tangga dan memeluk bunda nya dari belakang
"Good morning bun"."Morning too, ayo cepat makan sarapan nya jangan sampai kesiangan untuk berangkat sekolah" Haechan mengangguk mendengar kata bunda nya dan langsung duduk.
"Aku ingin membawa bekal sandwich bun"
"Baiklah bunda akan menyiapkan nya"
"Eh bun? Daddy di mana?"
"Daddy kan masih di luar kota Haechanie, Daddy akan pulang lusa".
"Lalu Bibi Ran di mana?"
"Ciee kangen ya sama saya tuan?" Bibi Ran nyengir dan meledek Haechan sambil berjalan ke arah dapur untuk mencuci piring.
"Hilihh siapa yang nyariin Bibi Ran, aku kan cuman tanya"
Ten hanya menggelengkan kepala nya sambil tersenyum melihat tingkah pembantu nya dan Haechan.
(。>‿‿<。 )
"Haechan ingin berangkat bersama Nana bun" rengek Haechan, dia tidak ingin berangkat bersama sopirnya dan tidak mau membawa kendaraan sendiri.
Ten menghela nafas dan mengiyakan permintaan anaknya itu dia masuk ke rumah sedangkan Haechan berdiri menunggu sahabat si Na Jaemin."Haechan?" pemuda yang membawa mobil berwarna hitam pekat itu menghentikan mobilnya di depan Haechan.
"Mark?"
Mark dan Haechan bertetangga, mereka berdua satu perumahan eh maksudnya satu komplek. (Sama aja padahal wkwk)
Awalnya rumah Mark dan Haechan tidak cukup dekat tapi Ten dan Taeyong meminta kepada suaminya agar membuat rumah di salah satu perumahan di kota ini, tanpa pikir panjang Johnny dan Jaehyun setuju dengan permintaan Ten dan Taeyong.
Jaehyun dan Johnny sudah pasti tau, istri mereka meminta hal seperti ini pasti karena agar rumah nya dekat dan bisa bermain setiap hari, kebetulan Jaehyun Dan Johnny mereka bersahabat sama seperti Ten dan Taeyong. Apakah anak mereka juga bersahabat seperti orang tua nya? Kita liat takdir yang di buat author nanti."ngapain disini chan?" tanya Mark.
"Aku menunggu Jaemin, kami akan berangkat bersama" haechan menjawab tanpa memandang jendela mobil yg di buka Mark.
"Jaemin?" Haechan menggangguk - angguk lalu memeriksa HP nya karena ada suara bunyi notif. Haechan berdecak dan menghembuskan nafas kesal karena Jaemin bilang dia tidak bisa berangkat dengan alasan tiba tiba sakit dan maagnya kambuh.
"Kenapa?" Tanya Mark.
"Loh Mark kamu ngapain masih disini kenapa ga berangkat sih?"
"Di tanyain malah nanya"
"Jaemin ga bisa berangkat aku harus bilang bunda minta di anter atau-"
"Bareng aja yuk, liat deh udah jam berapa sekarang"
Haechan panik sekarang jam 06.55 harusnya jam segini dia sudah sampai di sekolah nya, astaga! Jam masuk itu jam 07.00 "ayo bareng aja, mumpung lagi baik ni".
Haechan nyengir lebar dan langsung masuk ke dalam mobil Mark, baru saja memakai sabuk pengaman si Mark langsung menginjak gas mobil dengan sangat cepat seperti kilat, membawa mobil seperti orang kesetanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir [markhyuck]
Teen Fiction"Aku sangat mencintai Haechan.." •happy end✔️ •bxb •🔞 happy reading and please vote nee! start : 3 Maret 2023 finish : 4 Juni 2023