Takdir [markhyuck]

06. 🔞

Happy Reading

Haechan berdiri di depan pintu Mark. Dia tidak berani mengetuk pintu nya
'Aduhh jantung ku berdebar debar cepat sekali bun' ucap Haechan dalam hatinya.

Tok
Tok
Tok

Tak ada jawaban dari dalam? Apakah Mark pergi?

'Mungkin aku harus masuk saja memeriksa nya' Haechan membuka pintu kamar Mark yang ternyata tidak di kunci. Ia masuk dan menutup kembali pintu kamarnya.

"Sepi sekali"

"H-haechan?" Haechan tersentak membalik badan dan melihat siapa yang memanggilnya. Pipi Haechan memerah melihat Mark yang baru keluar dari kamar mandi hanya memakai bathrobe.

Tidak hanya Haechan yang pipi nya memerah tapi Mark juga. Keduanya sama sama memalingkan wajah mereka masing-masing, tidak berani menatap satu sama lain.

"Mark" Mark melihat ke arah Haechan.

"Cepat turun ke bawah ya, karena makan malam sudah siap"

"Kau kenapa masih di sini chan?"

"Aku menginap disini" mendengar ini rasanya astaga mark bahagia sekali.
Haechan menunduk dan akan pergi keluar kamar. Mark menahan tangan nya. Deg! Pipi Haechan tambah memerah seperti kepiting rebus sekarang.

Mark membalikan tubuh nya lalu melihat seluruh wajah Haechan.

"Ada apa?" tanya Haechan. Tanpa aba aba bibir Mark menempel dengan bibir Haechan.

'Apa ini? Apa? Mark? Mark mencium ku?' banyak sekali pertanyaan Haechan di dalam hati dan pikiran nya.

Keduanya memejam kan mata benar-benar menikmati kegiatannya.
Entah apa yang Mark pikirkan karena sudah bertahun-tahun dia mencintai mahluk lucu yang ada di hadapan nya.
Mark melepas ciuman nya, Haechan hampir kehabisan nafas dan melihat bibir nya terbuka sedikit Mark langsung melumat bibir manis Haechan.

Lidah nya menjelajahi isi mulut Haechan, mengabsen gigi Haechan satu persatu. Haechan membalas lumatan Mark. Membuat keduanya merasakan rasa cinta yang sudah di pendam selama ini. Setelah 5 menit dengan ciuman nya Haechan memukul pelan dada Mark.

Mark melepas ciuman nya dan memegang kepala Haechan dengan kedua tangan nya "Maaf kan aku Haechan" Mark mengecup sekali lagi bibir Haechan.

"Mark" bibir Haechan sudah melengkung ke bawah matanya juga sudah berkaca kaca.

"Tunggu, Haechan maaf kan aku! Aku bisa menjelaskan kenapa aku melakukan ini" Mark panik dan memeluk Haechan "tolong jangan menangis" Haechan mengangguk dan melepas pelukan nya.

"Mark ayo kebawah semua orang pasti sudah menunggu kita"

"Baiklah aku akan memakai baju dulu, kau mau menunggu ku?" Haechan mengangguk. Tidak ada 5 menit Haechan berdiri di depan pintu Mark dan muncul lah yang sudah di tunggu sejak tadi.