02. Jeno

2.3K 115 0
                                    

Happy reading



'Mark kenapa sih' batin Haechan. Haechan menutup matanya dan mark mundur, menjauh kan jarak mereka. Haechan membuka mata dan melihat Mark tidak sedekat tadi. Dia menghembuskan napas lega.

"Kau liiat kan? Aku juga terluka? Justru aku disini korban utama nya"

"Tapi aku hanya panik saat mendengar dia sama sama terluka seperti mu Mark" Haechan menatap lantai dan memainkan ujung bajunya.

"Obati aku Haechanie" Mark kini mengukung tubuh Haechan, Haechan semakin menunduk sekarang dan mengangguk. Sebenarnya dari awal dia juga ber inisiatif untuk mengobati Mark. Mereka berdua pergi ke UKS.

Haechan mengoleskan obat merah di setiap luka Mark yang ada di wajah. Mark menatap Haechan dengan penuh arti, entah arti apa sedangkan yang di tatap hanya fokus ke pengobatan pasien nya. Tiba-tiba pintu UKS terbuka membuat 2 human di dalam UKS kaget dan langsung menoleh ke sumber suara. Seseorang masuk dan menatap tajam Mark, dia mengambil 2 plester di kotak P3K dan langsung pergi keluar begitu saja.

"Mark sebenarnya kamu ada masalah apa sih sama dia?" tanya Haechan.

"Dia bilang ga terima tadi pagi aku berangkat bersamamu" Mark memalingkan wajahnya dari Haechan.

"Mark?! Really?!" Haechan bangkit dari tempat duduk nya dan hendak keluar.

"Kau akan meninggalkan pasien yang lagi terluka seperti ini?" Mark menarik Haechan membuat tubuh yang di tarik itu langsung terduduk lagi di hadapan nya. Kini Mark yang berdiri.
"Temenin aku ke kantin Chan" Haechan berdiri di dekat Mark dan mengangguk lucu ke arah Mark.

Di kantin Haechan melihat Renjun yang sedang makan batagor dan ada semangkok bakso di depan nya, sepertinya Renjun belum tau Haechan ada di kantin bersama Mark. Haechan berlari menghampiri Renjun membuat sahabat nya kaget, untung Renjun ga keselek bakso Chan. Eh keselek batagor.

"Chan? Lama amat sih cuci mukanya dan kau kenapa buntutin Chanie ku? Abis di apain hah?" Renjun berdiri dari duduknya dan menatap Mark, sebelum sahabat nya makin marah Haechan menyuruh Renjun duduk lalu menjelaskan yang terjadi di kamar mandi dan tentang kejadian Mark vs Sungchan. Renjun duduk dan lanjut makan batagor nya. Haechan duduk dan Mark duduk di sebelah Haechan,
Haechan memesan kan bakso untuk Mark sedangkan dirinya sekarang sedang kebingungan dengan rasa bakso nya sekarang.

"Aduhh kemanisan!" Haechan menambah kan sambal ke mangkok nya.

"Eh ahh pedes amat" Haechan menuangkan kecap sekarang.

"Huaaa manis banget" Haechan mengambil sambel dan memberi satu sendok ke dalam mangkok.

"Huahh pedess nya! Kecap mana kecap" Haechan hendak mengambil kecap tapi tangannya tertahan oleh Mark.

"Nih"

"Mark? Ini bakso mu bukan kecap" Haechan menggeleng kan kepalanya karena tak tau lagi dengan Mark, dia menemukan botol kecap yang sekarang di pegang Renjun.

"Njun sini kecap nya kamu udah makan bakso, batagor sekarang nambah bubur ayam" Renjun nyengir dan memberikan botol kecap nya ke Haechan. Saat Haechan membuka tutup botol kecap...

"Heh Mark itu bakso ku" Haechan mendengus kesal, dia sebal sekali dengan Mark.

"Kau makan bakso yang baru, dan ini untuk ku saja"
Mark menarik mangkok bakso Haechan dan memberikan bakso miliknya yang baru di antarkan oleh tukang bakso di kantin.

"Ini bakso nya belum di bumbu in". Mark menatap mangkok bakso Haechan yang ada di depan nya sekarang warna nya hitam di campur merah gelap, ya ampun. Tapi itu bukan masalah untuk Mark, dia hanya menambah kan sambel setengah sendok dan? Jreng! Rasa bakso nya terasa enak di mulut Mark. Haechan mengernyitkan dahi nya tapi langsung nyengir ke arah Mark.
"Makasih Mark hehe" hanya di balas anggukan oleh Mark.

Bel istirahat berbunyi dan semua murid masuk ke kelas mereka masing-masing untuk menunggu guru mapel mereka.
Saat Jeno masuk kelas dia melihat ke arah Mark yang sedang menatap Haechan dari jauh.
Ada apa dengan kakaknya ini? Jeno agak kesal.

(。>‿‿<。 )

"Chann"

"Iyaa Bunda" Haechan berlari menuruni tangga dan mencari bunda nya.

"Chanie bukan nya Bunda udah bilang kalo turun atau naik tangga tuh pelan pelan nanti kalo kamu jatoh kepleset kan bahaya"

"Maaf Bun, eh, mau kemana?" Haechan melihat bunda nya membawa 3 toples yang sepertinya akan di berikan ke tetangga nya.

"Ke rumah Mommy Taeyong"

"IKUTT!! ECHAN MAU MAIN SAMA JENO"

"iya udah ayo"

Rumah Johnny sama Jaehyun hadap hadapan cuma jalan kaki juga udah cukup ga perlu naik kendaraan.

"HAH EMBUL!!!" Jeno sedang berada di halaman rumah karena dia di suruh menyiram bunga bunga mommy nya karena Jeno anak yang baik pintar ga sombong dan rajin menabung jadi Jeno mau aja di suruh, Jeno lari ke arah Haechan dan memeluk nya begitu juga Haechan membalas pelukan Jeno padahal mereka kan satu sekolah, rumah juga hadap hadapan tapi Jeno sama Haechan udah kaya ga ketemu bertahun-tahun aja.

Ten masuk ke dalam lebih dulu karena sudah melihat Taeyong memanggilnya di pintu. Haechan dan Jeno juga ikut masuk tapi posisinya masi rangkul rangkulan.

"Astaga kalian" ucap bibi lim. Jeno Haechan cuma nyengir dan ga lepasin rangkulan mereka malah tambah nempel sekarang. Ten dan Taeyong di dapur untuk membuat kue sedangkan Haechan dan Jeno berada di depan kulkas mengambil cemilan.
Haechan dan Jeno duduk di sofa sambil menonton TV sambil memakan camilan dan tertawa. Bener bener kaya orang yang udah ga ketemu bertahun-tahun.




Tbc🐻
Makasi yang udah mau baca karya ku yaaa hehe, see you next time💚

Takdir [markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang