Takdir [markhyuck]

18. cafe

Tadi malam pasangan yuwin menerima permintaan si kembar, Jaemin dan Renjun meminta orang tua mereka mengijinkan cafe milik Yuta yang baru saja buka, Jaemin Renjun saja yang urus cafe itu . Hitung-hitung kegiatan setelah lulus sekolah.

Dan yang pastii bukan hanya anak kembar itu saja tetapi Jeno dan Haechan juga ikut mengurus cafe.

Jam 10 pagi 4 teletubbies sudah di cafe yuwin. Mereka juga sudah memakai seragam lengkap seperti karyawan yang lain.

Mereka berempat sudah siap melayani para pelanggan. Walaupun awalnya kaku tapi setelah melihat para pelanggan tersenyum puas ke arah mereka. Mereka langsung percaya diri bahwa yang mereka lakukan sudah baik.

Bukan kah empat pelayan ini adalah anak-anak keluarga CEO. Mereka sangat tampan dan tidak sombong! Semoga aku dengan salah satunya bisa.

Itulah yang 4 teletubbies dengar di dalam cafe. Membuat mereka merona karena pelanggan cafe berharap menjadi pasangan mereka.

-

-

-

-

-

-

Di kediaman keluarga Jung.

Para kepala keluarga sedang bersepeda mengelilingi komplek. Dan istri mereka sedang bercerita penuh tawa di depan tv yang sedang menonton Taeyong Ten dan Winwin.

Ketiganya tersentak mendengar teriakan Mark.

"MOMMY CALON ISTRI KU HILANG! BAGAIMANA INI MOM" terlihat sekali wajah panik putra sulung keluarga Jung itu. Matanya tidak berhenti melihat sekeliling berharap Haechan muncul.

"Siapa suruh tadi di panggil agar sarapan dengan yang lain kau meminta untuk di tinggal saja? Salah mu sendiri tidak ikut sarapan bersama" Taeyong sudah berkacak pinggang melihat anak nya.

Ten sendiri yang shock mendengar ucapan Mark, menutup mulut dengan tangan nya. Apa kata Mark tadi? Haechan hilang? Setelah matanya bertatapan dengan Winwin. Ten tertawa bersama Winwin.

Mark sendiri bingung melihat bunda Haechan, anak nya hilang tapi kenapa dia seperti tak peduli?

"Mark tenang lah okey? Haechan dengan ketiga sahabatnya sedang di cafe yuwin, di cafe milik tante Winwin"

"Kenapa pergi kesana?"

"Mereka ingin mencoba menjadi pelayanan cafe"

Mark mengelus dadanya dan pusing seketika. Dia hampir jantungan setelah melihat kamar inap tidak ada siapa siapa. Di kamar Jeno juga sepi.

Kenapa Haechan tidak menghampiri nya ke kamar? Apakah Haechan sudah tak menyukai nya huh? Mark langsung membuang jauh-jauh pikiran itu, sekarang kaki nya berjalan menuju pintu utama rumah keluarga Jung.