03. bangun pagi

1.9K 102 0
                                    

Happy Reading...



Bunda Ten dan anaknya masi di rumah Taeyong, terdengar penuh tawa dari dapur sepertinya Ten dan Taeyong sangat bersenang-senang dan ternyata suara tawa mereka di dengar oleh Mark.
Mark menuruni tangga lalu melihat jelas dengan siapa Jeno di sana.

'Haechan? Dia pasti kesini bersama tante Ten' batin Mark.
Mark melewati Haechan dan Jeno yang sedari tadi makan camilan sambil tertawa karena lelucon dan acara kartun yang mereka tonton. Saat Mark melewati Haechan dan Jeno, Jeno melirik Mark dan dengan sengaja Jeno menyenderkan kepalanya di pundak Haechan. Entah Mark peduli atau tidak tapi Jeno sengaja melakukan hal ini.

"Mom? Tante? Kayanya asik banget, lagi bikin apa?" ucap Mark.

"Eh haiii putra sulung keluarga Jung, kemana baju mu?" Ucap Ten kepada Mark.

"Eh em tadi gerah jadi aku buka baju dan cuma pake celana pendek terus pas turun lupa ga ku pake kaosnya" jawab Mark.

"Kami sedang membuat kue Mark, kamu bergabung lah dengan Jeno dan Haechan" kini Taeyong yang bersuara.
Mark mengangguk sebagai jawaban untuk mommy nya. Dia berjalan menghampiri Haechan dan Jeno lalu duduk di sofa sambil memainkan HP.

"Aww Chanie, lidah ku kegigit" ucap Jeno.

"Kamu makan keripik nya pelan pelan aja Jeno, jangan buru-buru" Haechan mengambil kan Jeno minum. Sementara Mark menatap Jeno tajam karena ucapan nya tadi membuat orang salah paham aja.

(。>‿‿<。 )

Ten mencuci semua peralatan memasak dan Taeyong membereskan meja, kue yang mereka berdua buat sudah siap hanya tinggal memanggil anak anak.
Mark cukup sabar untuk menghadapi dua orang yang sedang bersama nya saat ini, dengan suara TV yang menyala, suara tawa menurut Mark ini sangat berisik.

"Mark ajak mereka ke dapur ya" ucap Ten pada Mark.

"Bunda?? Kue nya udah jadi?" Haechan meninggalkan Jeno dan Mark lalu menghampiri bunda nya itu. "Chanie ikut! Chanie duluan!".
Ten tersenyum kepada anak bungsu nya
"Ayo, Mark? Jeno? Ayo dan matikan TV nya" ucap Ten kepada dua putra dari keluarga Jung. Mark dan Jeno mengangguk sebagai jawban.

Semuanya sudah ada di meja makan.
Meja makan di rumah keluarga Jung di penuhi tawa, banyak lelucon yang Jeno dan Haechan berikan untuk mengisi topik pembicaraan di meja makan sekarang. Hari sudah mulai gelap sepasang ibu dan anak itu alias Ten dan Haechan pamit untuk pulang ke rumah.

"MBUL, MBUL BENTAR" Jeno berlari dari ruang tamu untuk menyusul Taeyong, Ten dan Haechan. Haechan yang merasa terpanggil langsung membalik badan dan mengernyitkan dahinya karena bingung dengan tingkah sahabat nya ini.

"WOI JENO GA USAH TERIAK TERIAK" ini suara Mark dari tangga. Dia sedang menuju ke kamar nya.

"KAU JUGA BARUSAN TERIAK HYUNG" teriak Jeno tak mau kalah.

"TERIAKAN MU LEBIH KERAS JENO" balas Mark.

Jeno meringis saat merasakan telinga kanan nya di tarik oleh mommy nya.
"Kalian sama sama berisik nya" Taeyong gemas sendiri melihat tingkah anak anak nya.
"Ada apa Jen?" Haechan bersuara untuk menghilang kan rasa penasaran karena tadi Jeno memanggilnya dengan keras sekali.

"Besok kita berangkat bareng mau?" Ten yang mendengar Jeno hanya tersenyum, entah senyum apa yang di maksud Ten sedangkan Taeyong ngelag.
"Tapi Jeno kau sendiri sering terlambat karena susah bangun! Sok sekali mau mengantarkan anak orang, nanti kalo Chanie telat kaya kamu gimana".

"Astaga mom, aku tidak akan telatt, aku bangun pagi besokk" jawab Jeno dan menoleh ke arah Ten dan Haechan sambil tersenyum. Haechan hanya menganggukkan kepala nya sebagai jawaban. Setelah berbincang cukup lama Ten dan Haechan pulang ke rumah. Sudah ada Johnny ternyata di sana. "Ada acara apa disana hm? Kenapa tidak ajak ayah". Ucap Johnny yang sedang duduk di sofa sambil menonton TV. Haechan membulat kan matanya. dia terlihat sangat senang melihat ayahnya sudah ada di rumah.

Takdir [markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang