31. bertemu lagi? (bonchap)

1.2K 39 3
                                    

waduh kayanya udah lama banget ya ga update, lagi bikin cerita lain juga nih wkwk.

happy reading



Masih ingat dengan anak Mark dan Haechan? Seorang Jung Minhyung kini sudah berusia 14 tahun. Dia tumbuh menjadi anak laki-laki yang baik, pintar, dan tampan. Dan anak laki-laki yang sangat menyayangi orang tua nya.

"mama"

"What?"

"Papa merindukan mama" Minhyung cekikikan sambil menutup mulutnya dengan satu tangan.

"Mama tidak peduli Minhyung" jawab Haechan.

Haechan sedang berada di dapur untuk menyiapkan sarapan dan ternyata anak satu-satunya ini sudah bangun.

Sudah dua hari Mark tidak tidur satu ranjang dengan Haechan di karenakan Haechan belum memaafkan Mark. Karena Mark kemarin pulang jam 9 malam tidak bilang-bilang padahal Haechan sudah menyiapkan banyak makanan kesukaan Mark pada hari itu.

Minhyung menghela nafasnya sambil tersenyum dan lanjut menonton TV di samping mama nya.

"Lagipula papa mu itu bilang jika dia akan pulang sore dan minta di masakan ini itu"

Minhyung terkekeh dan baru saja ia akan menjawab ada sebuah tangan yang melingkar di leher Haechan dari belakang.

Haechan terkejut bukan main ketika dengan tiba-tiba lehernya di peluk dari belakang dan kepalanya di cium oleh seseorang, Mark.

Haechan melepaskan pelukan itu dan menatap tajam suaminya yang sial nya di mata Mark tidak terlihat menyeramkan namun lucu. Lalu tiba-tiba Mark tidak bisa berkata-kata karena kata-kata pedas keluar dari mulut Haechan.

"Kubilang apa yang kau lakukan? Memeluk ku seperti itu?"

"Masuk rumah itu salam, bersihkan diri"

Minhyung fokus dengan tontonan nya berusaha untuk tidak menganggu orang tuanya.

"Aku hanya merindukan mu chanie ☹️"

"Tidak usah memble begitu Hyung"

"Tidak mau"

Haechan berdiri dari sofa dan akan pergi ke kamar nya lalu ada Mark yang mengekori Haechan dengan pakaian dan tas kerja yang masih ada pada tubuh nya.

"Maaf☹️"

"Dari kemarin kemana hyung ?! baru meminta maaf seperti ini?"

"Aku takut" Mark memeluk Haechan dan mendusalkan seluruh wajahnya ke ceruk leher si manis.

Mark merindukan wangi istrinya ini, Haechan.

Haechan membalas pelukan itu dan tersenyum "apakah kemarin malam kau curhat kepada minhyung?"

Mark melepas pelukan nya dan menatap Haechan lekat, sebelum menjawab pertanyaan sangat istri. Dia lebih dulu mengecup bibir ranum itu.

"Dua malam aku ke kamar minhyung untuk curhat berapa rindu nya aku kepada mu"

Haechan terkekeh lalu memeluk Mark dengan sayang.

Takdir [markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang