Hari pertama aku tinggal di rumah baru, sendirian. Kedua orang tuaku meninggal karena kecelakaan 4 tahun yang lalu dan aku mendapatkan rumah ini yang katanya adalah hak bagian warisanku. Aku punya seorang kakak laki-laki, tapi setelah kepergian orang tuaku ia pergi entah kemana bersama kekasihnya. Dengan perbandingan pembagian harta warisan 60:40 entah atas dasar apa, 40% yang tak kusangka adalah sebuah rumah, well kami bukan keluarga yang kaya raya jadi ini cukup mengejutkan.
Rumah ini katanya adalah rumah yang dulu mereka sempat beli untuk ditinggali, namun karena tuntutan pekerjaan Ayah yang terus kesana kemari membuat rumah ini tak sempat untuk ditinggali, setidaknya itu yang kudengar dari mereka.
Rumah yang bisa dibilang cukup lumayan ini mulai aku tempati hari ini dan menjadi resmi setelah aku membuka kotak kardus terakhir berisi pakaianku.
Mari ku deskripsi kan sedikit mengenai rumah ini, pertama rumah ini berwarna putih tulang dan memiliki dua lantai, lantai satu berisi dapur, kamar mandi, ruang tamu, ruang keluarga dan juga 1 kamar tamu yang berada di bawah tangga.
Lantai dua yang memiliki 3 kamar, 1 kamar utama dan dua kamar lainya, kamar ini masing-masing memiliki kamar mandi sendiri. Namun ada satu kamar yang tak bisa terbuka katanya kuncinya hilang dan aku tidak terlalu peduli toh aku akan tidur di kamar utama.
Ok, selanjutnya bagian depan rumah memiliki halaman yang lumayan sekitar 5-6 meter luasnya, tertutup rumput setinggi mata kaki dan tentunya garasi di samping, juga halaman belakang yang tak terlalu luas, dan itu saja.
"Permisi, ini kotak terakhir tadi hampir saja terbawa."
Oh itu suara agen pindahan, dia memberikan kotak terakhir dan saat kubaca tulisannya 'buku Jungkook' itu buku-buku milikku yang tak seberapa jumlahnya, aku memang suka membaca buku tapi jarang membelinya karena menurutku buku itu nantinya akan ku pajang juga setelah selesai ku baca jadi lebih baik meminjamnya dari perpustakaan.
"Ow, terima kasih."
Setelah meletakkan semua barang di ruang tamu aku mulai membersihkan sedikit demi sedikit dimulai dari dapur, aku memeriksa apakah airnya menyala atau tidak dan untung saja airnya menyala, lalu melihat ke halaman belakang yang terdapat pohon aprikot dan kebun kecil yang tak terurus.
Aku menghentikan acara menjelajahi rumah baruku saat mendengar suara bel pintu berbunyi, kira-kira siapa ya.
"Hai, apa kau baru pindah? Aku melihat mobil pindahan tadi membawa banyak barang."
Dia seorang remaja dengan tinggi sedang dan dengan senyum yang manis, bisa dibilang dia cukup menarik untuk ukuran seorang remaja laki-laki. Bagaimana matanya itu menyipit saat dirinya tersenyum dan kulitnya yang putih, astaga dia sangat cantik.
"Ya aku baru saja pindah hari ini," jawabku disertai senyuman, pastikan untuk memberikan kesan pertama yang baik pada setiap orang.
"Aku membawakanmu cookies yang baru saja selesai ku buat, masih hangat, cobalah."
Dia memberikan sekotak kecil cookies coklat padaku, dengan senang hati aku Terima. Rasanya cukup enak, terasa seperti salah satu cookies mahal yang pernah kubeli di salah satu toko kue terkenal.
"Hmm ini enak," puji ku.
"Benarkah? Syukurlah, kukira rasanya akan aneh."
Dia tampak bernafas lega setelah mendengar pujian ku. Lagi, dia tersenyum sangat manis padaku.
"Oh kita belum berkenalan, namaku Jungkook," sapaku memperkenalkan diri sambil menjulurkan tangan kanan.
"Aku Sunoo, kim Sunoo kau bisa memanggilku Sunoo. wah kau memiliki tatto," balasnya sambil menjabat tanganku.