chapter sebelas - HBL

1.7K 143 2
                                    

Selamat membaca... Maaf udah lama gak update. Vote minimal 65 lanjut.

-----------------------------------------------------------

Di suatu malam, cahaya bulan terpancar ke arah jendela kamar yang gelap. Terlihat seorang laki-laki sedang menyantap segelas kopi hangat sambil melihat langit malam yang indah dari jendela. Ya, itu Christian.

Sudah hari yang berbeda dari bab sebelumnya. Christian sudah pulang sejak siang hari.

Disela Christian meminum kopi.

Sial..

Dia baru ingat, malam ini dia sudah ada janji dengan ketua geng horizon. Christian langsung menghabiskan kopinya dan mengambil jaket kulit geng yang ia ketuai, dan menyemprotkan parfum beraroma lavender, itu parfum yang Chika kasih kemarin. Dia membuka pintu dengan perlahan dan pergi ke arah kamar saudara kembarnya, dan mengecek dimana saudara kembarnya.

"Kosong, pasti tu bocah udah pergi duluan. Hadeh." Ucap Christian dalam hati sambil menutup pintu kamar Rizee, saudara kembarnya.

Disaat ia baru saja menapak kakinya ke lantai dengan perlahan agar orang tuanya tidak terbangun, Christian baru saja teringat.

Oh iya sepatu gue..

Christian baru ingat sepatunya ada di kamar, ia tidak perduli akan hal itu, ia sudah terlambat. Dia segera membuka pintu kamar saudara kembarnya kembali, dan mengambil sepatu milik saudara dia itu. Dan berjalan sambil mengendap-endap, karena kalau orang tuanya tau dia tidak akan bisa keluar.

Di garasi, Christian dilanda kebingungan, bagaimana ia mengeluarkan motornya, motornya sangat berisik, terpaksa dia harus mendorong motornya setidaknya agak jauh dari rumahnya, untung saja satpam rumah sedang tertidur.

Dilain sisi anggota geng red poisons sedang menunggu kehadiran Christian. Karena anggota geng horizon sudah tidak sabar.

"Mana nih ketua lo, lama banget!" Ucap salah satu geng horizon.

"Tau nih, kabur kali." Ejek salah satu anggota geng horizon yang lain.

"Haha." Tawa semua anggota geng horizon.

"Jangan asal ngomong lo, bajingan!" Ucap salah satu geng red poisons yang hampir memukuli salah satu anggota geng horizon, tetapi ditarik oleh Foniel.

"Sabar - sabar, kita jangan nyari masalah dulu." Bisik Foniel sambil menahan salah satu anggota geng red poisons.

"Apa gue ambil alih dulu ya." Bilang Rizee.

"Saran gue jangan bang, soa-." Ucap salah satu anggota geng red poisons yang lain tetapi, di potong oleh Ollan.

"Itu Christian baru dateng!" Teriak Ollan sambil menunjuk ke arah Christian. Dan segera menghampiri Christian.

"Wangi lo wangi cewek anjir." Ucap Ollan sambil mengiringi Christian dan tertawa terbahak-bahak.

"Itu wangi parfum yang dikasih Chika." Jawab Christian sambil menatap kearah geng red poisons.

"Yeuu bucin!" Ejek Ollan.

"Sorry agak telat." Ucap Christian dengan santai.

"Agak telat gigi lo, kita nungguin udah lama banget anjir." Bilang Deo dengan jutek.

"Ya maaf, tadi kelupaan."

"Kayak kenal tu sepatu." Bilang Rizee sambil menatap sepatu yang Christian kenakan dan kembali menatap Christian. Christian berjalan ke arah ketua geng horizon yang arahnya dibelakang Rizee.

Hate Be Love [CH²]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang