34. The Dinner

986 161 23
                                    

Indahnya kota Konoha di pagi hari memang cukup memikat dan juga salah satu keberuntungan untuk mereka yang bangun pagi. Musim semi kembali mendominasi setelah cuaca buruk sempat singgah, kini kicau burung dan sinar mentari kembali hadir bak penyemangat untuk mengawali hari.

Hari jumat memanglah hari yang ditunggu banyak orang. Akhir pekan selalu menjadi idola bagi para kaum pekerja yang lelah melewati setiap hari-hari mereka demi kesejahteraan hidup masing-masing. Seperti di Uchiha Company, para pegawai sedang bersemangat penuh gairah. Tentu saja karena hari ini tanggalnya gajian, rekening otomatis terisi dan tiap orang mulai berencana mau kemana malam ini.

Meskipun begitu, rupanya di ruang pimpinan sedang terjadi ketegangan antara Uchiha Fugaku dan beberapa rekan kerjanya. Ia menerima hasil laporan satu bulan terakhir dengan profit yang turun drastis dibandingkan sebelumnya.

BRAK!!

Fugaku menggebrak meja rapat. "Kalian tidak becus!!  Kalau begini terus kita bisa bangkrut!!"

Seorang tangan kanan Fugaku bernama Kisame berusaha menjelaskan. "Kalau kami boleh jujur,  sejak tuan Sasuke hengkang banyak sekali kekacauan yang terjadi. Ketegasan dan prestasi beliau dibutuhkan disini."

"Omong kosong!!! Bocah itu bahkan tidak becus mengurus hidupnya!" Fugaku berdiri sambil berjalan mondar mandir. Terlihat raut wajahnya begitu penuh tekanan.

Seorang pegawai bernama Aoba ikut bersuara, "Mohon maaf tuan Fugaku, tetapi sejak perusahaan menjalin kerja sama dengan tuan Yamanaka, segala laporan transaksi jadi tidak transparan."

Fugaku menoleh, "Apa maksudmu?"

"Seperti salah satu laporan penjualan produk pasta gigi ini, grafik penjualan hampir sama dengan bulan lalu. Namun omset jauh berkurang bahkan perusahaan merugi." Ujar Aoba sambil memberi laporan grafik.

Fugaku terdiam, dia jadi curiga pada Inoichi atas kejanggalan ini. Fugaku bukanlah orang bodoh, dia harus mencari tau akar dari permasalahan ini.

"Kisame, urus ini semua. Pastikan laporannya sampai padaku." kemudian Fugaku berjalan menuju pintu keluar sambil merapihkan jasnya. "Jika bulan depan belum ada perbaikan, kalian semua kupecat!" Kemudian ia keluar dan menutup pintu.

Seluruh tamu rapat pun menghela nafas dan mulai panik. Jujur saja mereka merindukan CEO seperti Sasuke yang tegas namun solutif, atasan seperti Sasuke mampu mencari solusi demi kelangsungan perusahaan dan kesejahteraan pegawainya.

Fugaku masuk ke ruangan kerjanya, ia duduk di kursi lalu mengurut pangkal hidungnya. Di mejanya ada foto dirinya dan Sasuke yang sedang berjabat tangan, keduanya mengenakan jas formal dan tampak tersenyum bahagia. Ia terdiam sejenak, merenungi segala kekacauan yang ia terima. Dalam hatinya ia mengakui bahwa ia memang butuh Sasuke, namun entah mengapa dirinya tak sudi jika putranya kembali ke perusahaan. Rasa gengsi yang begitu tinggi telah menutupi hatinya hingga ia mengesampingkan segala kepentingan perusahaan.

Fugaku merogoh ponselnya di saku jas, kemudian mencari nomor seseorang dan menelponnya. Dan tak lama kemudian orang itu menjawab

"Ya halo.. "

"Cepat datang ke Konoha, kau dibutuhkan disini."

🌸🌸🌸

Sepulang mengajar, Sakura dan Hinata berencana pergi ke salah satu butik untuk membeli pakaian yang akan mereka pakai nanti malam. Pasalnya, malam nanti Sasuke dan Naruto akan menghadiri acara makan malam dengan rekan bisnis mereka. Dan kedua wanita itu diharapkan turut serta menjadi pendamping bagi duo tampan jagoan Konoha itu.

The Beautiful SpringWhere stories live. Discover now