Prolog

8.6K 560 18
                                    

Pagi hari yang cerah di Konoha, burung- burung berkicau riang menyambut hangatnya sinar mentari.

Awal musim semi telah tiba, musim dimana bunga kebanggaan Jepang akan bermekaran, bunga Sakura. Bunga yang hanya merekah di musim tersebut dan membuat siapapun akan terpesona dengan keindahannya.

Memiliki nama yang sama dengan bunga yang cantik itu, terlihat seorang gadis berjalan penuh suka cita. Langkahnya begitu ringan, dengan celana panjang bahan berwarna cokelat dan blues hijau muda. Gadis itu memasuki sebuah pintu gerbang

"Selamat pagi Yamato-san.." Sapa gadis itu saat berpapasan dengan security di gerbang, lengkap dengan senyuman yang menghias di wajahnya.

"Selamat pagi Sakura.." pria itu tersenyum pun hangat

Kemudian gadis itu melanjutkan langkahnya memasuki gerbang. Ia sudah tiba di tempatnya bekerja. Sakura adalah seorang guru di taman kanak- kanak Himawari.

Sudah hampir satu tahun Sakura pindah ke Konoha dan melamar bekerja disana. Ia tinggal di sebuah flat kecil yang letaknya agak jauh di pinggir kota.

Dengan gaji seorang guru TK, Sakura belum bisa menyewa apartemen yang layak untuknya. Meskipun sederhana, tempat tinggal Sakura selalu bersih dan rapih.

Sejak kepergian ayahnya yang meninggal karena sakit, Sakura jadi lebih sering pulang ke Suna untuk menemani ibunya saat libur. Ia kini harus menggantikan ayahnya menjadi tulang punggung keluarga untuk membiayai ibu dan adiknya yang masih sekolah di bangku SMP.

.

🌸🌸🌸

.

Sakura tiba di ruang kelas tempatnya mengajar. Ia dipercaya untuk menjadi wali kelas di Kindy A atau kelas A, kelasnya terdiri dari 15 orang anak berusia 4-5 tahun.

Belum ada satu pun murid yang datang. Tentu saja, Sakura tiba setiap pukul 7 pagi untuk merapihkan kelas terlebih dahulu. Sedangkan kelas baru di mulai pukul 8.

Sakura sedang menyapu ruang kelasnya, dan membenarkan posisi beberapa gambar di dinding yang merupakan karya dari para muridnya.

"Selamat pagi Sakura-chan.."

Sakura menoleh saat mendengar suara dari arah pintu "Ah, selamat pagi Hinata-chan.."

Hinata adalah sahabat Sakura. Ia menjabat sebagai wali kelas Playgroup yang berisi 14 anak berusia kurang lebih 3 tahun

"Kau sudah sarapan Sakura-chan?" tanya Hinata

"Seperti biasa, aku membawa onigiri di tasku" sahut Sakura sambil meletakkan kembali sapunya.

"Ah, bagaimana kalau kita sarapan bersama? Kebetulan aku juga membawa roti isi" tanya Hinata

Setelah selesai menyapu, Sakura menggelar karpet yang akan di gunakan untuk belajar bersama muridnya nanti. Hinata membantunya, kemudian mereka berdua duduk di atas karpet dan mulai menikmati sarapan mereka

"Wah, disini kalian rupanya?" ucap seseorang yang melongok dari pintu

"Selamat pagi Temari-chan.." sapa Sakura

Temari adalah wali kelas Kindy B atau kelas B, terdiri dari 18 anak berusia 5-6 tahun.

"Selamat pagi.. Kalian sedang sarapan?"

Hinata mengangguk "Ayo bergabung Temari-chan"

"Sepertinya enak, tetapi aku harus menyerahkan lembaran foto copy ini dulu pada Tsunade sensei" ucap Temari sambil mengangkat setumpuk foto copy-an di tangannya

Tsunade adalah kepala sekolah di TK Himawari. Wanita itu berusia sekitar 50 tahun, ia yang paling senior diantara mereka. Sosoknya sudah seperti ibu bagi ketiga guru di sekolahnya.

.

🌸🌸🌸

.

Di tempat lain. Terlihat seorang pria baru saja turun dari mobil mewahnya. Mengenakan jas fit body dan sepatu mengkilap, menambah kesan elegan dan wibawa pada dirinya. Jangan lupakan wajahnya yang tampan bahkan nyaris sempurna bagaikan pahatan dewa.

Pria itu berjalan angkuh memasuki gedung yang merupakan perusahaan miliknya. Semua orang membungkuk dan menyapanya, pria itu hanya membalas dengan anggukkan sesekali.

Dia adalah Uchiha Sasuke, putra bungsu keluarga Uchiha yang terpandang di Konoha. Begitu banyak wanita yang tergila- gila padanya. Namun sifat angkuh pria itu membuatnya merasa tidak ada wanita yang pantas bersanding dengannya.

Seorang pria dengan setia berjalan mengikuti di belakangnya. Menenteng tas berisi dokumen penting perusahaan milik bosnya

Dia adalah Juugo, seorang pria berperawakan tinggi besar yang selalu setia mendampingi kemana pun bosnya pergi. Dia adalah orang kepercayaan Sasuke.

Setelah menaiki lift khusus, Sasuke tiba di ruangannya yang berada di lantai 22. Ia membuka pintu dan mendapati seorang wanita tengah duduk di sofa yang berada di ruang kerjanya.

"Sepertinya ini masih terlalu pagi untuk merusak ketenanganku." ucap Sasuke.

Wanita itu menoleh kemudian berdiri. Parasnya begitu cantik dan anggun, rambutnya pirang dan panjang hingga ke pinggang. Kulitnya putih dan mulus, manik aquamarine-nya menambah kesan sensual pada dirinya. Dia adalah Ino, seorang putri tunggal keluarga Yamanaka yang juga merupakan keluarga terpandang.

"Apa begitu caramu mengucapkan selamat pagi pada calon tunanganmu?" tanya Ino seiring langkahnya menghampiri Sasuke.

"Aku sedang sibuk, kau bisa keluar sekarang." ucap Sasuke dingin.

Ino berhenti di hadapan Sasuke "Aku kesini hanya ingin melihat wajahmu.." Ino meletakkan tangannya di rahang Sasuke. "Dan ya, aku akan segera pergi. Ada banyak yang harus ku persiapkan menjelang pertunangan kita" ucapnya sambil tersenyum, lalu ia melangkah pergi meninggalkan ruangan Sasuke.

"Cih! Dalam mimpimu." sahut Sasuke bersamaan dengan suara pintu yang tertutup.

.

.

.

Dooorr!!!

Segitu dulu ya prolognya, gimana?
Pengen tau kelanjutannya nggak?

Enggak?

Yaudah oke!

Thanks.

The Beautiful SpringWhere stories live. Discover now