9. Start over

3K 422 9
                                    

Seminggu kemudian, Sakura berdiri di depan kedai nenek Chiyo. Ia tengah berpelukan dengan wanita tua pemilik flat itu.

"Jangan segan untuk main kesini ya Saki, kunjungilah nenek tua ini saat kau senggang.." nenek Chiyo mengusap lembut wajah Sakura.

"Tentu nek, aku pasti akan sering main kesini." jawab Sakura, setetes air mata pun turun dari pipinya.

Kemudian Sakura berpelukan dengan Konohamaru. Hanya pelukan singkat, namun mampu mengundang tatapan tajam dari pria yang berdiri di dekat mobil sambil memandang mereka.

"Hei, apa kita bisa bertemu lagi?" tanya Konohamaru.

"Tentu saja. Kau tinggal menghubungiku. Jadilah anak baik, berjanjilah menyelesaikan kuliahmu." ucap Sakura. Konohamaru memang sudah seperti adik baginya.

"Tentu, jaga dirimu ya." Kemudian ia berbisik, "Katakan padaku jika terjadi seseuatu." Konohamaru berusaha menahan air matanya. Selama ini Sakura sudah seperti kakaknya sendiri, ia pasti akan kehilangan sahabat baiknya itu.

Sakura juga berpamitan pada beberapa tetangga di flat. Dan setelah itu, ia berjalan menghampiri Sasuke yang sejak tadi menunggunya.

"Sudah?" tanya Sasuke.

Sakura menoleh sejenak ke belakang, ia bisa melihat nenek Chiyo, Konohamaru, dan para penghuni lain melambaikan tangan padanya. Beberapa tahun ia tinggal bersama mereka, kehangatan kekeluargaan ia dapatkan disana. Dan mulai hari ini, mereka akan menjadi kenangan dalam bagian cerita hidup Sakura. Gadis itu pun menyeka air mata lalu membalas lambaian tangan mereka. Kemudian Sakura mendongak, memandang ke arah jendela kamar yang selama ini menjadi tempat tinggalnya.

'Selamat tinggal, aku tidak akan pernah melupakanmu.'

🌸🌸🌸


Saat Sasuke sudah melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata, sementara Sakura masih termenung duduk di sampingnya.

"Kau sedih?" Tanya Sasuke.

Sakura mengangguk kecil, wajahnya melihat ke luar jendela. "Mereka sudah seperti keluarga bagiku, aku pasti akam merindukan mereka."

Sasuke bergerak meraih dan menggenggam lembut tangan Sakura, "Kunjungilah mereka kapan pun kau mau."

Sakura sempat merasa canggung saat merasakan hangatnya tangan Sasuke. Kemudian ia tersenyum dan mengangguk kembali.

"Bagaimana pekerjaanmu?" Tanya Sasuke membuka obrolan. Mereka memang tidak bertemu selama hari kerja kemarin.

"Lancar, seperti biasanya." Sahut Sakura. "Bagaimana denganmu Sasuke-san?"

"Cukup lelah, seperti biasanya."

Sakura terkekeh, "Apa pekerjaanmu begitu melelahkan?"

"Lumayan, tapi aku menikmatinya."

Sakura tersenyum menatap Sasuke. Satu hal positif yang ia dapat dari pria itu adalah Sasuke tipe pekerja keras.

"Kita mampir makan dulu."

"Dimana?" tanya Sakura..

"Kau suka masakan Korea?"

"Suka.." jawab Sakura.

"Aku tau tempat yang enak, bagaimana?" tanya Sasuke.

Sakura pun tertarik dengan ajakan Sasuke, gadis itu tersenyum, "Baiklah."

The Beautiful SpringWhere stories live. Discover now