29. Love Story

1K 171 9
                                    

Hari berganti, segala kekacauan kemarin pun lenyap bersama kegelapan malam yang terusir sinaran mentari pagi nan cerah. Namun segala emosi masih tertinggal dan menetap di hati, segala perasaan kini menghantui bagai mimpi yang tak kunjung pergi.

Di taman belakang rumah yang cukup luas dan dihiasi bermacam-macam tanaman langka dengan nilai harga yang fantastis, Mikoto duduk menyendiri di sebuah bangku rotan besar yang menghadap ke kolam ikan. Ia termenung sambil menopang dagu dengan tangannya di meja bundar kecil yang juga terbuat dari anyaman rotan dan kayu jati.

Aura pada wajah cantiknya tampak meredup, sinaran mata onyxnya yang begitu indah kini tak lagi tampak. Sepertinya hari ini adalah hari yang cukup berat bagi Mikoto, ia tak henti memandang puluhan ikan koi yang berenang santai di kolam besarnya.

"Ikan koi, lambang keberuntungan." Gumamnya. "Sayangnya hidupku tidak seberuntung kalian.."

Seolah memahami suasana hati pemiliknya, para ikan koi itu pun berkerumun menghampiri Mikoto. Mulut mereka komat kamit entah ingin berusaha menghibur atau memang minta makan. Mikoto pun mengambil toples makanan ikan yang memang disediakan disana. Kemudian melempar butiran makanan itu ke kolam, para ikan koi itu pun dengan lahap menikmati sarapan pagi mereka.

Mikoto tersenyum sekilas memandang ikan-ikannya. Lalu pikirannya kembali melayang, memikirkan anak bungsunya yang mulai hari ini tak lagi menjadi salah satu pimpinan Uchiha Company. Diberhentikan dengan tidak hormat dari perusahaannya sendiri, Mikoto merasa sedih dengan apa yang dialami putranya.

Terlebih lagi keputusan suaminya yang telah mencoret nama Sasuke dari kartu keluarga. Mikoto sangatlah geram dengan perbuatan Fugaku, namun sebagai istri tidak banyak yang bisa ia lakukan. Posisinya begitu menyulitkan antara memilih suami atau anak. Karena pada dasarnya Mikoto bukanlah tipe pembangkang.

"Apa yang harus kulakukan?" Ia benar-benar khawatir dengan masa depan Sasuke dan Sakura.

"Ah benar, besok aku akan datang berkunjung dan bawakan beberapa ikan koi ini untuk rumah Sasuke. Mungkin bisa membawa keberuntungan.."

Mikoto pun meletakkan kembali toples makanan ikannya. Kemudian ia beranjak dari taman menuju ke dalam rumah. Tiba-tiba seorang pelayan menghampiri sambil membawa telepon rumah di tangannya.

"Nyonya, tuan Itachi menelpon dan ingin bicara dengan anda.."

Mikoto terdiam sejenak, kemudian ia menerima telepon itu dan si pelayan segera undur diri. Ia menggenggam telepon tersebut beberapa detik sebelum bicara 'mungkin sudah saatnya aku mengatakan ini pada Itachi' ujarnya dalam hati.

🌸🌸🌸


Pukul 10 pagi Sasuke baru bisa membuka matanya. Kepalanya pusing tujuh keliling hingga ia melenguh dan kembali memejamkan mata. Pasti efek dari mabuk semalam, Sasuke bahkan tak pernah bangun siang sebelumnya. ia berusaha duduk dan mengumpulkan nyawa, sambil terus menahan nyeri di kepalanya.

Setelah hampir 5 menit duduk, kini Sasuke memberanikan diri untuk mulai berdiri. Ia memperhatikan seluruh ruangan dan baru menyadari sesuatu, ternyata ia ada dirumah Naruto. Tepatnya di kamar milik sahabatnya itu.

 Tepatnya di kamar milik sahabatnya itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Beautiful SpringWhere stories live. Discover now