4.hukuman

238 18 0
                                    

pagi-pagi seana sudah berada dikelas saat iya ingin memasuki kelas tiba-tiba pak hafid sudah berada di sana,seana bingung sebab sepagi ini apa jam pelajaran sudah dimulai biasanya tidak dimulai lebih awal.

saat seana ingin melangkahkan kakinya ketempat  duduk tiba-tiba pak hafid menyuruh seana berdiri disampingnya,seana menurut apa kata pas hafid jangan sampai moodnya rusak dipagi hari ia salah apa sampai harus berdiri didepan.

"kamu ya bener-bener keterlaluan acara tadi malam rusak karna kamu" seana terkejut mendengar ucapan pak hafid apa rencana yang semalam bocor bagaimana bisa pak hafid tau.

"pak bukan saya" seana terlihat panik sesekali melirik kedua temannya itu,wajah mereka pun takut bahkan bibir sabir hingga pucat karna hal ini.

"bukan saya bukan saya banyak alasan kamu" pak hafid memukul tangan seana dengan buku namun tidak terlalu keras.

"kamu ikut keruangan saya dan..." pak hafid menjeda perkataannya lalu menunjuk sabir dan anya. "kalian ikut juga" pak hafid berjalan menuju keruangnya.

"anjing ini gimana?" seana begitu panik kedua temannya menjadi ikut-ikutan panik mereka bertiga takut pasti pak hafid marah besar.

"ya gimana gua takut" sabir menggenggam tangan seana bahkan tangannya bergetar hebat seana dapat merasakan itu.

"sekarang kita pasti bakal dihukum" seana tidak memikirkan ucapan anya ia memang sudah biasa dihukum.

"ya udah kita keruangan pak hafid sekarang" mereka bertiga hendak keluar namun seseorang menahan mereka.

"lo buat kesalahan apa lagi si? malu-malu in kelas,asal lo tau" seana sedang panik seperti ini masih saja ada yang mengajaknya ribut.

"lo diem deh gak usah ikut campur ray" anya meminta raya untuk tidak campur untuk masalah ini

"kenapa salah emang?gua disini ketua kelas kalian benar-benar bikin malu kelas kita" semua orang hanya menatap itu namun tiba-tiba tangan seana terangkat menampar wajah raya.

PLAKKK!

seketika ruangan hening tanpa suara raya memegangi pipinya yang merah akibat tamparan dari seana yang cukup keras.

"gua tau lo ketua kelas tapi ini urusan kita lo gak perlu ikut campur" seana geram ia langsung menarik kedua sahabatnya itu dan keluar dari kelas.

***

"maaf pak" mereka bertiga menunduk bersalah telah melakukan hal itu.

"bapak sudah berkali-kali sama kalian terutama kamu sean kemarin kamu baru saja bikin masalah sekarang kamu nambah masalah lagi" nada bicara pak hafid sudah mulai frustasi melihat semua ini.

"bukan hanya nama kalian yang dipandang buruk oleh orang lain tapi nama sekolah kita juga dipandang buruk, murid-murid lain akan tidak betah sekolah disini" mereka hanya diam mendengarkan ocehan kepala sekolahnya itu.

"maaf pak kami tau kami salah" anya membuka suara dengan lirih agak tidak mendapat masalah.

"kalian semua bapak hukum bersihkan seluruh toilet sekolah dan setelah itu berdiri didepan tiang bendera pukul 11 pagi ini kalian bersihkan seluruh toilet sekolah sampai pukul 11 dan berdiri ditiang bendera sampai pulang sekolah" mata mereka terkejut bukan main hukuman macam apa ini berat sekali walau seana sudah terbiasa tapi untuk yang kali ini berbeda lebih berat dari hukuman lainnya.

"pak yang bener aja pak bisa mati kita kalo hukumannya kaya gitu" sabir berusaha membujuk pak hafid namun tetap saja usahanya pasti akan sia-sia.

BAD GIRL || SEANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang