Jarak

1.6K 86 1
                                    

...

Beberapa hari ini Abela menjaga jarak dengan Rayen, terlihat kedua nya hanya diam saja di dalam mobil, bahkan saat bertemu kedua nya seperti kedua orang yang tidak saling mengenal, Abela bahkan juga tidak menyapa nya sama sekali, itu karna Abela tidak ingin membuat perasaan lebih dari sekedar kontrak.

Kini gadis itu tengah duduk di bangku taman sekolah, dia pusing dengan semua masalah rumah tangga nya, begitupun dengan mawar yang belum siuman dan ayah nya.

"Dari pada gue pusing, mendingan pulang sekolah gue ketemu ayah, ayah pasti senang banget ketemu gue," ucap Abela.

"Abela!" panggil seorang pria yang berlari dari arah depan nya.

"Alfaro," ucap Abela.

"Sendirian aja, gue boleh kan duduk di samping lo?" tanya Alfaro dengan nada santai.

"Boleh aja," balas Abela santai.

"Lo kenapa? Kusam banget wajah lo," ucap Alfaro khawatir.

"Gue baik baik aja," jawab Abela.

"Alen dkk bully lo lagi?"

"Nggak,"

Alfaro hendak menyentuh pucuk kepala Abela, namun Abela segera menjauhkan kepala nya.

"Maaf, gue cuma mau buat lo tenang aja," ucap Alfaro malu.

"Iya," di sela itu Abela melihat dari kejauhan seseorang berdiri menatap ke arah nya dengan wajah kesal, itu adalah Rayen.

'Abela lo nggak perlu takut sama Rayen,' batin Abela.

"Abela!! Lo kenapa bengong?" tanya Alfaro.

"Nggak papa," balas Abela.

"Pulang sekolah bisa nggak bareng gue?" tanya Alfaro.

"Maaf, gue ada urusan lain, maaf banget gue nggak bisa, lain kali aja ya," ucap Abela.

Alfaro terlihat sedih, namun dia tidak mungkin memaksa Abela untuk pulang bersama nya, lain kali dia akan mencoba nya lagi.

"Iya nggak papa,"

"Btw, lo ada hubungan apa sama Rayen? Akhir akhir ini kalian sering bareng," tanya Alfaro penasaran.

"Nggak ada hubungan apa apa kok, cuma kebetulan aja," jawab Abela kebingungan mencari alasan yang tepat agar Alfaro tidak mencurigai nya lagi.

........

Setelah kelas selesai Abela hendak melangkah pergi, namun Rayen langsung menghampiri nya dia mendekati gadis itu hingga membuat gadis itu melangkah mundur dengan wajah bingung.

"Rayen,"

"Kenapa lo ngobrol sama Alfaro? Lo mau pulang bareng sama dia?" tanya Rayen dengan nada tegas membuat gadis itu gugup.

"Nggak, cuma ngobrol biasa aja, emang nya kenapa?" tanya balik Abela.

"Kenapa lo jauhin gue? Emang gue punya salah sama lo? " tanya Rayen semakin memojokan Abela, Abela kini sudah terponok di dinding kelas oleh Rayen.

"Gu-gue cu-cuma mau jaga jarak aja sama lo," jawab Abela gugup.

"Kenapa?"

"Gue tahu lo pasti nggak nyaman deket deket sama gue," jawab Abela.

Rayen terdiam kemudian menarik tangan gadis itu, kedua pun segera pergi ke parkiran sekolah, Abela melepaskan tangan Rayen.

"Bisa nggak? Jangan tarik tarik tangan gue? Sakit tau," kesal Abela.

ALaraY (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang