Perasaan

1.6K 69 2
                                    


....

Selepas mandi Abela berjalan keluar dari kamar mandi dia tampak cantik dengan pakaian santai nya, terlihat rambut panjang gadis itu terurai basah, tampak nya dia baru saja selesai keramas.

Abela duduk di meja rias sambil mengusap rambut nya dengan handuk, seorang pria tampan yang tengah duduk di sofa pun mengalihkan perhatian nya pada gadis cantik tersebut.

Rayen terdiam beberapa saat melihat Abela yang sangat cantik, gadis itu kini mengeringkan rambut nya dengan hair dryer, Rayen bangkit dari sofa dia berjalan mendekati gadis itu.

"Ada apa?" tanya Abela polos.

"Biar gue bantu," ucap Rayen mengejutkan Abela.

Rayen mengambil hair dryer dari tangan Abela, dengan telaten dia mengeringkan rambut Abela.

Abela hanya diam, entah mengapa sikap Rayen membuat nya merasakan gugup, apa dia baper, seperti nya begitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abela hanya diam, entah mengapa sikap Rayen membuat nya merasakan gugup, apa dia baper, seperti nya begitu.

'Kenapa dia tiba tiba baik gini? Pasti kena azab,' batin Abela.

Rayen yang tengah mengeringkan rambut Abela pun mengalihkan perhatian nya pada gadis itu.

"Kenapa bengong? Nggak suka gue bantu?" tanya Rayen.

"Suka aja sih, cuma aneh aja lo mau bantu ngeringin rambut gue, lo pasti udah suka kan sama gue?" tanya Abela dengan pede nya sambil menaik turunkan kedua alis nya.

Rayen meletakan hair dryer tersebut di atas meja, kemudian dia memutar kursi rias ke hadapan nya, dia membungkuk kan badan nya, wajah nya mendekat ke arah wajah Abela, Abela terdiam membatu.

"Kalau iya kenapa?"

"Ha?" ujar Abela mendengar pertanyaan Rayen barusan, apa dia sedang mimpi saat ini, padahal dia hanya bercanda mengapa Rayen menganggap nya serius.

Rayen semakin mendekatkan wajah nya, hingga hidung kedua nya saling bertemu, pandangan Abela terkunci oleh pandangan Rayen, Abela tidak bisa bergerak sama sekali.

"He, j-jangan macam-macam, gue tonjok muka lo," ucap Abela gelagapan.

Itu karna detak jantung nya semakin tidak beraturan, dia tidak sanggup lama lama di posisi ini bisa meledak jantung nya, Rayen menarik senyuman manis yang baru pertama kali Abela lihat, selama ini Rayen selalu jutek padanya, namun kali ini dia benar benar melihat pria baru itu tersenyum manis padanya.

'Rayen!!! Jangan buat gue baper!!'

Abela segera mendorong tubuh Rayen dia tidak bisa tahan lagi, wajah nya kini sudah seperti kepiting rebus, gadis itu segera melegang pergi masuk ke toilet dengan terburu buru.

Rayen tertawa kecil, melihat tingkah lucu abela barusan, itu akibat ulah nya, ternyata Abela jauh lebih kuat dari pada gadis lain.

"Abela!! Belum selesai," teriak Rayen yang kini berdiri di depan pintu kamar mandi.

ALaraY (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang