Kematian Bapak dan Madura. Dua hal yang seharusnya tak boleh dilupakan dan terus diwaspadai. Tapi, mengapa bisa lupa? Bukankah si Mbah selalu berpesan tentang ini?
"Ayo segera pergi dari sini, Mas! Tak perlu menunggu lebaran. Segera pergi, Mas. Ini semua gara-gara cinta sialan. Kenapa aku harus jatuh hati sama kamu sampai tak berpikir jauh?" Ajeng menunduk seraya mengeleng pelan. Pandangannya jatuh ke lantai. Kedua tangan menumpu pada sofa di sebelah tubuh. Dahinya berkerut dalam.
...
"... alhamdulillah, ya, Allah ... Kamu masih hidup, Nak."
🌷🌷🌷
Kira-kira, siapa yang bilang gini???
Ajeng ketemu sama siapa?
Jawabannya hanya ada dalam versi cetak.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Terbit) Sekuntum Hati dari Ngarai
RomanceDiajeng Gita Cahyaningrum harus berjuang memantaskan diri demi menjadi menantu keluarga KH.Baharuddin Hazin. Latar belakangnya yang pernah menjadi wanita panggilan, adalah ganjalan terbesar. Dia harus bisa menyembunyikan latar belakangnya itu, demi...