Daftar and base

1.2K 48 15
                                    


2 hari kemudian...

Axo memasuki lingkungan sekolah yang tampak sangat sepi. Tujuan Axo masuk sekolah hanya satu, yaitu mengajak Zet untuk menjadi salah satu murid Sans. Yaa,siapa tau jika seorang ancient builder menjadi murid Sans?

Ia mencari –cari keberadaan Zet yang entah menghilang kemana. Mulai dari ruang kelas, perpus, ruang guru, sampai taman belakang sekolah. Hasilnya? Tetep aja nihil alias Zet nggak ada.

"Kemana anjir ni orang..." gerutu Axo di dalam kantin.

Tiada angin tiada hujan, Zet mengagetkannya tepat di belakang Axo. Lantas hal itu membuat Axo meloncat dari kursiyang ia duduki.

"Jangan kayak gitu lah, Zet. Nanti aku serangan jantung gimana..."

"Yhahaha...dikagetin gitu aja. Aku tadi ngeliat kamu mondar-mandir nyari aku, makanya aku pake invis potion biar ga keliatan."

Mereka tertawa riang, sampai satu saat Axo ingat tujuan sebenarnya ia bertemu dengan Zet.

"Oh ya Zet. Kamu mau nggak daftar ke Sans sekarang? Aku yang temenin."

Zet berpikir sesaat, lalu seperti biasa ia mengangguk dalam diam.

"Nah ayo kita pergi. Semoga aja ada formulir yang kosong buat kamu daftar nanti."

"Well...I hope so..."

Axo mengulurkan tangannya pada Zet, yang pastinya untuk menggandeng tangan Zet menuju kantor guru. Lalu Zet? Sekarang ia semakin terbiasa dengan hal ini, bahkan setiap ketemuan Zet sudah menebak bahwa nanti ia akan bergandengan tangan dengannya.

Sampai lah mereka di depan pintu kantor. Axo berharap jika di dalam sana masih ada guru yang menjaga.

"Selamat siang..." salam Axo ketika memasuki ruang kantor, diikuti oleh Zet.

"Selamat siang...eh Axo. Ngapain kesini,xo?"

Bersyukurlah masih ada Pak Fred, guru sekaligus pengurus kedataan siswa.

"Begini, Pak. Saya kemari karena teman saya ingin mendaftar menjadi murid disini. Apa formnya masih tersisa?"

"Bentar-bentar...kayaknya masih deh...atau di bawa sama Pak Space ya..."

Pak Fred mencari formulir yang katanya masih tersisa di sekitaran mejanya dan lemari di belakang meja.

"Oh ada! Bentar ya, nak."

"Siap, Pak."

2 menit berlalu, akhirnya Pak Fred selesai mengisi form khusus guru dan beralih ke form khusus pendaftar.

"Jadi... nama teman kamu siapa, Xo?" Tanya Pak Fred.

"Namanya Zet Twenitu, panggil aja Zet."

"Ohh... di isi sendiri ya? Batas waktunya... sampai sore ini, sekitaran jam 5 sore. Kalo lama-lama nanti buat cardnya mendadak."

"Oh okay... terima kasih ya Pak."

"Iya, sama-sama."

Mereka berdua keluar dari ruang guru dan bernapas lega. Axo menyerahkan sekumpulan kertas yang tadi diberikan oleh Pak Fred kepada Zet.

"Nih, Zet. Batas pengumpulannya jam 5 sore. Kalo mau apa-apa, boleh panggil aku."

"Oke-oke..."

"Zet, kamu kok tadi diem banget pas hadapan sama Pak Fred? Takut ya?"

Zet yang mendengarnya merasa tertantang, entah energy mana yang masuk secara tiba-tiba dalam dirinya.

"Maksud kau? Aku nggak takut kok..." katanya sambil memperlihatkan Axo kapak legendaris kebanggaannya.

Hateful Love {Axoiz X Zet22} : REMAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang