"Siapa yang menduga bahwa besok adalah hari terakhirnya di sekolah ini? Tidak ada, kan?"
...
"...tidak ada, 'kan?"
------------------
Sinar matahari menimpa wajah seseorang dari balik jendela, seperti memaksa orang itu untuk bangun dari kasurnya. Axo mengelamun selama beberapa detik, sebelum ia melihat jam di dinding. Pukul 9 pagi, masih ada 3 jam lagi untuk bersiap-siap pergi ke sekolah. Sebenarnya ia mager ke sekolah, lagipula mungkin cuman event-event biasa seperti coscon atau coswalk biasa.
Ia menggerayah tangannya di bawah bantalnya, berniat mencari hpnya. Alih-alih mencari hpnya, ia teringat bahwa ada yang kurang di kamar itu.
"...Zet?"
Sahabatnya kini sudah tidak ada disampingnya. Refleks ia menjatuhkan hpnya dan bergegas mencarinya di seluruh ruangan yang ada di base itu.
Hingga akhirnya, ia terengah-engah sendiri. Matanya terpancing pada sebuah kertas yang ditempelkan pada pintu kulkas.
" From Zet,
gw mw menenin Aul ke gramed dl, disuruh sm pak Saddan. Mknan di meja mkn, gsh beli lagi. Luvv u bbe.
❤ ""Apa coba...", Axo menghela napas sejenak, sebelum ia ke ruang makan untuk menyantap sarapannya itu. Seharusnya mandi dulu, tapi perutnya sudah keroncongan sedari ia mencari Zet tadi.
Ia duduk di kursi, mengambil sendok, berdoa dan makan pada umumnya. Tidak ia sadari bahwa ada sesuatu yang mengintainya dari jauh.
"Oke, dia udah makan." Sumber suara itu menutup kamera pengintainya dan duduk di atas kursi rajanya.
Zet tersenyum puas, "Dibilangin, dia udah nurut sama gue."
"Dia lebih nurut ke gue, lu cuman nyuruh dia makan." Balas Arliez dengan nada sarkas.
"By the way, about the promise." Dengan cepatnya ia mengalihkan topik.
Arliez mengsummon sebuah kertas kontraknya ia dengan Axo, lalu menghadapkannya pada Zet. Hal itu membuat wajah Zet menjadi cerah.
"Thanks, bud. Pen?"
Sang iblis melemparkan sebuah pulpen padanya. "Sign and his yours." Ucapnya lagi, makin menggoda Zet untuk cepat-cepat menandatangani kontraknya.
"...done." Selesai. Kontrak itu dijatuhkan Arliez di lantai, membalas perbuatan Zet yang menyebalkan dari tadi.
"Upsi, tidak sengaja." Katanya dengan senyum jahatnya.
"Fuck ah.."
"Bilang apa?"
"Maaf, terima kasih, Arliez sayang." Goda Zet serambi mengambil kertasnya itu.
Arliez membalasnya dengan wajah jijik, "Ewh...".
"Kalo lu cewe, liez, udah gue cipok tau ga."
"Ohh, gitu? Yaudah gue jadi Arlieza aja.."
Arliez bangkit dari kursi rajanya, yang langsung dihadang oleh Zet. Kali ini, Arliez mengalah dan kembali duduk.
"Balik sana gih, di cari ayangmu nanti." Perintah sang iblis.
Sang ancient builder hanya tersenyum kemenangan sambil mengantongi lembaran kertasnya itu. Menunduk sebagai tanda hormat, walau kebalik soalnya harusnya ia yang dihormati.
"Bye, liez. See ya next realm."
"Don't worry, bud. Besok pagi?"
Zet terdiam sejenak, bagaimana bisa Arliez tau?, "Iya. How'd you know?".
"A demon like me are so good at stalking, honey."
"Jujur muak sama line itu, but that's okay."
Zet berjalan keluar ke pintu gerbang base Arliez. Meninggalkan sebuah tanda tanya singkat pada Arliez, "Is he really going to go back to his dimension?"
___
11.30. Zet membuka pintu basenya dengan kunci di tangannya. Membuka pintu. Ia mendapati bahwa Axo bermain dengan sir croi, kucing kesayangannya. Jangan pertanyakan tentang namanya, bahkan kudanya ia namai sir william.
"What're you doing with my cat...?", ia bertanya dengan nada lemah sambil melepas armornya.
Axo menoleh, memberikan tatapan tajam sebelum ia dawuh, "Pake nanya." Jawabnya dingin.
"Tumben dingin hari ini, apa apa sayangku?"
Zet mengalihkan dagu Axo sampai ia menghadap dirinya. Tentu saja Axo tidak bergeming dengan pertanyaan bujukan itu. Dan akhirnya, Zet mengalah dengan helaan napas berat.
"Yaudah." Ucapnya singkat sambil melepaskan dagu Axo.
Zet membalik badannya lagi, "Udah mandi belum?". Yang dibalas dengan gelengan pelan khas Axo.
"Maksud dan tujuan, tau jam berapa sekarang? Huh..."
Zet menyambar ke kamarnya dan mengorak-arik lemarinya, sebelum kembali dan melemparkan baju gentleman pada Axo.
"P maksud?", tanya Axo melemparkan sebuah tatapan sinis pada sang ancient builder.
"Pake nanya. 30 menit lagi ke sekolah juga. Ayo ayoo jangan males..", ucap Zet sambil mengangkat Axo seperti mengangkat kucing.
Sebenarnya Axo udah tau kalo mau ke sekolah, cuman dia ga mau bergaul dulu aja. Singkatnya "Sedang dalam fase introvert".
"Gue lagi maleeeeees banget gerak, Zet...", gumamnya pelan serambi di seret ke kamar mandi.
"Nanti prom gue siapa dong? Ayo lah, xoo. Please..".
Karena tidak mau menerima bujukan jijiknya Zet kalo mau sesuatu, Axo bangkit dengan paksa. Kakinya tampak kaku seperti orang belum olahraga selama 10 tahun. Melihat tingkah Axo, Zet tersenyum jahat.
"Good boy.", setelah kalimat itu diucapkan, Axo membanting pintu kamar mandi. Tidak terlalu keras, tapi cukup membuat seluruh ruangan menggema.
"FUCK YOU, ZETJING!".
"I love you too, bae",
Terdengar semua omelan-omelan dan caci-makian di dalam kamar mandi, tentunya dibarengi dengan suara air. Sang ancient builder menunggunya di ruang makan. Serambi makan pancake dinginnya, matanya tersudut pada baju-baju Axo yang belum dibawanya masuk. Sebuah senyuman nakal tergambar di wajahnya.
Ia menyudahi makannya, lalu menunggu Axo lebih dekat lagi.
"Udah belom, cog?" tanyanya dari luar.
"BACOT MMK, SABAR."
"Lho lho lho, ga bahaya-"
Kalimat Zet terpotong oleh Axo, "BACOTTT ZETT!".
Zet hanya tertawa lepas, walau dalam sunyi. Sesaat setelah pintu terbuka oleh Axo, Zet mendorongnya masuk ke dalam lagi. Hampir membuat Axo terjatuh.
"WHAT THE F-", terpotong oleh aksi maut yang tidak ingin terjadi.
Axo melotot, tapi seakan-akan jiwanya dibawa terbang oleh napas orang di depannya itu. Orang di depannya pun sepertinya mengeluarkan banyak effort untuk itu. Tidak ada 10 detik, salah satu dari mereka menghentikannya.
"Get ready." Ucap Zet dingin sambil melepaskan tangannya dari pinggang Axo. Lalu pergi ke ruang pribadinya, meninggalkan Axo sendirian, masih di kamar mandi.
Sementara itu, Axo mengigit bibirnya sendiri dan mulai senyum-senyum sendiri.
"(HE JUST KISSED ME HOLY SHIT-)", kira-kira seperti itu lah yang di batin oleh Axo. Ia berlari menuju kamar, dengan segera mengganti bajunya. Just make him felt butterflies on his stomach.
Butterflies...selamanya?
A/N
awhff setelah lama ngga up, akhirnya saya punya mood lagi untuk ngelanjutin work ini lagi. 1081 kata-kata selama 1 jam, world record i guess? mau spoiler ngga? gamau yasudah. see ya next gen, mintders~. (+ ada paragraf yang tidak mint edit karena lagi mepet, emuach demikian)
![](https://img.wattpad.com/cover/328497786-288-k274161.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hateful Love {Axoiz X Zet22} : REMAKE
RomanceZet, seorang Ancient Builder yang tiba-tiba saja masuk ke dunia penuh manusia. Ia bertemu dengan seseorang yang mudah tersenyum, sedikit kekanak-kanakan, dan selalu menebarkan tawa. Tanpa sadar, Zet mengukir nama orang itu dengan rapi di hatinya. Ta...