masa lalu

184 18 9
                                    

Malam itu tokyo di guyur hujan deras.

" rin, apa kau membenci kakakmu? " tanya kakucho yang saat itu duduk di samping rindou berada.
  Rindou terkekeh kecil saat mendengar pertanyaan yang di lontarkan rekan nya itu.
lalu ia menjawab " mungkin.."

   " Mungkin, sepertinya kau membencinya, apa alasannya? " rekannya itu bertanya kembali.

  " kenapa? kau sangat ingin tahu, kah? " rindou tertawa smirk

  " ya, karena aku melihat sikapmu yang setiap hari seperti itu " ucap kakucho

" Kenapa dengan sikapku? Apa ini ada pengaruhnya dengan mu? " rindou bertanya

" tidak, tapi.. Kurasa kau berlebihan, ran terlalu simpati kepada orang yang tidak ber-simpati balik kepadanya. Apa kau mengerti apa yang aku maksud? " ujar kakucho menatap rin

" hmm, aku seperti ini, salahnya dia sendiri " rin menghela nafas panjang

" boleh kutahu? Alasannya? "

" dia sudah membuatku kehilangan orang yang paling kucintai dan ku sayangi "















flashback on.

Hari itu, dimana hari yang memilukan bagi kedua haitani itu.
mereka yang masih berumur 6 tahun, sudah ditinggalkan kedua orang tuanya. Karena tragedi atas penculikan ran yang berhasil membawanya kembali tetapi merenggut nyawa kedua orang tuanya.

hari itu dikabarkan bocah yang bernama Ran Haitani itu telah di culik dan sang pelaku meminta tebusan jika mereka mau anaknya selamat. tak banyak pikir kedua orang tua ran datang dengan sebuah koper ditangannya yang berisikan uang itu, mereka berjanji untuk tidak menelpon polisi jika mereka tidak ingin melihat ran disakiti bahkan diancam dibunuh.

saat mereka berdua sampai di tempat yang di janjikan penculik itu, mereka melihat ran yang berada di cengkraman si penculik, tatapan matanya yang nampak kosong itu membuat kedua orang tua ran cemas melihatnya.

" serahkan anak kami! " si surai hitam yang memiliki paras tampan yang diyakini adalah ayah dari kedua haitani berteriak lantang

  " huh? Serahkan dulu uangnya, maka akan kuserahkan anak ini " si pelaku penculik mengeluarkan senjata api dari saku celananya, lalu ia mengarahkan senjata api itu tepat di kepala ran, hal itu membuat orang tua ran terancam sekaligus khawatir takut akan anaknya diapa-apakan.

kedua orang tua ran mendekat lalu menaruh koper itu tepat di depan si penculik " sekarang, lepaskan anak kami " ucap si surai ungu dengan paras cantiknya serta rambut yang tergerai yang diyakini adalah ibu dari kedua haitani.

" hehe.. Bodohh!! "

Dorr

dorr

Degg

1  peluru panas telah melubangi kepala ayah kedua haitani itu.

sementara peluru panas lainnya mengenai jantung ibu kedua haitani.

Ran yang melihat seketika syok dan membelakakkan kedua bola matanya, rasa tidak akan percaya bahwa kematian kedua orang tuanya berada di hadapannya sendiri. Derasnya air mata yang turun membasahi wajah tampan seorang anak kecil ber-surai ungu, ia menangis tanpa mengeluarkan suara, sesak di dada membuatnya merasakan sakit luar biasa.

" R - rann... T-tolong jaga A - adikmu... " kata - kata terakhir yang terucap di bibir sang ibu sesaat sebelum menutup mata untuk selamanya.

Sejak kejadian itu, adiknya, rindou selalu menyalahkan ran atas kematian kedua orang tuanya, dan sampai saat ini ia masih belum melepas rasa itu.
itu kenapa saat dewasa rin selalu bersikap seperti itu kepada ran kakaknya.

flassback off.






" Ran selamat karena saat itu aku dan polisi datang ke tempat kejadian, sebelum orangtuaku berangkat, mereka menitipkanku bersama para polisi yang nantinya akan datang kesana menyusul, namun kita terlambat, aku menyaksikan semuanya. INI SEMUA SALAH RANN!! " rin menceritakan semuanya, apa yang terjadi di masa lalu, ia tak sadar telah meneteskan buliran air dari matanya saat menekan kata terakhir yang ia lontarkan.

kakucho yang mendengarnya sontak mengelus punggung rin pelan.

" rindou.. kau masih membencinya ya? "

" tentu saja! "

TBC.
SEE U NEXT CH!
LOP U!!!
TERIMAKASIH UNTUK YANG SETIA MENUNGGU BOOK INI UP_<

Everything will be fine || Haitani Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang