little change

128 19 5
                                    

06.45

"  Wah.. sudah turun salju! "


Surai ungu dengan gaya rambut mirip ubur-ubur itu tersenyum sumringah saat melihat buliran-buliran kecil salju yang turun ke permukaan, ia bisa merasakan dinginnya hawa yang menusuk.










" Rindou, aku dan sanzu pamit ya, bos memanggil kami " ucap Kakucho dibarengi rindou yang baru saja menengok ke arah jendela.

" Baiklah, kalian hati-hati " ujar Rindou, setelah mendengar perkataan dari rindou, mereka berdua bergegas pergi.
" Oh jangan lupa selalu memakai baju tebal dan hangat, karena musim dingin kali ini berbeda dari musim dingin sebelumnya " ujar Kakucho sesaat sebelum menutup pintu.

Rin menatap sekitar " sepi " ucapnya.

"Huft. Benar, kali ini dingin nya tak seperti biasanya. Bahkan saat di dalam rumah pun aku masih merasakan hawa dingin ini menusuk tulangku "

Rindou kembali menatap ke arah luar jendela. Melihat diluaran sana salju yang sudah menebal menumpuk jalanan.

Ia tersentak, kala merasakan sebuah tangan hangat melingkar di pinggangnya.

Ia tertegun, sebuah lengkungan di sudut bibirnya nampak terlihat. Ia tersenyum simpul. " Ran.. "  gumamnya

Ia perlahan menoleh ke arah belakang tepat kedua tangan melingkar di pinggangnya berada.

Ia mulai memutarkan posisinya " ran, kamu sudah bangu- "

Senyuman itu pudar.

Tidak ada siapapun disana. Hanya ada hawa dingin yang menyelimuti ruangan itu.

Kemana tangan hangat tadi? Apakah itu hanya halusinasi rindou?

Saat itu juga rindou memutuskan untuk pergi ke kamar ran terbaring.

Ia segera mengambil beberapa selimut untuk menghangatkan ran.

Segera tubuh ran ia tutupi dengan beberapa selimut yang nampak tebal itu.

" Lihat. Salju sudah turun, kau tidak ingin melihatnya? Ini begitu dingin."

   " Ran, kau pasti merasakannya juga kan? Ini dingin banget "

Ia mengusak tangannya yang merasa kedinginan.

     Rindou kembali menggenggam tangan ran. 

Lalu tangan itu ia letakkan di area pipi kanannya " tanganmu dingin ran " gumamnya

  Rindou kembali tersentak!

Saat jari jemari yang digenggamnya sedikit melakukan gerakan. Namun itu hanya berlangsung beberapa detik saja.
Rindou yang kaget saat itu sontak memanggil nama ran terus menerus. Dan menyimpan harapan'semoga ran segera bangun dari tidur panjangnya.

" RANN!!"

"RANN??"

"RANN!!!"

Tidak ada jawaban, mata itu tak kunjung terbuka.
Jari jemari tadi sudah tak bergerak lagi.

Tidak tahu perasaan rindou saat itu, mungkin campur aduk, ia segera meraih ponselnya yang ada disaku celananya. Lalu ia menelpon seseorang.

" Zuu.. barusan tangan ran gerak dikit !!"

   " Kesini ya cepetan!! Bawa dokter juga "


     " OKE!"




" RANN kamu denger suaraku kan? Ran kamu mendengarnya kan? "

  "Heii aku merindukanmu!!"

Everything will be fine || Haitani Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang