Belum puas melihat ran yang sudah babak belur dan juga darah mengalir dari luka yang diberikan adiknya itu, dengan rasa marah yang begitu besar, tangannya mengambil sebuah botol kaca yang berada di meja tak jauh didekatnya dan langsung menghantam kepala ran dengan botol tersebut, benturannya yang amat keras hingga menimbulkan dengungan di telinga ran. Ia terduduk lemas tak berdaya.
Sanzu dan Kakucho kaget dan hendak menghampirinya,ran memberikan kode supaya mereka tak ikut campur.
" Ayo.. lakukan lagi.." gumam ran saat itu.
" Bagaimana rasa itu bisa terbalaskan, jika dengan cara ini bisa membuatmu memaafkan ku, maka, lakukanlah. Tak masalah jika aku mati ditangan mu. Karena pada awalnya aku memang tak pantas hidup bukan? "
" kau memang tak pantas hidup b*jingan gila! "
" RINDOU HENTIKANN!! "
teriak sanzu saat itu, ia mencengkram tangan rin mencegah si empu untuk tidak melayangkan tinju nya lagi." APA DENGAN CARA MEMBUNUH KAKAKMU SENDIRI, IBU DAN AYAHMU AKAN KEMBALI HIDUP?!! " Bentak sanzu kala itu yang membuat rin terlonjak kaget, apa yang dikatakan sanzu ada benarnya, pikirnya.
" SELAIN RAN, KAU TIDAK PUNYA APA-APA LAGI DI DUNIA INI RINDOU!! " lanjut sanzu dan menekan kata terakhirnya
"Cukup!! Hentikan!! Diluar ada terorris " takeomi berlari ke arah mereka dengan panik
" Apa? Yang benar saja? " Celetuk sanzu
" Dimana Koko sekarang? " Tanya Kakucho
" Di depan mansion! Dia sedang bertarung sendirian! "
" Astaga, ayo cepat kalahkan mereka, tapi hati-hati, jangan sampai nyawa kalian melayang, lawannya bukan sedikit, dan mereka semua membawa senjata masing-masing! " papar takeomi.
Sanzu, Kakucho, takeomi bahkan kedua Haitani itu berlari menuju halaman depan. Ran yang tidak mementingkan kondisi tubuhnya sendiri yang sudah cukup dibilang parah ia tak perduli, melainkan akan ikut bertarung disana.Dan benar saja apa yang dikatakan oleh penasihat raja nya itu, banyak sekali lawannya, selain itu berbagai senjata mereka genggam.
Saat itu keadaan Mikey terpojok, ia dikepung oleh orang-orang yang menggenggam senjata tajam.
Ran yang melihat saat itu langsung berlari dan menerjang orang-orang disana hingga semuanya yang ada di hadapan Mikey tumbang.
Mikey hanya melirik nya sebentar lalu ia pergi ke arah Koko yang juga terpojok.Para petinggi bonten kewalahan bertarung melawan banyaknya orang yang terus berdatangan entah dari mana asalnya.
Saat itu ran sedang terpojok dikarenakan juga energinya sudah terkuras dan kondisi tubuhnya yang tidak stabil akibat ulah Rin tadi. Ia melirik ke arah belakang, melihat adiknya yang sedang terpojok dan hendak di tembak, ran berusaha sekuat tenaga untuk berlari menuju adiknya itu, tapi sebuah tangan besar menariknya kembali. Tetapi ran tidak menyerah, amarahnya kini meluap-luap, tangan kanannya melingkar di leher orang yang menariknya tadi, tak butuh waktu yang lama
Krekkk...
Tulang leher orang berbadan besar tadi patah.
Ran segera berlari menuju adiknya
" Uhk gw terpojok.. si*lan kenapa pelipis gw berdarah? " Saat itu rin tidak melihat ke arah depan, saat ia menoleh ke arah depan, terdapat pistol yang sudah berada di depan matanya.
Orang yang menodongkan senjata itu tersenyum smirk." -1 "
Saat pelatuknya akan ditarik, rindou mungkin sudah pasrah, ia menatap tidak percaya.
Namun sesaat ia akan menutup matanya, sebuah kaki menerjang orang yang menodongkan senjata kepadanya.
Orang tadi tersungkur tak sadarkan diri akibat terjangan yang amat keras.
Siapa pelakunya? Dia adalah kakak satu-satunya milik rindou." Rin!! Kau tak apa? " Dengan cemas ran bertanya
Tangannya terulur menyentuh pelipis adiknya yang mengeluarkan cairan merah kental.
" Tch jangan menyentuhku! " Rindou menepis tangan ran.
Saat ran melihat ke arah belakang, sungguh adiknya sangat terancam. Seseorang dibelakang sudah bersiap melayangkan besi yang dibawanya.
Ran membelalakkan kedua bola matanya. Akan tetapi rindou tidak mengetahui sama sekali.Saat orang itu bersiap untuk memukul kepala adiknya, ran buru-buru memeluk adiknya itu, lalu memutarkan posisi mereka bergantian, giliran ran yang berada di posisi terancam itu. Rindou yang merasa heran itu hendak melepas pelukan ran, akan tetapi ia terhenti saat melihat orang yang melayangkan benda keras itu.
Dan
Bughhh
" Uhukk "
Rindou membelalakkan kedua bola matanya, saat ia menyaksikan benda keras tadi menghantam kepala ran.
Pelukan itu tak lepas meskipun tubuh itu sudah sangat lemah,
Orang yang menghantam ran tadi tersenyum smirk.
Ia merasa bangga saat itu bisa mengalahkan petinggi bonten, namun. Ran tak selemah itu, pelukan itu perlahan dilepas, lalu ran berbalik dan melakukan tendangan nuklir nya tepat pada rahang orang itu, tendangannya yang amat kuat membuat orang itu jatuh tersungkur dan tak sadarkan diri.rindou tercengang hebat saat itu, ia melihat seorang Haitani ran melindunginya untuk kesekian kalinya.
" Rindou, adikku, kau tidak apa-apa? " Tanya ran menghampiri adiknya
" Jangan sok jadi pahlawan kau! " Elak rindou
Saat ran melihat kesekitarnya, teroris itu sudah diratakan oleh para petinggi bonten.
" Kita menang .. " gumam ran
Saat itu sanzu serta Kakucho berlari ke arah mereka.
" Kalian.. astaga kalian terluka parah!! " Kakucho cemas saat itu
" Lebih baik kita sekarang ke rumah sakit! " Ujar sanzu
" Sanzu, Kakucho, kalian baik-baik saja? " Tanya ran yang membuat sanzu juga kakucho mengeluarkan perempatan imajinernya.
" Bodoh, kau tak lihat? Kita segar bugar begini? Justru kau yang terluka! " sanzu memukul pelan kepala ran
" Ah tapi tadi Koko terkena tembakan di kakinya, tapi takeomi langsung mengobatinya, sementara Mikey ikut bersama mereka." Ucap Kakucho sembari menghela nafasnya
" Ran, kepalamu.. "
" Kenapa dengan kepalaku? " Tanya ran polos sembari jari-jemari nya yang meraba kepalanya sendiri, merasa seperti ada cairan dan menyeruakkan bau anyir setelah ia menyentuhnya, lalu ia melihatnya. " Oh ini darah?! "
Tiba-tiba saja pengelihatannya buram dan... Gelap.
Tubuh itu terjatuh di pelukan adiknya.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything will be fine || Haitani Brother
NouvellesSebelum dunia mengambilnya, Sebelum waktu dan dimensi menjadi pemisahnya, Saat kamu masih mampu menyebut namanya, Saat kamu masih mampu memeluk tubuhnya, Hargai dia, Jaga dia, Lindungi dia, Dia pelindungmu yang lemah, Namun berusaha kuat untuk menja...