PESAWAT yang dinaiki oleh Kaizo, Fang, dan Khai kini sudah tiba di lokasi tempat persembunyian Darkside. Tentunya mereka menyalakan mode menyamar pada pesawat itu agar tidak ketahuan.
Tapi, bukannya mempersiapkan diri, Khai dan Fang hanya bisa memasang wajah datar, tak terkecuali dengan Kaizo. Tentunya ada alasan kenapa mereka seperti ini.
"Kaizo, bisakah kau mengirimkan lokasi Markas Besar mereka?"
"Bisa ..." Kaizo langsung menekan-nekan tombol yang ada di monitor besar. Khai dan Fang berada di dekat Kaizo.
"Siapa, Kapten?" tanya Fang.
"Amato ..."
Lokasi dikirimkan.
"Tunggu, Kaizo? Kau tidak salah mengirim, kan?"
"Tentu tidak, Tuan. Lokasi Markas Besar itu ada disini ..." Kaizo menatap ke depan, melihat sebuah pulau terpencil disana.
"Udah capek-capek keluar angkasa ..." Fang menjeda ucapannya.
"Ternyata lokasinya di bumi," lanjut Khai sambil mengusap wajahnya dan melepas kacamatanya. "Apa coba motivasi mereka terbang keluar angkasa kalau markasnya ada di bumi?"
"Itu buat mengelabui kita, Khai," gumam Fang. "Supaya kita nggak tahu Markas Besar mereka. Tapi, ternyata kita tahu."
"Naisu," Khai mengacungkan kedua ibu jarinya.
Kaizo masih belum mendaratkan pesawat yang sedang dalam mode penyamarannya. Pemuda itu ingin melihat sekeliling pulau yang ia yakini adalah Markas Besar milik Trio Revenge dan Darkside. Pulau itu seperti tak berpenghuni, tapi Kaizo bisa melihat sebuah mesin besi bulat yang tingginya mungkin setinggi pohon kelapa.
"Buset, itu apaan?! Gede banget, sumpah!" Khai yang melihat benda raksasa itu hanya bisa melongo.
"Tak salah lagi, itu Destroy," gumam Fang. "Destroy adalah mesin yang jika diaktifkan, seluruh makhluk yang terkena pancarannya akan mati dalam sekejap."
"Mati dalam sekejap?!" Khai membulatkan matanya mendengar gumaman Fang. "Gila kali, ya! Mereka ini Titisan Thanos atau gimana? Tahunya cuma ngehancurin alam semesta doang."
"Kayaknya emang Titisan Thanos," tutur Fang. Ia sendiri juga tak habis pikir, ia penasaran dengan makhluk yang membuat mesin penghancur tersebut. Atau mungkin Destroy adalah mesin yang gagal dan sudah tidak diaktifkan lagi karena bahaya atau resiko yang akan terjadi?
"Boboiboy beserta anggota TAPOPS yang lain akan datang," guman Kaizo. "Selain itu, ada beberapa ejen MATA yang akan datang untuk membantu kita mengalahkan Darkside."
Fang dan Khai mengangguk. "Sekarang kita mau ngapain, Bang? Nyerang mereka?"
"Belum, kita tunggu dulu."
🛡
"Bentar, Thifa, bentar ..." Ali dan Boboiboy menatap gadis berteraskan Inviso di hadapannya ini dengan tatapan tak percaya.
"Iya, aku serius ..." ujar Athifah. "Aku nggak bohong."
Bukan hanya Ali dan Boboiboy saja yang terkejut, tapi semua anggota Young Hero pun tidak dapat menyembunyikan rasa kagetnya ketika mendengarnya.
Sementara itu, Athifah bingung melihat teman-temannya. Padahal, hanya berita kecil, tapi semua temannya terkejut seperti habis melihat hantu. Padahal, Athifah saja tidak sekaget itu.
"JADI ABANG LO MASIH HIDUP?! TERUS SI VERN ITU TERNYATA UDAH NIKAH! TERUS TERNYATA VERN ITU PUNYA ADEK DUA!?"
Ya, baru saja Athifah kembali dengan membawa sebuah berita jikalau ternyata Abangnya yang sempat dikira mati itu ternyata masih hidup. Afghan (bukan Afghan penyanyi, ya!) atau nama dari Abang kandung Athifah ternyata hanya koma saja setelah serangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge Of Darkness (Boboiboy X Ejen Ali) AOF #5✔
Fanfiction"Kalian menyebut kami sebagai bagian dari kegelapan. Jadi, inilah balas dendam kami terhadap kalian, balas dendam kegelapan." Seri Kelima Adventure Of Fanfiction (AOF) Sebuah mesin raksasa yang ternyata adalah mesin penghancur akan diaktifkan. Jika...