18. Detik-Detik Hancur

290 32 13
                                    

"KAPTEN, mereka makin banyak," gumam Fang yang kelihatan resah sambil terus menyerang.

Entah sampai kapan ini akan berakhir, jumlah anggota Darkside yang banyak dan dipimpin oleh Vargoba dan Retak'ka terus menghajar mereka tanpa lelah, sementara Fang sendiri merasa tenaganya sudah mulai terkuras habis.

Fang tahu, ia tak bisa menyerang terus, karena akan ada pada masanya ia tak sanggup melawan, sesekali Fang melirik kearah teman-temannya yang lain, raut wajah mereka mengatakan jika mereka sudah mulai kelelahan.

Mika sedari tadi tampak mengatur napasnya yang memburu, Bulat ada bersamanya dan melindungi gadis itu dengan perisai plasma yang ia buat dari rubik miliknya. Khai sudah seperti orang kebingungan, klon milik Moon sudah mulai berkurang, semua orang terdesak.

"Errrgh!"

Azizah mengaduh saat tubuhnya terhempas kuat dan terjatuh disamping Khai, langsung saja Khai menghampiri Azizah untuk mengecek keadaan anak itu.

"Kita ... kita udah terdesak, Khai," lirih Azizah. "Mereka sudah mendapatkan semuanya, Mega-Azurium dan Kristal Cahaya, kita harus melakukan apa?"

Khai yang mendengar ucapan Azizah hanya bisa diam, ia tak dapat membalasnya, kini yang bisa Khai lakukan adalah menarik Azizah untuk mundur supaya anak itu tidak terluka lebih parah. "Gue tahu, Zah. Tapi, yang bisa kita lakukan sekarang apa? Bertahan, hanya itu."

Azizah mengangguk samar, apa yang diucapkan Khai memang benar. Sekarang, yang bisa dilakukan adalah bertahan, dan juga berharap semoga keajaiban muncul.

BOOOM!

Netra Khai dan Azizah membulat, ledakan yang terjadi membuat Mika, Bulat, serta Gopal langsung pingsan tak sadarkan diri karena mereka yang berada dekat dengan sumber ledakan. Khai yang memang bertanggung jawab mengurusi anggota yang terluka langsung membawa Mika, Bulat, dan Gopal untuk mundur dibantu oleh Azizah.

Vern yang melihatnya langsung menggeram kesal dan kembali melawan dengan brutal bersama dengan adiknya yang bernama Viola. Sesekali ia mendecih kesal karena keadaan mereka sekarang yang terdesak.

"Viola? Kau masih sanggup?" tanya Vern.

Viola menatap sang abang sambil tersenyum dan mengacungkan jempolnya. Vern pun membalas dengan anggukan. Well, setidaknya apa yang ia lakukan hari ini bisa menebus kesalahannya pada MATA dahulu.

BOOOM!

Lagi, ledakan terjadi tepat di dekat Vern, membuat pria itu tubuhnya terpelanting dan membentur salah satu bagian mesin Destroy.

"VERN!" Viola langsung mundur dan menghampiri Vern.

Satu-persatu dengan mudahnya Ejen MATA dan anggota TAPOPS jatuh, hal ini semakin membuat cemas orang-orang yang tersisa seperti Fang, Kaizo, Khai, dan yang lain. Beberapa teman mereka sudah tumbang, tapi Darkside semakin banyak menggempur mereka.

"Ka ... Kapten ..." cicit Fang yang berdiri disamping Kaizo sementara Kaizo sendiri sudah mengusap wajahnya frustasi.

"Tetap menyerang, Pang ... jangan pernah berhenti ..."

"Sampai kapan?"

"Sampai titik darah penghabisan ..."

Fang menghela napas dan mengangguk pelan, ia kembali menatap ke depan, menyerang kembali menggunakan kuasa bayang miliknya, dan hanya bisa berharap dirinya tidak jatuh sekarang.

Apa yang diucapkan Kaizo barusan sebenarnya benar, disini posisi mereka adalah terkepung, dan yang bisa dilakukan adalah terus serang untuk bertahan. Hanya itu.

Retak'ka yang melihat Fang dan Kaizo langsung tertawa. "Bagaimana? Kalian terdesak, kalian tersudut, tidak ada jalan untuk keluar. Kami tetap bisa mengaktifkan Destroy. Camkan itu baik-baik."

Revenge Of Darkness (Boboiboy X Ejen Ali) AOF #5✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang