15. Di Awal Kehancuran

273 34 21
                                    

[DAFTAR PUTAR : GLASS - Out]

GEMPA mendengus kasar, ia hanya bisa menahan dirinya untuk tidak terbawa emosi setelah Griselda menghilang secara tiba-tiba dari pandangannya, namun melukai Naufal.

"Golem tanah!"

"Apa yang kau lakukan?!"

"Hati-hati, Gempa!"

Beberapa saat lalu, ia sedang bertarung dengan Griselda, hingga ketika Gempa sedikit lagi bisa mengalahkannya, Griselda langsung menarik tubuh Naufal, dan kalian tahu apa yang dilakukan oleh perempuan keji itu?

"Akh!" Naufal memekik keras kala Griselda melukai bagian badannya dengan pisau lalu melempar tubuhnya kearah Gempa.

Bruk!

Griselda langsung berlari, membuat kepulan asap dan menghindar dari pandangan Gempa. Ini bukan waktu yang tepat bagi Gempa untuk mengejar Griselda karena sekarang ia harus mengurus Naufal yang terluka parah.

Pandangannya nampak memburam berkat air mata yang keluar, luka tusukan itu membuatnya seolah tak bisa bernapas, tubuhnya langsung lemas dan terkapar di tanah.

"Fal ... bentar, ya ... bertahan, gue panggilin Ice atau Taufan buat bawa lo ..." gumam Gempa.

Naufal menggelengkan kepalanya samar sambil memegangi badannya yang sudah berlumuran darah. "Kenapa, Bang? Kenapa lo masih mau nolongin gue?"

"Maksud lo itu apa, sih?" Gempa mengerutkan kening karena tidak mengerti.

"Gue udah ngelakuin hal jahat, lo tahu itu, jadi buat apa lo nolong gue sekarang? Harusnya lo biarin aja gue kayak gini sampai gue mati ..." lirih Naufal.

"Sssst!" Gempa langsung mengarahkan jari telunjuknya ke depan wajah Naufal, menyuruh anak itu untuk tidak berkomentar macam-macam. "Diem, jangan coba-coba bikin drama kayak Gopal ..."

"Tapi, Bang ..."

"Fal, ini serius, gue nolongin lo karena gue peduli ..."

"Peduli?"

"Fal, diem. Kita selesain ini semua sama-sama ..."

Naufal memejamkan matanya sesaat kemudian memandang Gempa yang tampak menatapnya prihatin. Naufal merasa menjadi orang yang paling menyedihkan sepanjang hidup. Dia sudah menjadi iblis bagi teman-temannya, ejen MATA, dan anggota TAPOPS, terutama Iman. Tapi, Gempa masih peduli padanya.

"Aduh, Taufan mana, sih? Kagak ada suaranya!" kesal Gempa yang sedang mengetuk-ngetuk jam tangannya. "Ice juga, jangan-jangan dia lagi tidur. Ahelah, anak orang lagi cedera juga!"

Kepala Gempa kemudian berputar, memandang sekeliling untuk mencari bantuan.

"Yaya! Yaya!" Gempa berseru keras pada gadis berkerudung merah muda yang tak sengaja ia temukan. Yang dipanggil langsung melesat cepat kearah Gempa dan ia terkejut dengan apa yang dilihatnya.

"Gempa, kenapa Naufal--"

"Bawa dia ke tempat yang aman," sela Gempa. "Pastiin dia baik-baik saja, aku akan membantu melawan yang lain."

Revenge Of Darkness (Boboiboy X Ejen Ali) AOF #5✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang