"ROZA kenapa?"
Mika dan Bulat saling memandang saat ditanyai oleh Yaya dan Boboiboy. Mereka menghela napas, tak bisa dipungkiri jika wajah Mika dan Bulat terlihat sangat khawatir dengan apa yang terjadi.
"Ada kejadian aneh," jawab Bulat. "Kayaknya ada hubungannya dengan kejadian ledakan semalam."
Boboiboy dan Yaya tahu tentang kejadian semalam karena diceritakan oleh Ali, dimana Trio Revenge menyerang Roza. "Ada apa? Coba jelaskan."
"Badan Roza bercahaya merah."
"Hah?" Boboiboy dan Yaya mengerutkan kening.
"Beberapa menit lalu, kami ngobrol kayak biasa, terus tiba-tiba Roza mulai ngomong nggak jelas gitu, terus kejadian itu terjadi, badannya bercahaya merah, tapi setelah itu cahayanya hilang dan Roza tak sadarkan diri," jelas Mika. Matanya berkaca-kaca, khawatir tentang kenyataan buruk yang mungkin akan terjadi.
"Mika ..." tangan Bulat tergerak meraih pundak Mika dari belakang, mengusapnya untuk menenangkan gadis tomboy itu.
"Sekarang Roza gimana?"
"Karena kita panik dan nggak tahu apa-apa, kita langsung beritahu dokter setelah itu, sekarang dokternya ada di dalam."
Boboiboy dan Yaya mengangguk, tepat setelah itu dokter yang mengurusi Roza keluar dan mengatakan bahwa keadaan gadis itu baik-baik saja namun dokter itu bilang jika Roza sempat mengigau dalam pingsannya.
Setelah dokter tersebut pergi, mereka berempat memasuki ruangan rawat Roza.
Benar, tidak ada yang aneh, dan Roza dalam keadaan tertidur dengan nyenyak.
"Nggak ada yang aneh ..." gumam Yaya, dengan tangannya yang mengelus tangan Roza pelan. Setelah itu, Yaya terdiam dan netranya mengarah kepada tangan Roza yang ia pegang.
"Yaya?" Boboiboy sepertinya bisa membaca reaksi wajah Yaya yang berubah.
"Panas ..." gumam Yaya pelan.
Mika menggerakkan kursi rodanya untuk menghampiri brankar Roza. Tangan Mika mengusap tangan Roza yang satu lagi, di bagian telapak tangan. Benar, Mika bisa rasakan tangan Roza yang mulai panas.
"Badannya juga berkeringat ..." Yaya langsung mengambil tisu yang terletak diatas nakas dan mengelap keringat yang membasahi dahi gadis bertubuh langsing itu. "Kenapa tadi dokter bilang nggak ada yang aneh, sih?"
"Mungkin waktu diperiksa emang nggak ada, dan keanehan itu baru muncul sekarang," timpal Bulat.
"Kayaknya emang ada hubungannya sama penyerangan yang dilakukan Trio Revenge, ya?" Boboiboy mengusap dagunya dan berpikir.
Whussssh!
Sebuah cahaya berwarna kemerahan mengejutkan mereka semua, karena cahaya tersebut berasal dari tubuh Roza. Mika langsung menggenggam tangan Roza dengan erat, begitu juga dengan Yaya.
"Boboiboy ..." lirih Mika.
Bruk!
Suara pintu ruangan yang terbuka mengalihkan atensi mereka. Boboiboy dan Yaya mengerutkan kening ketika melihat dua orang pemuda yang tidak mereka kenal menghampiri brankar Roza dengan tergesa-gesa dan raut wajah yang terlihat khawatir.
"Roza!"
"Eiittt!" Boboiboy menyuruh kedua pemuda itu untuk diam dan menatapnya sebelum beberapa detik lagi mereka sudah sampai di dekat brankar Roza.
"Kalian siapa?" tanya Boboiboy. "Kami belum pernah lihat kalian," lanjutnya.
Kedua pemuda itu saling memandang dan mengerutkan kening mendengar ucapan Boboiboy. Dilihat dari wajah, Boboiboy yakin jika kedua orang ini adalah sepasang saudara kembar, wajah mereka lumayan mirip.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge Of Darkness (Boboiboy X Ejen Ali) AOF #5✔
Fanfic"Kalian menyebut kami sebagai bagian dari kegelapan. Jadi, inilah balas dendam kami terhadap kalian, balas dendam kegelapan." Seri Kelima Adventure Of Fanfiction (AOF) Sebuah mesin raksasa yang ternyata adalah mesin penghancur akan diaktifkan. Jika...