Perhatian : Ini hanya cerita, jadi tidak perlu kalian ambil serius dan dibawa ke dunia nyata. Beberapa alur cerita terinspirasi dari Film Avengers : Infinity War
Cerita ini diambil setelah Boboiboy Movie 2 dan memiliki kaitan dengan salah satu ceritaku yang judulnya "Berbeda".
GADIS berkerudung pink itu mengusap wajahnya kasar. Ia tak terbayang kalau hal tersebut akan terjadi pada temannya sendiri.
Matanya fokus menatap tubuh seorang gadis yang terbaring lemah diatas brankar dengan wajah yang terpasang perban dan tangan yang diinfus. Mata gadis itu masih tertutup sepenuhnya, dan belum ada tanda-tanda ia akan bangun.
"Ying ..." tangannya terulur menggenggam tangan Ying yang terbebas dari jarum infus. "Apa yang terjadi sama kamu?"
"Yaya."
Suara itu membuat gadis berkerudung pink menolehkan kepalanya ke belakang. Sosok pemuda dengan topi berwarna jingga yang melekat diatas kepalanya rupanya datang menghampirinya.
"Eh, Boboiboy," begitu tahu orang itu adalah Boboiboy, Yaya langsung menyapanya.
Boboiboy duduk di samping Yaya dengan sedikit menjauh untuk menjaga jarak, netranya juga beralih kearah Ying yang masih tak sadarkan diri. "Ying belum sadar?"
Yaya mengangguk pelan. Ia tidak tahu kenapa sahabatnya bisa berakhir seperti ini, yang ia tahu Ying tadi izin melihat ruangan gudang di Stasiun TAPOPS, kemudian mereka mendengar bunyi ledakan dan komandan mereka mengatakan jika terjadi serangan di bagian gudang. Lalu, Yaya tidak menemukan apapun selain kepulan asap dan tubuh Ying yang sudah penuh dengan luka dan memar.
"Kayaknya ini ada maksud sendiri, nggak, sih?" tanya Yaya pada Boboiboy.
"Maksud tersendiri? Bisa jadi. Ini nggak mungkin terjadi secara kebetulan. Mungkin ada musuh yang tahu keberadaan Markas TAPOPS," Boboiboy berusaha menyimpulkan.
"Iya, tapi kamu pernah mikir, nggak, Boy?"
"Mikirin apa?"
"Mikir kalau memang ada musuh menyerang, pasti dia punya dendam dengan TAPOPS? Jika bukan TAPOPS, bagaimana jika sasarannya adalah kita?"
"Tunggu, kok, kamu kepikiran bahwa yang menyerang Ying kali ini musuh yang mau balas dendam sama kita?" Boboiboy mengerutkan kedua alisnya. Sebenarnya, ia merinding sendiri mendengar ucapan Yaya. Bagaimana jika benar-benar ada yang ingin balas dendam?
"Kalau ada, emangnya siapa?" tanya Boboiboy.
Yaya baru saja ingin menjawab, tapi ia merasakan bahwa tangannya digenggam erat. Netra Yaya memandang kembali Ying yang terbaring disana. Mulutnya tiba-tiba bergerak, dahinya berkerut, mata Ying yang terpejam menandakan kegelisahan disana yang bisa Yaya baca.
"Ying?" lirih Yaya.
"Yaya?" tiba-tiba Ying bersuara meski suaranya serak. Matanya mengerjap lemah, berusaha menyelaraskan matanya dengan pencahayaan yang ada di ruangan itu.
"Alhamdulillah," Boboiboy tersenyum lega saat melihat temannya itu akhirnya siuman.
Ying membuka matanya, ia sedikit kebingungan karena berada di sebuah ruangan yang ia yakini adalah ruang rawat. Terlihat, Boboiboy dan Yaya berada di sampingnya.
"Shhhhss ..." Ying meringis, menahan rasa sakit pada lukanya yang belum sembuh. "Yaya ..."
"Iya? Mau ngomong apa?"
"Griselda, Yaya ... Griselda ..."
"Griselda?" benak Yaya berputar, memikirkan siapa Griselda yang dimaksud oleh Ying. Begitu juga dengan Boboiboy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge Of Darkness (Boboiboy X Ejen Ali) AOF #5✔
Fanfiction"Kalian menyebut kami sebagai bagian dari kegelapan. Jadi, inilah balas dendam kami terhadap kalian, balas dendam kegelapan." Seri Kelima Adventure Of Fanfiction (AOF) Sebuah mesin raksasa yang ternyata adalah mesin penghancur akan diaktifkan. Jika...