05

4.8K 781 161
                                    

"Ikki!" (Name) melambai-lambai kan tangannya, tersenyum ke bocah dengan rambut tebal sampai menutupi matanya.

"Ikki, main yok." Ajak (name) kecil. Ikki, hanya menganggukkan kepala malu-malu. "Gandengan tangan" ajak (name). Ikki, menggandeng tangan (name). (Name) menggenggam erat tangan Ikki. Hangat.

"Ikki, coba buat Olaf. Bisa gak? Aku bisa nih, keren kan?" (Name) kecil tertawa riang melihat hasil olafnya, Olaf tapi gak mirip olaf.

Ikki tersenyum. Membuat Olaf dengan hati-hati. Tapi (name) dengan usil melempar bola-bola salju tepat di olaf Ikki dan sasaran (name) juga terkena Ikki yang ada didekatnya Olaf.

Ikki, tidak tahu bagaimana dengan ekspresi nya karena wajahnya yang tertutupi oleh rambut tebalnya tiba-tiba membuat segumpal bola salju, lebih besar dari milik (name).

(Name) keringat dingin, ternyata Ikki marah besar padanya. Dilemparnya segumpal bola salju milik Ikki kearah (name).

Plak!

"BANGUN!"

"(Name) lo gak mati kan?!" Suara-suara bising terdengar. Sangat heboh.

"Olaf" gumam (name) setengah sadar. Ternyata tadi itu mimpi.

"(Name)? Lo ngomong apa?" Reo dengan ekspresi khawatir. (Name) cuman ha ho ha ho bingung. Kenapa pada khawatir? (Name) kan cuman tidur bentar di pelajaran nya Mr. Prince. Toh, bahasa Inggris mudah untuknya, dan Mr. Prince bolehin anak-anak yang udah pinter bahasa Inggris tidur di jam pelajarannya.

"(Name)? Masih hidup kan lo?" Pertanyaan ngawur apa lagi dari Bachira? Jelas masih lah.

"Bego, jelas-jelas dia buka mata, masih bernapas juga. Ya masih hidup lah." Ucap Chigiri.

"Kenapa?" Tanya (name) santai, bingung tujuh keliling sebenarnya.

"Lo gak bisa di bangunin dari pelajaran nya Mr. Prince sampe pelajaran Bu Anri selesai." Jawab Isagi.

Bentar. (Name) sedang memproses otaknya. Kalau gitu—pelajarannya Mr. Prince sebelum makan siang, dan pelajaran Bu Anri itu pelajaran terakhir.

Berarti (name) udah tidur selama 4 jam dong?! 3 jam pelajaran, 1 jam makan siang. Dan dia gak makan siang.

"Eh? Ini jam berapa?" Tanya (name) udah sadar 100% tapi otaknya masih ngelag.

"Jam 3" jawab Reo.

Ada bunyi yang nyaring terdengar. Anak kelas yang masih di kelas menahan tawa.

"(N-name) lo pasti laper banget 4 jam tidur. Ayo kekantin dulu sebelum balik." Ajak Reo. (Name) ngangguk. Malu woi. Perutnya ini tidak bisa diajak kerja sama. Mana suaranya keras banget—.

"Lihat deh. Bener kan?"

"Haha iya. Ckck, murahan."

(Name) sekilas mendengarnya. Bisik-bisik itu pasti mereka orang-orang yang membenci (name). Yukimiya tidak tahu pasti siapa mereka tapi yang pasti ada 5 orang murid perempuan yang membencinya.

Puk

Telinga (name) rasanya ditutup sesuatu. (Name) menoleh, yang dia lihat bukan wajah orang tapi dada seseorang, dia mendongak.

"Yukki?"

"Kuping nya nanti kotor kena debu, makanya gue tutupin." Yukimiya yang ternyata menutupi kuping nya.

(Name) terkekeh. "Apaan sih. Alay." (Name) melepas kedua tangan Yukimiya dari kupingnya.

"Lo berdua mencurigakan. Jangan-jangan pacaran ya?" Bachira ngawur.

"Ngawur banget chi. Gue gak bakal pacaran waktu SMA. Gue mau hidup kayak npc." Ucap (name). Jujur saja, sebenarnya (name) kurang nyaman berada didekat mereka. (Name) mulai berfikir, sedari awal dia masuk SMA dia hanya dekat dengan anak cowok dikelas nya karena Reo. (Name) sama sekali tidak dekat dengan anak cewek dikelasnya.

Blue Lock High School | Bllk x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang