14

3.7K 596 48
                                    

"Tendang yang kuat anjir. Lo nub banget mainnya." Bachira ribut, masalahin tentang (Name) yang dari tadi nendang bola bukannya mantul ke atas malah gelinding di tanah.

"Iya iya, sabar napa. Baru juga gue main mana bisa langsung pro." Ucap (Name) dikit kesel sama Bachira, untung sayang.

"Tendang lagi." Suruh Bachira. (Name) segera menendang bola tersebut sekuat tenaga. Hasilnya memantul ke atas walaupun tidak setinggi pemain profesional, tapi itu cukup bagus untuk pemain pemula.

"Bagus." Bachira mengacungkan jempol. "Dari tadi gitu kek." (Name) berdeham. Malas meladeni Bachira. Biar cowo itu ngomong-ngomong sendiri, dirinya sekarang ingin beristirahat. Tetapi di cegat Karasu dan Aryu secara tiba-tiba membuat (Name) kaget.

"Eits, mana boleh istirahat sekarang? Yang tadi tendangannya jelek banget. Harus ulang." Gini deh kalo pelajaran olahraga guru nya lagi gak masuk, pasti di gantiin sama anak club sepak bola. Dan materi sekarang adalah sepak bola. Kalo sama mereka pasti sadis, tendangan nya masih jelek harus ulang sampe mereka puas.

"Yang tadi udah cukup bagus kok." Elak (Name). Sebenarnya malas untuk gerak lagi.

"Mana ada bagus? Kita belum puas." Bahasa lo tuh ambigu su. (Name) memutar bola matanya malas, baiklah, ia mengalah untuk melakukan sekali lagi.

Dan hasilnya sama seperti awal-awalan. Membuat anggota club sepak bola di kelas nya kecewa.

"Tendangan apaantuh? Jelek banget." Komentar Karasu.

"Lo udah berusaha, jadi semangat." Komentar Otoya.

"Jangan letoy (Name), tendang sekuat tenaga!" Isagi menyemangati.

(Name) pasrah, akhirnya ngumpulin tenaga yang banyak biar bisa nendang sekuat tenaga. Dan—ini klimaks nya!

***

"Yukki, mines berapa?" Tanya (Name) yang sedang duduk beristirahat, lemas kaki nya suruh ngulang berkali-kali nendang.

Yukimiya tidak langsung menjawab, bagaimana cara nya ia memberitahu jika dirinya itu bukan mines tapi ada penyakit di matanya? Dia merahasiakan itu kepada semuanya. Kecuali reader yang udah baca manga.

"Emm, mines dua.." Yukimiya ragu-ragu menjawab.

"Tapi lensanya gak tebel tuh."

"Mines dua emang gak begitu tebel, (Name).." Yukimiya berkeringat dingin. Dia berbohong. Bohong karena tidak ingin penyakit matanya diketahui oleh orang-orang terdekatnya.

"Yukki, nada nya kayak bohong." Sial, (Name) itu pinter nebak orang ya? Karena dari gestur tubuh Yukimiya terlihat jika dia berbohong.

"Yah, kalau Yukki gak mau ngasih tahu juga gapapa. Kasih gue uang 100jt aja." (Name) terkekeh kecil. Yukimiya termangu menatap (Name).

"Minta saja sama tuan Mikage Reo." Ucap Yukimiya.

"Yukki, Yukki diberikan cobaan tidak bisa melihat dengan jelas harus memakai kacamata, dan akan ada resiko jika Yukki memakai kacamata. Semisal, Mungkin kacamata itu bisa terkena bola atau saat Yukki kesandung/terpleset jatuh lalu rusak. Saat itu Yukki akan tetap bermain sepak bola atau tidak?"

Yukimiya terdiam. Ini bukan 'semisal' lagi. Tapi ini benar-benar tentang diri nya. Yukimiya Kenyu yang memiliki penyakit di matanya. Yang tak bisa melakukan aktivitas fisik terlalu berlebihan, takut-takut matanya akan buta.

Blue Lock High School | Bllk x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang