11

3.9K 634 64
                                    

"Hei hei." Bachira nepuk bahu Otoya keras banget. Otoya noleh ekspresi nya udah kesel pingin nabok Bachira.

"Hei Toya hei Toya. Dia bis kecil ramah." Bukan Todoroki Toya, maksudnya Otoya tapi disingkat jadi 'Toya'.

"Wkwkwk Tayo anjirt." Karasu ngaceng alias ngakak kenceng. Otoya yang di bully cuman pasrah.

"Paling bener gue jadi Ultraman." Ucap Otoya.

"Oh oh! Gue kemarin nonton Ultraman Taiga movie, emak gue waktu nonton ngomong gini 'itu kok ultraman nya ada delapan? Sama semua lagi, tapi yang ini keren' sambil nunjuk Ultraman Victory. Terus-terus komen gini 'Jidatnya nya mirip warna rambut Meguru-chan.' Gue ngabrut anjir."

"Wkwk paling bener itu nonton Drakor sama emak." Ucap Karasu.

"Dih sukanya kok sama plastik." Sindir Bachira.

"Anjing?! Ngajak gelud lu?" Karasu yang disindir gak terima.

"Karasu waifu nya Rose. Dikamar dia banyak PC Rose anjir sampe poster foto Rose dipajang, gede banget." Otoyo pun ikutan nyindir, tapi beneran cuy—wait🤨 Otoya pernah masuk kamar Karasu? Posthink saja main/kerja kelompok.

"BAHAHAHAHAHA! Mak lo tau gak?" Tanya Bachira.

"Ngga sih."

"Parah anjir."

"Paling bener nonton anime."  Chigiri menyahut.

"Lah? Sejak kapan lo jadi wibu tri?" Ketiga nya menoleh pada Chigiri. 'Tri' itu dari panggilan Putri.

"Gue bukan wibu. Gara-gara shopping bareng kakak Kunigami, gue diajak nonton anime, terus ketagihan."

"Ketagihan anime nya apa kakaknya?" Goda Karasu.

"Anjing"

"Jaga ucapan chi." (Name) yang ada disebelah Chigiri membuka suara. Lagi sibuk nge-game. Gara-gara liburan 2 Minggu jadi kecanduan main game.

"Princess, you shouldn't birahi with anjing." Ucap Karasu sok Inggris.

"Apasih anjing." Chigiri kesel, langsung nabok kepala Karasu. Keras banget, sampe Karasu pusing. Untung ini Chigiri, kalo Bachira udah dibales 10x lipat.

"Waktu liburan kalian jadi makin kasar ya? Dari tadi ngomong nya anjing, anjir, anjing, anjir." Reo kesel, masa' empat manusia ini gak bisa satu hari aja kalem, atau damai.

"Ya maap Re." Bachira cengengesan, garuk tengkuk padahal gak gatel.

Nagi cuman duduk melas sambil main game.

"Nagi sekarang mainnya epep anjir. Game burik kok dimainin?" Isagi mengintip Nagi yang sedang bermain game. Nagi mengernyit tidak suka dengan ejekan Isagi barusan.

"Untung lo Isagi, kalo gak udah gue lempar dari lantai 2." Ucap Nagi. Isagi terdiam, bergidik ngeri. Temennya ini psikopat.

"Mabar emel yo gi." Ajak (name). Dari tadi bosen main solo mulu, untung dapet mvp.

"Gak ah, lo beban." Tolak Nagi.

"Gue udah upgrade setelah season baru, udah gak beban, janji wes." (Name) menyakinkan Nagi. Pada akhirnya Nagi mengiyakan.

"Lo cuman bisa main Angela ya? Cupu." Ejek Nagi.

"Ngejek lu rambut uban. Gue bisa mage, sama mm."

"Cuman itu? Fighter lo kagak bisa?"

"Bisa! Gue bisa guin."

"Halah guin doang. Coba noh aldous wkwk." Bisa-bisa nya Nagi ketawa kayak gitu. Apa gak ngeri satu kelas? Bayangin, orang yang selalu berwajah datar tiba-tiba ketawa 'wkwk' dengan wajah datar khas nya.

"Paling bener lu ngedatar aja anjir."

"Jadi main gak? Awas lu dapet coklat valentine." Ancam Nagi. (Name) ngangguk-ngangguk iyain. Mereka berdua asyik mabar. Dilain sisi ada orang yang gabut engga tau mau ngapain, pada akhirnya membaca book ini.

"Ngomong-ngomong Itoshi Rin, adkel kita udah punya pacar?" Karasu membuka suara.

BRAK!

Bachira mulai heboh. "Masa?!" Ia nanya, dan ia Bertanya-tanya.

"Eh masa orang kaku kek gitu punya pacar? Dia kan gak peduli apapun selain sepak bola." Bachira tidak percaya dengan ucapan Karasu. Paling itu hanya rumor belaka.

"Tapi Meg, gue dilihatin bukti nya dari kakaknya sendiri!" Karasu sibuk mencari-cari sesuatu dilayar handphone nya, seperti nya bukti itu masih ia simpan.

"Berhenti panggil gue Meg. Mana buktinya??" Bachira heboh menunggu Karasu mencari-cari bukti tersebut. Foto nya tenggelam dengan penuh foto artis-artis K-Pop dan cosplayer.

"Anjir lu ternyata demen cosplayer juga." Komentar Otoya.

"Oh ini!" Selain Bachira dan Otoya yang penasaran. Chigiri, Isagi dan Reo juga sama penasaran nya.

Karasu mengetap sebuah gambar. Layar handphone Karasu dipenuhi oleh foto itu. Di foto itu ada dua manusia yang sedang terlihat Bergandengan tangan?. Dari belakang jelas jika pria itu adalah Itoshi Rin, dan wanita itu tidak diketahui, tapi dari belakang perawakannya cantik dan seksi.

"Masa Rin demen yang beginian?" Bachira masih belum percaya. Adkel alias guru bahasa Inggris nya ternyata punya selera anti mainstream, berbeda jauh dengan wajahnya yang galak.

"Ini boongan kali su? Lo dapet dari Sae-san beneran?" Tanya Isagi. Karasu ngangguk, jelas banget dia dapet foto ini dari Sae sang kakaknya Rin.

"Nih, dia ngirim ini kemarin waktu liburan, malem minggu jam 9. Katanya dia nguntit Rin gara-gara adeknya bersikap aneh, ternyata lagi pacaran sama cewek.". Karasu bercerita. Kelima orang itu nyimak baik-baik. (Name) juga sama penasaran nya cuman dengerin sambil tetep fokus main. Kalo dapet coklat valentine bisa-bisa gak mabar sama Nagi lagi.

Mabar bersama Nagi mendapatkan manfaat yaitu:

1. Tidak mendapatkan coklat valentine (karena diancam).
2. Cepat naik rank.

Maka dari itu (name) berusaha untuk tidak menjadi beban.

"Gue harus tanya sama orangnya langsung. Harus." Bachira membuka pintu kelas kasar, menghentak-hentakkan kaki menuju ke kelas Rin.

"Katanya udah janji gak bakal pacaran! Bakal setia jadi guru bahasa Inggris gue! Jahat lo Rin-chan sialan!" Bachira berteriak murka. Chigiri, Reo, Isagi, Otoya dan Karasu cuman garuk kepala.

Blue Lock High School | Bllk x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang