20

3K 554 23
                                    

Sejak kemarin sebenarnya (name) merasa dirinya sedang di untit oleh seseorang. Saat pulang sekolah, berangkat sekolah, atau pun saat sekolah. Tapi pikiran itu di tepis (name). Mungkin itu hanyalah perasaan nya saja.

Tapi hari ini tidak. Seperti nya (name) benar-benar sedang di untit oleh seseorang. Rasanya merinding mengingat orang tersebut yang mengejarnya.

"Itu suara Nagi?" (Name) bergumam. Takut keluar dari gudang olahraga. Seluruh badannya berkeringat. Di gudang sangat panas walaupun cuaca dingin.

Diluar sana, Nagi yang menatap jijik pada murid tersebut bertanya, "Jorok. Ngapain lo mondar-mandir disini?"

Murid itu tidak menjawab, malah berteriak dan kabur. Reo ingin mengejarnya namun di tahan oleh Nagi.

"Gak perlu." Ucap Nagi.

Nagi mengetuk pintu gudang olahraga. (Name) merasa lega saat mendengar itu adalah suara Nagi dan Reo, ia segera menarik benda yang untuk menutupi pintu gudang olahraga.

"Lah, (name)? Kok lo bisa ada disini?" Tanya Reo menatap khawatir teman kecil nya itu. "Lo gak apa-apa?" Tanya nya lagi.

"Bohong kalau nggak kenapa-kenapa, soalnya gue takut. Kayak nya dia udah nguntit gue dari kemarin." Jawab (name) membuat kedua lelaki itu terkejut.

"Kenapa lo gak cerita ke gue?! Gue bisa ngasih bodyguard gue ke lo! Lo kalo ada apa-apa bilang dong sama gue, gue khawatir loh?" Reo sedikit kesal. Karena (name) tidak memberi tahunya tentang hal tersebut.

"Maaf, Re. Gue kira cuman perasaan gue aja. Makanya gue cuman diem."

Reo menghela nafas berat. "Hari ini pulang bareng gue ya. Takut nya anak tadi nguntit lo lagi." (Name) pasrah dan menganggukkan kepala.

"Anak baru nya tadi masih di kantin?" Tanya (name) mengalihkan pembicaraan.

"Iya. Lagi ngobrol bareng Karasu sama Otoya. Tapi ini udah mau jam masuk. Kita langsung ke kelas aja." Jawab Reo.

"Ck. Gue belum makan jajanan kantin." Decak (name) kesal. Gara-gara di kejar sama orang aneh (name) jadi tidak bisa menikmati jajanan kantin dan berkenalan dengan anak baru itu.

***

"Reo."

"Iya, kenapa?" Tanya Reo.

"Makasih catatannya. Catatan lo rapi bener. Iri gue. Kapan-kapan ajarin buat catatan yang rapi ya re, hehe." Kaiser terkekeh. Reo menganggukkan kepala tidak keberatan.

"Kalian akrab?" Tanya (name) yang melihat interaksi keduanya.

"Oh? Baru waktu istirahat pertama tadi kok." Jawab Reo.

"Cewek lu re?" Tanya Kaiser berbisik. "Cantik betul." Puji Kaiser masih berbisik pada Reo.

"Masih calon." Bisik Reo lalu ia terkekeh. Kaiser tertawa kecil. "Kayak nya sulit ya re." Bisik Kaiser.

"Hah? Kenapa kok sulit?" Tanya Reo, mereka berdua masih saling bisik-bisik. (Name) di abaikan.

"Soalnya gue juga jatuh cinta sama ni cewek. Hehe." Dengan wajah tanpa dosa nya, Kaiser tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Reo yang kesal.

"Heh, gue di cuekin nih? Katanya pulang bareng. Gue pulang sendiri aja dah." (Name) berbalik. Kesal, di abaikan padahal (name) berada disana.

"Eh, (name)! Sorry lah. Tadi lagi bercanda sama Kaiser doang. Tetep harus balik sama gue!" Reo mengejar (name) yang berjalan cepat keluar kelas. Disisi lain Kaiser terkekeh kecil melihat interaksi keduanya.

Blue Lock High School | Bllk x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang