REKAYASA RH 02

16 3 0
                                    

Sebelum membaca cerita nya vote dulu yaa cantik ganteng❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum membaca cerita nya vote dulu yaa cantik ganteng

*****


Setelah mendengar bel bunyi semua murid meu kan buku dan alat tulis lainnya ke dalam tas, "Rena lo pulang bareng siapa?" Tanya Dira menghampirina.

"Bareng bang Rizky." Rena menoleh kearah Dira.

"Oh yaudah kalo gitu gue duluan yaa sama sarah, dia pulang bareng gue." Rena mengangguk kan kepala nya.

"Ayoo mau pulang gak, ngelamun aja." Sasya muncul tiba-tiba dari arah belakang.

Rena yang ngelamun pun terkejut dengan suara cempreng Sasya "Iya iyaa ayoo."

Mereka berdua keluar kelas menuju ke parkiran sekolah, Rena yang biasa nya banyak bicara kini hanya diam saja, seperti patung yang belum dikasih makan saja.

Sasya yang aneh akan sikap Rena pun bertanya-tanya kenapa sahabat nya banyak diam setelah dari toilet tadi, "lo kenapa sii diem mulu, biasanya cerita ini itu."

Rena hanya diam tidak menanggapi ucapan sarah, ia sedih karena pertemuan nya tadi dengan seseorang. Rena ingin meluapkan amarah nya sedari tadi tapi ia tahan, "Argghhh.. Sialan lo awas ajaa nanti kalo ketemu lagi." Rena tidak bisa menahan amarah lagi dia berteriak sekencang mungkin.

Sasya kaget dengan teriakan sahabat nya itu, "Ini anak kesurupan atau gimana tadi diem mulu sekarang teriak-teriak." Heran Sasya.

"Lo kesurupan si manis Ren?" Panik Sasya sambil merapalkan do'a.

"Allahuma barik lana pima rojak bapak ayu ting-ting." Sasya yang lagi khusyu berdo'a dapat geplakan dari Rena.

"Plakk, lo bego atau gimana siii," geram Rena.

"Jelas lah gue mah pinter."

"Itu mah do'a makan dodol, trus tadi apa lagi rojak bapak ayu ting-ting. Emang kaya gitu do'anya?" Rena tidak habis pikir pada sahabat nya yang satu ini.

"Ya iya lah kaya gituu." Sasya menggaruk kepala nya yang tak gatal.

"Tau ahh pikir aja sendiri, gue mau pulang." Rena berjalan meninggal kan Sasya.

Belum sempat melangkah Sasya menarik lengan Rena, "Tunggu dulu napa, lo tadi reriak-teriak kenapa? "

"Sekarang gue males ngejelasin nya, besok aja."

"Yaah lo mah gituu, sekarang aja bisa kan."

"Ga mauu, besok aja."

"Sekarang aja."

"Besok ajaa."

"Seka-" Belum sempat melanjutkan ucapan nya suara kelakson dari luar gerbang sudah terdengar.

Tiinn...

Tiinnn.....

Tiinnn.....

"Itu suara motor bang Rizky, gue duluan yaa bye-bye." Rena berlari dengan tergesa-gesa, ia malas kalo harus menjelaskan sekarang kepada Sasya.

REKAYASA (R A F N A) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang